Kesalahan banyak orangtua yaitu membuat anak ‘terbuai’ dengan sifat manja.
Menyayangi dan membuat anak senang memang wajib, tapi jika berlebihan maka
akan terbentuk sifat manja, lemah, malas dan tidak mandiri dalam diri anak.
Anak-anak yang terlalu dimanja akan mengalami hambatan perkembangan, sehingga
potensi di dalam dirinya akan hilang atau berkurang.
Anak manja berpikir bahwa apa yang dimintanya harus dipenuhi. Sifat manja anak
bisa sangat merepotkan orangtua, dia seringkali berteriak kencang untuk
memaksa orangtuanya.
Ciri-Ciri Anak Manja
1. Terlalu Mengandalkan Pihak Lain
Dengan usia yang semakin besar, umumnya anak akan mulai berusaha
memperlihatkan keterampilan untuk mengerjakan beberapa kegiatan sendiri saja
(tanpa bantuan). Tanda-tanda anak manja yaitu terlalu sering mengandalkan
pihak lain.
Semakin bertambahnya usia, seharusnya anak mulai belajar untuk bisa mandiri
dan mengurangi ketergantungan ke pihak lain, tapi jika tidak ada perkembangan
pada kemandiriannya, maka ini bisa membentuk sifat manja.
Misalnya, seharusnya anak mulai mencoba untuk makan sendiri, tapi si Anak
keras kepala dan maunya terus disuapi.
2. Egois
Ciri-ciri anak manja yaitu punya sifat egois. Dimana dia tidak peka dengan
lingkungan sosial, bahkan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Hal itu
karena anak manja hanya memikirkan diri sendiri, bahkan merasa bahwa dirinya
adalah orang yang spesial dan harus dilayani.
Kalau sudah begitu, wajar saja jika anak manja bakal punya sifat egois dan
maunya menang sendiri, apalagi selama ini permintaan-nya selalu dituruti oleh
Ayah dan Bunda maka semakin membentuk sifat egoisnya.
Dengan sifat buruknya itu, wajar juga bahwa dia pasti gampang mengeluh dan
mengamuk saat keinginannya tidak dipenuhi. Pola pikir anak manja yaitu
perasaannya harus selalu disenangkan dan keinginannya harus selalu dipenuhi,
sehingga boro-boro dia mau peduli pada orang lain.
3. Selalu Menolak Tugas Rumah
Saat anak sudah semakin besar maka seharusnya mulai dapat membantu
orangtuanya, dengan melakukan beberapa tugas rumah yang sederhana. Jika anak
selalu saja menolak saat diminta melakukan tugas rumah, itu bisa menjadi
ciri-ciri anak manja.
Apalagi anak menolak untuk merapihkan mainannya sendiri. Maka ini adalah
sinyal bahaya bahwa dia bisa saja tumbuh menjadi anak manja.
4. Mencari Perhatian Secara Berlebihan
Hal yang wajar jika anak butuh perhatian dari orangtuanya. Hanya saja anak
manja seringkali mencari perhatian secara tidak benar, serta juga selalu ingin
diperhatikan dan diutamakan. Dia mungkin akan melakukan beberapa hal buruk
agar diperhatikan orangtuanya.
Bahkan dia mungkin akan berteriak di tempat umum sehingga mengganggu banyak
orang, alhasil membuat malu orangtuanya dan digunakan sebagai senjata untuk
memaksa. Sifat buruk anak ini jika tidak diluruskan akan membentuk sifat
manja.
5. Berperilaku Negatif Saat Kemauannya Tidak Terpenuhi
Tanda-tanda anak manja yaitu berperilaku negatif saat permintaannya tidak
dipenuhi. Sebenarnya masih normal-normal saja jika anak tampak kesal karena
kemauannya tidak dituruti, tapi anak manja biasanya merespon dengan berlebihan
dan penuh drama.
Misalnya mengamuk-ngamuk, atau sengaja berteriak saat berada di tempat umum
agar orangtuanya malu. Sifat seperti itu jelas buruk, apalagi jika anak sering
mengamuk dan sifat buruknya tersebut tidak surut saat usianya semakin
bertambah.
Itu menandakan ada permasalahan pada kejiwaan atau perkembangan karakter anak,
biasanya anak seperti ini punya sifat manja yang berlebihan serta suka memaksa
orangtuanya.
6. Selalu Ingin Lebih
Ciri-ciri anak manja yaitu selalu ingin lebih. Anak manja biasanya punya
banyak mainan dan barang-barang lainnya, namun dia selalu merasa kurang dengan
apa yang dimilikinya, sehingga terus meminta dan menuntut pada orangtuanya.
Disebabkan sifat buruknya ini, anak manja biasanya kurang menghargai pemberian
orang lain, serta tidak bersyukur dengan apa yang telah dipunyai, bahkan anak
manja condong kepada sifat rakus.
Anak manja biasanya tidak berlapang dada dengan segala yang telah dimilikinya.
Maka, ketika dia mendapatkan sesuatu sehingga seharusnya berterima kasih dan
bersyukur, justru yang dipikirkan-nya yaitu ingin memperoleh hal baru lainnya.
7. Tidak Bisa Bersabar
Jika anak Anda termasuk orang yang tidak sabaran maka itu menjadi tanda-tanda
anak manja. Dimana saat dia menghendaki atau meminta suatu hal, harus
dikabulkan ketika waktu itu pula.
Sekalipun Anda telah memberikan garansi akan memenuhi permintaannya nanti,
tapi si Anak manja tetap tidak sabaran dan ingin direalisasikan sekarang juga.
Contoh lainnya yaitu anak tidak sabaran saat menunggu mengantri.
Sifat tidak sabaran ini menandakan jiwa anak yang lemah. Jiwa yang lemah
sangat berkaitan dengan sifat manja.
8. Tidak Paham Tentang Pentingnya Sopan Santun
Ciri-ciri anak manja biasanya kurang sopan santun. Anak manja cenderung punya
sifat egois dan mau menang sendiri, pola pikirnya yaitu merasa berhak untuk
memperoleh segala yang dimauinya.
Sifat negatif seperti itu akan terus berkembang, lama-kelamaan dampaknya yaitu
si Anak tidak peduli pada pentingnya sopan santun. Bahkan tidak mau untuk
sekedar mengucapkan kata-kata sederhana seperti
“tolong“, “terima kasih“ dan “maaf“.
Salah satu kesalahan pola pikir anak manja yaitu merasa dirinya paling
penting, alhasil dia tidak peduli pada aturan sosial di lingkungan, termasuk
tidak peduli untuk menjaga adab di lingkungan sosial.
9. Sering Mengamuk
Tanda-tanda anak manja yaitu terlalu sering mengamuk. Sebenarnya anak kecil
mengamuk masih normal-normal saja, namanya anak kecil masih belum mampu
menghadapi suasana hatinya yang gampang berubah.
Hanya saja, jangan sampai kebiasaan mengamuk dijadikan senjata oleh anak agar
kemauannya dituruti. Apalagi jika anak sudah memasuki usia 6 tahun, maka
kebiasaan cengeng dan mengamuk harus dikurangi.
Cara Mendidik Anak Manja Menjadi Mandiri
1. Jangan Selalu Mengabulkan Kemauan Anak
Orangtua perlu menyadari bahwa ada batasan dalam menyenangkan anak. Sebagian
orangtua karena tidak mau ribet, lebih memilih memenuhi semua kemauan anak,
bahkan keinginan anak yang aneh-aneh pun dituruti, hal seperti ini akan
berakibat buruk pada mental anak dan proses tumbuh-kembangnya.
Contoh lainnya, sebagian orangtua karena merasa kurang perhatian dan kurang
waktu untuk anak (karena terlalu sibuk bekerja dll) sehingga selalu
mengabulkan keinginan anak, sekalipun itu permintaan yang aneh-aneh. Padahal
justru ini merupakan bentuk pola asuh yang buruk.
Cara mendidik anak manja yaitu jangan selalu mengabulkan kemauannya. Selalu
menuruti kemauan anak nantinya membentuk sifat materialistis, serta rasa tidak
menghargai di dalam diri anak.
Selain itu menimbulkan sifat manja dan anak akan kesulitan membedakan mana hal
yang dibutuhkan dan diinginkan (sifat ini akan terus terbawa hingga dewasa).
Jangan selalu menuruti keinginan anak, apalagi biasanya anak punya keinginan
yang aneh-aneh, tapi ini bukan berarti orangtua bersikap keras dan perhitungan
kepada anak. Anak-anak harus disayang dan diberikan perhatian, namun orangtua
juga harus bisa tegas dalam mendidik anak.
Memang tidak mudah menolak permintaan anak, tapi sangat penting menghadapi
anak dengan hati yang teguh, demi membentuk pribadi anak yang positif di masa
depan. Jelaskan pada anak dengan baik, pelan-pelan dan menggunakan kata-kata
yang mudah ditangkap olehnya, hingga akhirnya anak paham bahwasanya tidak
semua permintaan bisa dipenuhi.
Awalnya anak mungkin akan kaget, tapi dengan begitu anak akan mulai belajar
cara mengendalikan emosinya dan mulai memahami bahwa tidak semua kemauannya
bisa dipenuhi, lama-kelamaan anak akan beradaptasi dengan kondisi ini.
2. Ajarkan Anak Bersyukur dan Kenalkan Dengan Aturan
Cara mengatasi anak manja yaitu ajarkan anak bersyukur dan kenalkan anak
dengan aturan. Ajarkan anak bersyukur atas apa-apa yang dimilikinya, tentunya
disini orangtua harus memberikan teladan yang baik dan mencontohkan kepada
anak.
Menerapkan aturan secara tidak tegas, tidak jelas, terlalu longgar, hingga
membiarkan anak melakukan hal seenaknya tanpa adanya konsekuensi, akan
berdampak negatif pada anak dan membuatnya jadi manja, selain itu anak bakal
sulit mengikuti peraturan.
Ini bisa menjadi masalah serius bagi anak karena sifat manjanya membuat ia
kesulitan untuk mengikuti norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
Orangtua harus bisa bersikap tegas pada anak, kenalkan aturan pada anak. Namun
sikap tegas bukan berarti kasar, hindari mendidik anak dengan teriakan dan
pukulan, juga kenalkan anak dengan disiplin.
3. Terlibat dalam Urusan Anak Jika Diperlukan Saja
Cara mendidik anak manja yaitu terlibat dalam urusan anak jika diperlukan
saja. Orangtua harus bisa mengidentifikasi mana kegiatan anak yang perlu
dibantu, dan mana yang orangtua tidak perlu ikut terlibat karena anak bisa
melakukannya sendiri.
Kesalahan banyak orangtua (karena saking sayangnya pada anak) selalu membantu
dan ikut campur dalam kegiatan anak padahal anak bisa melakukannya sendiri,
akibatnya ini bisa memicu sifat manja dalam diri anak.
Saat anak selalu dibantu dan dilayani oleh orangtuanya sehingga anak sering
merasa santai. Hal ini bisa membuatnya jadi manja, apalagi jika anak tidak
pernah berjuang dan berusaha dalam hidupnya.
4. Berikan Anak Tugas di Rumah
Cara mengatasi anak manja yaitu berikan anak tugas di rumah. Salah satu bentuk
KASIH SAYANG orangtua adalah memberikan anak tanggung jawab atau tugas-tugas
di rumah seperti menyapu, mengelap kaca, merapihkan kamar tidur menyuci piring
atau lainnya.
Hal ini sangat bagus dan bermanfaat untuk proses tumbuh-kembangnya, saat anak
berhasil menyelesaikan sebuah pekerjaan rumah maka ia akan mendapatkan
kepuasan batin sendiri, yang nantinya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
kemandirian.
Anak menjadi manja biasanya karena tidak pernah dikenalkan tugas rumah,
ajaklah anak melakukan kegiatan bersih-bersih rumah bersama, semua anggota
keluarga memiliki tugas masing-masing. Motivasi anak agar mau mengerjakan
tugas-tugas di rumah, setidaknya merapikan tempat tidurnya sendiri.
5. Konsisten dengan Apa yang Diucapkan
Cara mendidik anak manja yaitu konsisten. Anak bisa menjadi manja disebabkan
orangtua yang tidak konsisten dalam perkataannya, contohnya saat orangtua
bilang tidak, lalu anak merengek dan memaksa orangtuanya untuk memenuhi
keinginannya, maka orangtua pun akhirnya menuruti kemauan si Anak.
Jika hal ini sering terjadi, anak bakal menjadikan tindakan merengek dan
mengamuk sebagai senjata ampuh agar kemauannya dituruti, sehingga anak bakal
punya sifat manja dan suka memaksa orangtuanya.
Orangtua harus bisa konsisten dalam perkataannya, ini penting agar anak tidak
menjadi orang yang berkarakter negatif. Saat Anda tidak menuruti kemauan anak,
ia mungkin menangis dan kesal. Anda tentu tidak tega melihat anak sedih, tapi
bukan berarti Anda berubah sikap dan menuruti kemauan anak yang aneh-aneh.
Lebih baik berikan penjelasan sehingga membantu anak mengurangi kesedihannya,
beritahu alasan mengapa Anda menolak menuruti kemauannya. Hindari menolak
permintaan anak tanpa penjelasan apa pun. Intinya, komunikasi dua arah sangat
penting untuk memberi pengertian kepada anak.
Saat anak merengek meminta sesuatu yang aneh-aneh maka jangan dipenuhi,
bicaralah dengan lembut padanya dan sampaikan kenapa permintaannya tidak
dipenuhi. Rasa sayang adalah ketika orangtua bisa bersikap tegas dan adil pada
anak, karena sangat penting agar anak tumbuh dan berkembang dengan kepribadian
positif.
Para ahli menjelaskan bahwa mengajarkan dan mengenalkan anak rasa tanggung
jawab dan kemandirian adalah solusi agar anak tidak berperilaku manja. Anak
sejak usia 3 tahun sebenarnya sudah bisa dilatih mandiri.
Anda perlu kompak mengajak bicara orang-orang di lingkungan anak seperti
kakek, nenek, pengasuh dll. Tujuannya agar terjadi persamaan perlakuan
terhadap anak, sehingga harapan orangtua agar anak mandiri bisa tercapai.
Bersabarlah dalam memperbaiki sifat manja anak karena segala sesuatu butuh
proses.
Apresiasi anak ketika berhasil melakukan hal yang positif, berikan pujian (dan
sesekali hadiah) sehingga membuat anak merasa bangga dengan dirinya, ia akan
semakin percaya diri dan termotivasi untuk melakukan hal-hal positif.
Baca Juga: