Keberadaan pengasuh ataupun ART tentunya sangat memudahkan, ART sangat berjasa untuk meringankan segala kerjaan di rumah, termasuk dalam hal mengurus anak.
Tapi jika Anda tak memiliki ART, Anda tetap bisa memberikan pengasuhan optimal kepada anak. Ajaklah pasangan untuk ikut aktif dalam pengasuhan anak, saling membagi tugas dan saling bahu-membahu dalam pengasuhan si kecil.
Tips Merawat Anak Tanpa Bantuan Pengasuh atau Pembantu (ART)
1. Kerja Sama
Anda harus bisa memahami kemampuan diri sendiri, jangan terlampau keras pada diri sendiri dengan mengerjakan terlalu banyak hal (di luar kesanggupan) karena dapat memicu rasa stres dan frustasi.
Misalnya saat Anda tak memungkinkan untuk memasak disebabkan kesibukan menemani dan mengurus si Kecil yang sedang sakit, maka jangan terlalu memaksakan diri.
Saat anak sedang sakit sehingga tak bisa masak jadinya, maka tinggal bilang ke pasangan tentang keadaannya, tentunya pasangan akan mengerti dan bahkan bersimpati kepada Anda.
Pasangan tentu menganggap anak priorias utama daripada sekedar menu makan malam, yang penting komunikasi terjalin positif antara Anda dan pasangan.
2. Anak Mandiri
Ajari anak agar mandiri. Saat anak sudah mampu memahami ucapan Anda
dengan baik, maka sudah saatnya untuk mengenalkan anak pada sifat kemandirian.
Beberapa hal yang bisa diajarkan seperti makan sendiri, menggunakan pakaian,
mandi sendiri dll.
Jika anak sudah bisa mandiri, maka sangat membantu untuk meringankan beban
pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Hanya saja jangan terlalu memaksa si Kecil
harus bisa ini dan itu, dalam mengajarkan kemandirian pada anak harus
pelan-pelan dan tidak boleh terburu-buru.
Selain itu minta bantuan anak yang
lebih besar, contohnya minta si Kakak agar mengambilkan popok adiknya, dll.
Ajarkan dan semangati si Kakak untuk ikut serta menjaga dan merawat adiknya.
3. Rileks
Anda perlu pintar-pintar menenangkan diri. Terkadang dalam mengasuh dan
mendidik anak timbul rasa lelah dan stres. Untuk mengatasi stres maka perlu
menenangkan diri sejenak, carilah cara untuk membuat diri menjadi lebih tenang
dan rileks.
Misalnya Anda sangat menyukai es krim, maka stok es krim di kulkas. Saat
timbul perasaan penat dan stres maka segera konsumsi es krim sehingga dapat
memperbaiki suasana hati.
Sebagian orang merasa es krim dapat secara ajaib
mendinginkan jiwa yang sedang panas atau pikiran sedang penat. Pokoknya
carilah cara-cara yang dapat meredakan perasaan stres dan penat.
Saat anak rewel sehingga membuat Anda emosi, maka hal pertama yang perlu Anda
lakukan adalah menenangkan diri, ini lebih baik daripada marah-marah.
Tidak
mengapa sesekali membiarkan anak menangis, kalau suasana sudah 'adem' barulah
mulai berinteraksi dengan si kecil. Terkadang si Kecil menangis karena sedang
ingin mengekspresikan perasaannya, jadi tidak perlu memaksa si Kecil berhenti
menangis.
Apabila Anda stres karena rumah berantakan oleh anak, diberesin namun 15 kemudian
berantakan lagi. Terutama bila Anda punya 3 anak (atau lebih) yang masih
kecil sehingga wajar rumah bakal berantakan.
Anda tak perlu capek-capek
selalu membereskan karena bakal diberantakin lagi oleh mereka, yang perlu Anda
lakukan adalah memutar otak untuk meminimalkan masalah, misalnya dengan
membuat kamar atau tempat khusus untuk main anak, lalu buat aturan kalau mau
main di area tersebut.
Cara ini efektif agar mainan tidak berantakan di
mana-mana. Apabila anak mau tidur, batasi hanya boleh bawa satu mainan.
Selain itu hendaknya mengajari anak caranya membereskan mainan. Apabila rumah tak cukup besar untuk dibuatkan ruangan khusus bermain anak, jangan
khawatir, Anda tetap bisa menggunakan sudut tertentu di rumah sebagai tempat
bermain anak, bilang ke anak kalau mau main di titik itu saja.
4. Jangan Paksakan Diri
Hindari Terlampau keras terhadap diri sendiri. Anda tentu mengharapkan semuanya
serba terorganisir secara rapi, serta segala tugas di rumah dapat diselesaikan tepat waktu.
Hanya saja Anda sedang berhadapan dengan anak-anak yang
mood-nya gampang sekali berubah, akibatnya kemungkinan ada tugas-tugas yang tak dapat diselesaikan disebabkan anak sedang ngambek atau anak seharian
cuma ingin peluk-pelukan dengan Anda.
Kalau kondisinya begini mau bagaimana
lagi, sehingga harus ada sebagian tugas yang tidak prioritas untuk
dikorbankan.
Anda jangan memaksakan diri dengan tugas-tugas yang terlalu ketat atau terlalu
banyak. Pekerjaan rumah bisa kapan saja dilakukan, tapi quality time bersama
anak tetap yang utama.
5. Food Preparation
Lakukan food preparation, ini bisa dilakukan setiap 3 hari sekali
(misalnya). Dengan melakukan ini, Anda jadi tidak butuh waktu lama untuk
memasak, sehingga menghemat waktu dan mengurangi kerepotan.
Misalnya yang bisa
Anda lakukan, mempersiapkan beberapa masakan yang bisa dimasak sebelumnya
(pre-cook). Pre-cook yaitu memasak sebagian atau seluruhnya sebelum pemasakan
terakhir atau pemanasan ulang.
Lalu Anda bisa membersihkan dan memotong-motong sayur, membumbui daging, ikan,
ayam dll. Semuanya masukkan ke kotak atau zipper plastic bag terpisah per
menu, lalu simpan di kulkas.
Anda juga bisa menyediakan sejumlah menu sekalian, buat persediaan 3 hari ke depan. Jika melakukan trik ini, Anda bisa hemat waktu sehingga punya kesempatan buat rileks, istirahat, me time, ngobrol santai dengan anak tanpa kepikiran kerjaan numpuk, dll.
Selain itu terkadang dalam kondisi tertentu, Anda benar-benar tak punya waktu
untuk memasak, maka manfaatkan teknologi untuk memesan makanan secara online,
ini sangat membantu.
Buat komitmen dan berbagi tugas bersama pasangan. Misalnya istri mengolah
makanan dan memasak, mencuci perabotan dan peralatan makan yang kotor.
Adapun
suami mengerjakan segala urusan laundry, memilah baju kotor, mencuci dan
menjemurnya. Usahakan Anda dan pasangan bisa berbagi tugas sehingga sangat
membantu meringankan beban rumah tangga.
Juga motivasi anak supaya mau
membereskan mainan setiap selesai bermain, selain itu amankan rumah dan atur
posisi barang-barang, jauhkan jangkauan anak dari barang-barang yang mudah
pecah atau membahayakan.
6. Tubuh Bugar
Jaga kesehatan dan rutin berolahraga. Untuk bisa mengerjakan pekerjaan
rumah dan mengurus anak membutuhkan stamina atau tubuh yang fit. Sehingga
usahakan untuk berolahraga (sekalipun hanya 10 menit per hari) agar tubuh
tetap fit, serta bermanfaat untuk kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Tidak perlu menjaga rumah tetap rapi setiap saat karena anak-anak selalu aktif
dan membuat berantakan, rapihkan rumah pada saatnya saja, manfaatkan waktu
yang ada untuk berolahraga.
7. Me Time
Selalu berusaha menikmati me time setiap hari walaupun hanya 30 menit, Anda juga perlu bersantai. Bisa itu disaat anak-anak lagi tidur atau
asik bermain sendiri.
Hindari memaksakan diri menyelesaikan semua pekerjaan,
Anda perlu momen rileks sembari nikmati secangkir teh atau lainnya,
sehingga efektif meredakan rasa penat.
Anda perlu menurunkan standar, misalnya dulu Anda risih jika rumah belum
dipel, tapi sekarang bisa nyapu saja sudah bersyukur karena yang penting tidak
ada benda berbahaya di lantai.
Atau dulu baju tidur saja wajib disetrika, tapi
sekarang hanya baju untuk berpegian yang disetrika. Dengan menurunkan standar
seperti ini akan dapat menghemat energi dan waktu.
Anda juga harus memperhatikan diri sendiri, pastikan cukup makan, cukup
istirahat dan menjalani keseharian dengan happy. Keliru jika Anda selalu
menomorsatukan anak sehingga mengobarkan kebutuhan pokok diri sendiri, karena
dikhawatirkan Anda sakit dan stres sehingga rumah malah semakin tidak terurus.
Agar bisa membuat semua orang di keluarga sehat dan bahagia, maka Anda harus
sehat dan bahagia terlebih dahulu.
8. Manfaatkan Daycare
Manfaatkan keberadaan daycare, tapi carilah daycare terbaik yang
berkualitas. Ini sangat diperlukan terutama suami-istri bekerja dan hidup jauh
dari sanak saudara.
Menitipkan anak ke daycare menjadi solusi terbaik, tapi
pilih daycare yang berkualitas dan perhatikan program yang ditawarkan, serta
menu makan yang diberikan sehat.
Sekarang sudah banyak bermunculan daycare
berkualitas, bahkan terdapat daycare dengan playground luas dan ada kolam
renangnya, ada tenaga ahli, dokter tumbuh kembang anak, laporan perkembangan
anak, fasilitas pemeriksan gigi tiap 6 bulan, dll.
Baca Juga: