Pengertian Toleransi dan Contohnya (Cara Mewujudkannya)

Apa yang dimaksud dengan sikap toleran? Apa saja contoh sikap toleransi? Seberapa penting toleransi? Semuanya akan dibahas di tulisan ini.

Akhir-akhir ini banyak orang yang membicarakan toleransi, ini sebenarnya sangatlah bagus karena toleransi sebagai kunci untuk terwujudnya perdamaian, keamanan, kenyamanan dan stabilitas dalam bermasyarakat dan bernegara.

Pengertian Toleransi dan Contohnya
Gambar: Ilustrasi Toleransi | Photo credit: istockphoto.com|stournsaeh

Pengertian Toleransi dan Contohnya


Secara istilah, arti toleransi yaitu sabar dan menahan diri. Jika berkaca dari istilahnya, maka toleransi adalah menahan diri dari menindas pihak individu atau kelompok yang lebih lemah, atau menahan diri dari bersikap agresif terhadap hal-hal yang tidak sejalan.

Sehingga pada dasarnya, toleransi sebuah sikap untuk menghormati pihak individu atau kelompok lain. Termasuk menghargai pendapat orang lain juga merupakan wujud dari toleransi.

Sikap menghargai ini sangat penting untuk menghindari terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang tidak diperlukan (baik itu antar individu atau kelompok).

Menghargai pendapat atau pemikiran pihak lain merupakan contoh toleransi yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal seperti ini harus diketahui dan dijalani oleh seluruh masyarakat. Banyak konflik terjadi di masyarakat karena hilangnya rasa toleransi dan simpati di dalam hati orang-orang.


Jika kita ingin dihargai dan hormati, maka hormati dan hargai orang lain juga, setiap orang harusnya menyadari hal ini dan menerapkannya dalam kehidupannya.

Sikap toleransi sudah tertuang dalam hukum negara, jadi sudah seharusnya masyarakat menjaga sikapnya dan berlapang dada terhadap perbedaan, serta menghindari segala bentuk perilaku intoleransi. Lalu apa urgensi dari sikap toleransi?

Jika kita membaca tentang kejadian-kejadian di perang dunia ke 2, maka dapat diketahui bahwa masa itu merupakan masa-masa krisis toleransi, bahkan kepedulian terhadap kehidupan bertoleransi sudah sampai titik nadir.

Dari krisis toleransi inilah yang membuat munculnya orang semacam Adolf Hitler, yang membantai jutaan orang (rakyat sipil) tak bersalah di kamp-kamp konsentrasi dan di jalan-jalan.

Dari krisis toleransi inilah yang membuat Adolf Hitler dan orang-orang disekelilingnya punya pemikiran bahwa ras arya (Jerman) lebih baik dari ras yahudi, gipsi dan slavia. Parahnya, muncul pemikiran untuk melakukan genosida terhadap ras-ras tersebut.

Disebutkan juga bahwa Nazi melakukan genosida terhadap warga Polandia. Dari 1 September – 25 Oktober 1939 terjadi pembantaian pada lebih dari 16.000 orang dan penghancuran ratusan kota di Polandia.

Disebutkan juga banyak terjadi pembakaran terhadap rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat umum lainnya, pembunuhan dilakukan dengan brutal hingga pihak pasukan militer sendiri mengeluhkan atas kekejaman yang melewati batas tersebut.

Itulah dampak terburuk intoleransi, dari awalnya merasa lebih baik, lalu muncul perasaan enggan untuk hidup berdampingan, benih-benih rasisme pun tumbuh, hingga akhirnya muncul pikiran untuk melakukan genosida. Menanamkan sikap toleransi merupakan hal yang penting dan tidak boleh diremehkan. 

Apakah yang Dimaksud Toleransi? Toleransi juga bermakna sebuah sikap untuk bisa hidup saling berdampingan demi menghadirkan kebaikan bersama, dan tidak menggunakan faktor perbedaan sebagai alasan untuk melakukan tindakan agresif.
Toleransi sebagai kunci untuk terciptanya perdamaian. Arti toleransi adalah sikap menghormati dan menghargai pihak lain, memiliki komitmen kuat agar terciptanya perdamaian bersama, sikap menghormati aturan dan kesepakatan bersama, serta sikap untuk berlapang dada terhadap perbedaan pendapat.

Di dalam toleransi, seharusnya ditandai dengan masing-masing pihak saling menghormati dan menghargai sudut pandang pihak lain.


Contoh Sikap Toleransi di Masyarakat


Toleransi sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik sosial, sehingga kehidupan bersosial masyarakat berjalan dengan baik. Terjaga-nya stabilitas dan keamanan negara merupakan pondasi untuk kelancaran pembangunan negara. 

Adapun jika negara dilanda dengan konflik sosial dan keamanan, dampaknya pembangunan negara dipastikan terhambat, negara kehilangan banyak investor, jumlah orang yang menganggur meningkat pesat, kasus kejahatan meningkat, situasi negara mencekam dan berbagai marabahaya lainnya. Oleh karena itu sikap toleransi bukanlah sesuatu yang remeh.

Contoh sikap toleransi yaitu setiap orang harus belajar berlapang dada dalam hal perbedaan politik, budaya, agama dan lainnya. Misalnya toleransi dalam berpolitik, dimana seseorang perlu menghormati pilihan dan pandangan politik pihak lain.

Negara telah menjamin hak warga negara untuk menyuarakan kebebasan berpendapat asalkan masih dalam batas norma dan sosial yang berlaku di masyarakat. Dengan sikap toleransi ini akan mencegah terjadinya konflik dan permusuhan di masyarakat.

Demikian juga toleransi dalam berbudaya, setiap orang harus menghormati keberagaman budaya, bahasa dan lainnya.

Bagaimana cara mengatasi konflik dengan cara toleransi? Contoh sikap toleran yaitu setiap warga negara seharusnya saling mengerti dan memahami bahwa mereka ingin hidup damai, aman dan tentram, sehingga setiap individu seharusnya melakukan hal-hal yang membantu mewujudkan hal itu.

Perbedaan adalah hal yang harus dimaklumi bersama, itu adalah keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dilarang keras mencela suku atau bahasa dari daerah lain, demikian juga tidak boleh berkomentar negatif terhadap pakaian adat suatu daerah.


Contoh Toleransi dalam Kehidupan:

  1. Tidak memberikan gangguan kepada tetangga. Misalnya menyetel musik keras-keras sehingga mengganggu tetangga di kiri dan kanan.
  2. Tidak nyinyir saat orang lain mendapatkan kebaikan dan rezeki.
  3. Jika ada orang dengan suku/daerah/agama lain tinggal di daerah perumahan Anda, sekalipun dia minoritas, maka sudah seharusnya hak-haknya dijaga dan tidak boleh ada diskriminasi.
  4. Menghargai kebudayaan suku atau daerah lain, dengan tidak menghina atau mengatakan hal-hal jelek tentangnya.
  5. Tetap menolong orang lain yang sedang terkena musibah walaupun berbeda suku, daerah, agama dll.
  6. Menjaga sikap ramah kepada setiap orang, apapun latar belakangnya.
  7. Menghormati agama yang dianut orang lain, dan tidak memaksa orang lain untuk berpindah agama.
  8. Dan banyak lainnya.

Mengusir seseorang dari lingkungan kompleks karena berbeda suku/daerah/agama adalah tindakan yang SANGAT KONYOL. Sudah seharusnya setiap orang berpikir cerdas sehingga terhindar dari melakukan perbuatan yang bar-bar dan rendah tersebut.

Setiap masyarakat juga harus melatih diri untuk terbiasa berbicara santun, menjalankan dengan baik norma masyarakat yang berlaku, membuang kebiasaan bergunjing, tidak memaksakan kehendak, bisa menerima perbedaan dan menghargai hak orang lain.

Hal-hal tersebut sangat penting untuk membantu terwujudnya kedamaian dan toleransi, dan menekan bibit-bibit permusuhan.

Manfaat dan Cara Toleransi Antar Umat Beragama


Termasuk sudah seharusnya toleransi beragama diterapkan, dimana di Indonesia telah diakui keberadaan enam keyakinan yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu dan Budha. 

Semua pihak dari agama-agama tersebut bersepakat untuk tidak saling mengganggu kegiatan ibadah di rumah ibadah masing-masing. Dengan begitu, Indonesia akan terasa adem dan damai.

Perbuatan vandalisme pada rumah ibadah tidak dapat DITOLERIR, pelakunya harus dihukum berat oleh pemerintah karena memprovokasi dan mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia.

Selain itu, tidak diperbolehkan dan dilarang keras memaksa seseorang untuk memilih keyakinan tertentu. Setiap orang seharusnya memilih keyakinan tanpa adanya paksaan.

Tidak boleh mencela tuhan dari agama lain, dan secara umum tindakan mencela atau menghina dilarang. Hal ini berbeda dengan dialog atau debat ilmiah, biasanya dalam debat ilmiah akan menyertakan argumentasi berkualitas yang disertai data dan fakta.

Debat ilmiah juga dilakukan dengan sikap saling menghormati dan menghargai lawan. Sebagai contoh yang bagus adalah acara debat yang dilakukan oleh pendeta atau pastor di Amerika Serikat dengan Syaikh Ahmad Deedat.

Jika Anda menonton acara tersebut maka akan ditemukan berbagai argumentasi berkualitas, dan tidak ditemukan adanya tindakan menghina atau mencela lawan debat, kedua belah pihak saling menghormati.

Melakukan debat ilmiah masih tergolong diperbolehkan, dengan syarat narasumbernya adalah orang yang terpelajar, bersikap bijak, menghormati lawan debat, serta berbicara dengan data dan fakta. Acara debat ilmiah juga biasanya dimonitor oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satu hal yang disayangkan adalah tindakan vandalisme terhadap rumah ibadah yang kejadiannya sering atau berulang-ulang. Tindakan tersebut jelas sangat terlarang karena dapat memicu konflik yang tidak seharusnya, pelakunya harus dihukum berat oleh pemerintah.

Selain itu tidak diperbolehkan dan dilarang keras menyakiti seseorang karena berbeda keyakinan. Tidak boleh seseorang dimusuhi atau diserang secara fisik dan verbal karena berbeda keyakinan.

Toleransi bertujuan untuk mewujudkan kedamaian, keamanan dan stabilitas, jadi sudah seharusnya setiap warna negara mewujudkan hal tersebut.

Toleransi bukanlah mencampur-adukan antar ajaran keyakinan. Contohnya orang islam sholat di geraja, ikutan misa dan natalan, atau misalnya orang kristen melakukan ibadah menyanyi di masjid. Itu contoh keliru dari memahami makna toleransi.

Berikut hal-hal yang harus dipahami dalam menjalankan toleransi beragama:
  1. Terlarang melakukan vandalisme di rumah ibadah.
  2. Tidak boleh menghina tuhan dari agama lain.
  3. Tidak boleh menghina tokoh-tokoh penting dari suatu agama.
  4. Tidak boleh menghina atribut dari suatu agama.
  5. Terlarang menyebarkan informasi yang salah tentang suatu agama.
  6. Jangan menshare informasi atau berita tentang suatu agama sebelum dicek kebenarannya.
  7. Tidak boleh melabeli suatu agama dengan label buruk seperti teroris, radikal dll. Dari enam agama yang diakui di Indonesia, tidak ada satupun yang mengajarkan tentang terosisme dan radikalisme.
  8. Seharusnya ada sebuah lembaga negara yang memfasilitasi acara pertemuan antar pemimipin pemuka agama.




Baca Juga:

No comments: