Gambar: konferensi pers suatu perusahaan
Pengertian Media Humas
Media humas adalah sarana komunikasi yang dimanfaatkan pihak sentral
(misalnya: biasanya pihak otoritas atau pihak pemerintahan) untuk menyebarkan
informasi penting ke banyak orang, dengan tujuan kebaikan bersama.
Aktivitas humas tentunya membutuhkan media untuk menyebarkan informasi.
Keberadaan media humas sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan
publik.
Membangun citra yang baik adalah hal vital bagi para pemimpin dan pejabat,
jatuhnya citra dan wibawa seorang pemimpin atau pejabat bisa menyebabkan
gejolak di masyarakat.
Jika rakyat suatu negeri mengalami krisis kepercayaan terhadap
pemerintahannya, dimana hubungan rakyat dan para pemimpinnya berjalan buruk,
maka kehancuran negeri tersebut tinggal menunggu waktu.
Selain itu, keberadaan media humas juga penting bagi perusahaan. Perusahaan
berusaha membangun media humas yang berkualitas, tujuannya yaitu:
- Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
- Supaya bisa melakukan promosi secara efektif pada produknya.
- Membuat produknya dikenal dan mendapatkan perhatian dari banyak orang
- Meyakinkan banyak orang bahwa produknya berkualitas, dimana yang namanya perusahaan pastinya ingin produknya dipercaya masyarakat.
Pelaku humas tak cuma dituntut jago dalam menciptakan konten efektif yang
entah itu dalam bentuk video, audio maupun tulisan, pelaku humas juga dituntut
untuk jago dalam manajemen media.
Dalam menjalankan media humas, kemampuan yang dibutuhkan oleh pelaku media
humas dapat dikatakan serupa dengan kemampuan seorang wartawan. Diantaranya
yaitu membuat berita, menulis informasi disertai data-data valid, teknik
fotografi, videografi dll.
Selain itu, orang-orang yang berprofesi di media humas juga diwajibkan untuk
menguasai bahasa jurnalistik. Sehingga mereka yang bekerja di bidang
jurnalistik maupun humas tidak sembarangan dalam menyajikan sebuah berita,
informasi secara umum ataupun pengumuman/pemberitahuan tertentu, dimana ada
teknik-teknik, kaidah dan kode etik yang harus dipahami.
Jenis-Jenis Media Humas
1. Media Internal
Media internal adalah media milik sendiri, entah itu berbentuk koran milik
sendiri, channel TV dan radio milik sendiri, hingga website resmi maupun kanal
youtube milik sendiri.
Media milik sendiri bisa dikontrol isinya, sehingga bisa direkayasa hanya
memberitakan atau menginformasikan hal-hal yang baik saja. Beberapa contoh
media tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar 'aktivitas humas'
berjalan optimal.
2. Media Eksternal
Media eksternal adalah media yang dimiliki pihak lain, karena dimiliki pihak
lain maka isinya tidak bisa dikontrol, sehingga menjadikan media eksternal
lebih objektif dalam memberitakan atau menginformasikan sesuatu.
Contoh umum media eksternal seperti koran dan channel TV, tapi sekarang juga
sudah merambah ke website online dan media sosial.
Pelaku humas dituntut untuk menjaga citra baik perusahaan/lembaga di mata
pihak media eksternal, targetnya adalah media eksternal (seperti TV, radio,
website dll) memberitakan hal-hal yang positif dan jangan sampai memberitakan
hal yang negatif.
Sehingga pelaku humas harus membangun hubungan 'harmonis' dengan media massa.
Contoh media humas:
- Media cetak (seperti koran, tabloid dll).
- Media elektronik (seperti TV, radio dll).
- Media online (seperti website berita, sosial media dll).
- Media outdoor (seperti papan reklame, baliho dll).
Pada dasarnya contoh atau bentuk media humas internal dan eksternal adalah
sama, baik itu dalam bentuk media cetak, media elektronik, media online dan
lainnya.
Contoh Media Humas Serta Kelebihan & Kekurangan
1. Koran
Koran merupakan media humas yang dulu sangat populer. Sebelum kemunculan
teknologi internet, koran mengalami masa kejayaan karena memonopoli sumber
informasi, orang-orang yang ingin mendapatkan informasi atau berita maka akan
berbondong-bondong membeli koran.
Tapi semenjak orang-orang disibukan dengan aktivitas mengakses internet, maka
jumlah pembelian koran menurun drastis.
Berbeda dengan website di internet yang dimana setiap orang bisa menjadi
penulis berita, adapun untuk bisa menjadi penulis berita di koran maka
seleksinya ketat. Hal ini menjadikan kualitas isi informasi dan berita di
koran lebih baik ketimbang website online.
Adapun kekurangan koran adalah proses pembuatan atau percetakannya yang
memakan waktu, sehingga informasi baru bisa tersampaikan ke masyarakat pada
hari selanjutnya.
2. Radio
Radio juga sangat populer di awal kemunculannya. Jika koran menyampaikan
informasi dalam bentuk tulisan dan gambar, adapun penyampaian informasi pada
radio berbentuk suara.
Dengan radio, menjadikan sangat mudah penyampaian ide-ide simple dan praktis,
dimana konsumen hanya tinggal mendengarkan saja, bahkan seringkali orang-orang
mendengarkan radio sembari melakukan aktivitas lainnya.
Hanya saja kekurangan radio yaitu cuma dapat didengarkan sekali. Selain itu
juga lumayan melelahkan bagi penyiar dan pemateri radio karena diharuskan
terus berbicara.
3. Televisi
TV tampaknya yang paling populer dibandingkan koran dan radio, dimana TV dapat
menjangkau hampir 100% orang. Banyak orang yang kurang suka mendengarkan radio
dan malas berlangganan koran, sehingga lebih memilih televisi untuk memperoleh
informasi.
Hal itu karena TV menawarkan beberapa kelebihan seperti bentuk penyajian yang
sangat beragam (video, audio, tulisan & gambar), bentuk konten dikemas
dengan sangat menarik, serta popularitas yang sangat umum sehingga menjadikan
TV sebagai media paling berpengaruh.
4. Website
Sekarang ini sudah banyak perusahaan dan lembaga yang memiliki website resmi.
Dimana kelebihan website adalah dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Adapun kekurangan website adalah masih banyak orang yang gaptek, yang belum
tahu caranya memanfaatkan website online.
Isi website bisa berupa informasi yang terkait (dengan lembaga atau perusahaan
tersebut) maupun promosi produk dan jasa.
Biasanya perusahaan membeberkan segala produk di website resminya dengan
tujuan promosi. Adapun lembaga seringkali memanfaatkan website online untuk
melakukan sosialisasi dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Praktisi humas di suatu lembaga maupun perusahaan dituntut untuk bisa
memaksimalkan pengelolaan website agar tepat sasaran, dengan kata lain yaitu
agar orang-orang bisa memperoleh informasi yang utuh (benar) tentang lembaga
atau perusahaannya.
5. Media Sosial
Media sosial seperti Twitter, FB, Instagram dll sudah semakin populer dan
mengjangkau berbagai macam masyarakat. Anak-anak, remaja maupun orang dewasa
semakin banyak yang bermain medsos.
Dengan semakin banyak yang menggunakan medsos, maka praktisi humas bisa
memanfaatkan medsos sebagai sarana komunikasi yang efektif, entah itu antara
perusahaan dan konsumen maupun antara lembaga dan masyarakat.
Medsos bisa menjadi media yang sangat menguntungkan jika mampu dimanfaatkan
dengan baik, disinilah pentingnya praktisi humas dituntut kreatif dalam
mengelola medsos.
Hanya saja, faktanya belum banyak orang yang memiliki skill mumpuni dalam
pemanfaatan media online, hal itu karena perlu skill khusus dalam
mengoptimalkan media online.
Media online adalah hal yang baru, sehingga ilmu untuk pemanfaatan media
online masih terus berkembang ke depannya.
6. Brosur
Ini merupakan jenis media konvensional yang berbentuk selebaran, biasanya
isinya berupa informasi produk atau jasa yang dipromosikan, maupun info
mengenai suatu lembaga. Brosur biasanya dibagikan secara gratis.
7. Pamflet
Pamflet sebenarnya cukup umum ditemui, bentuknya seringnya berupa selembar
kertas. Pamflet biasanya berbentuk selebaran yang berisi informasi dengan
tujuan tertentu seperti promosi suatu acara hingga pesan-pesan politik.
Pamflet juga ditemukan berisi info tentang komunitas maupun perusahaan
tertentu.
Pamflet dan brosur tampaknya mirip secara tampilan, tapi biasanya pamflet
sering diperoleh di jalan, koran dan semacamnya. Adapun brosur biasanya
diperoleh setelah selesai mengikuti acara suatu komunitas atau perusahaan
tertentu.
Juga biasanya kertas pamflet berkualitas rendah, adapun brosur dibuat dengan
menggunakan kertas yang cenderung bagus serta didesain dengan sebaik dan
semenarik mungkin.
Ada banyak jenis pamflet, seperti pamflet politik untuk mengenalkan suatu
partai ke masyarakat, pamflet pemerintah yang biasanya berisi himbauan dan
pengenalan peraturan ke masyarakat, serta pamflet kegiatan untuk menginformasikan suatu acara yang bakal diadakan.
8. Poster
Poster umumnya berbentuk kertas berukuran besar yang ditempelkan di dinding
supaya dilihat orang-orang. Agar efektif, poster ditempelkan di dinding yang
dilalui banyak orang.
Keberadaan poster akan ditemui di banyak tempat, poster biasanya dibuat dengan
tampilan seindah mungkin dan berisi gambar mencolok sehingga tampak menarik.
Seringkali instansi atau lembaga tertentu memanfaatkan poster guna menyebarkan
info layanan masyarakat. Selain itu, poster juga sering dimanfaatkan untuk
melakukan promosi acara oleh suatu organisasi.
Ada banyak jenis-jenis poster, seperti poster layanan masyarakat untuk
memberikan edukasi kepada banyak orang, poster promosi untuk mengenalkan acara
kegiatan ataupun produk, poster propaganda untuk menggiring opini masyarakat,
poster motivasi untuk sekedar memberikan pesan-pesan positif, hingga poster
kampanye yang sering dilakukan partai politik menjelang tahun-tahun 'panas'.
9. Spanduk dan Papan Reklame
Spanduk dan papan reklame menjadi media yang banyak ditemui di jalan raya
besar. Keduanya mempunyai fungsi sama, seperti untuk mempromosikan produk,
atau sering juga dimanfaatkan sebagai media pencitraan partai politik.
Spanduk dan papan reklame juga sering dimanfaatkan untuk menyebarkan
pesan-pesan tertentu, biasanya dibuat dengan kata-kata singkat, padat dan
jelas sehingga gampang dimengerti orang-orang.
10. Kalender
Kalender ternyata dapat dijadikan sebagai media humas, ini sudah sering
dilakukan oleh banyak perusahaan dan lembaga. Biasanya kalender tersebut
dibagikan secara gratis oleh suatu perusahaan atau lembaga, tapi pada kalender
akan dimuat tentang berbagai informasi yang terkait dengan perusahaan atau
lembaga tersebut.
Kalender dapat dikatakan sebagai media humas maupun media promosi yang
berjalan terus selama setahun penuh.
Poin penting: Ada banyak macam-macam media, praktisi humas harus pintar-pintar
dalam penggunaannya, perlu menyusun strategi jitu, serta memahami kelebihan dan
kekurangan pada masing-masing media
Praktisi humas harus mempunyai skill menulis yang mumpuni, mengolah informasi
dengan cepat dan akurat, berpikir kritis, memahami dunia jurnalistik dan kode
etiknya, serta adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi sangat
cepat.
Tujuan Media Humas:
- Membangun komunikasi sehat dengan masyarakat luas, sehingga mencegah terjadinya miss komunikasi.
- Membangun reputasi positif lembaga maupun perusahaan.
- Membangun eksistensi sehingga (perusahaan atau lembaga tersebut) dikenal baik masyarakat.
- Menumbuhkan kepercayaan maupun simpati masyarakat.
- Ajang promosi yang efektif bagi perusahaan.
Berbicara mengenai tujuan media humas, misalnya: suatu perusahaan
mengembangkan divisi kehumasan, tujuannya mengharapkan agar perusahaan tampak
positif dan kredibel di mata orang-orang, hal ini penting agar bisa menarik
banyak konsumen.
Orang-orang pastinya cenderung untuk membeli produk atau memakai jasa dari
perusahaan yang sudah dikenal baik dan punya citra bagus.
Baca Juga: