Media Humas: Pengertian, Tujuan & Contoh

Contoh Konferensi Pers
Gambar: konferensi pers suatu perusahaan

Pengertian Media Humas

Media humas adalah sarana komunikasi yang dimanfaatkan pihak sentral (misalnya: biasanya pihak otoritas atau pihak pemerintahan) untuk menyebarkan informasi penting ke banyak orang, dengan tujuan kebaikan bersama.

Aktivitas humas tentunya membutuhkan media untuk menyebarkan informasi. Keberadaan media humas sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan publik.

Membangun citra yang baik adalah hal vital bagi para pemimpin dan pejabat, jatuhnya citra dan wibawa seorang pemimpin atau pejabat bisa menyebabkan gejolak di masyarakat.

Jika rakyat suatu negeri mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintahannya, dimana hubungan rakyat dan para pemimpinnya berjalan buruk, maka kehancuran negeri tersebut tinggal menunggu waktu.

Selain itu, keberadaan media humas juga penting bagi perusahaan. Perusahaan berusaha membangun media humas yang berkualitas, tujuannya yaitu:
  1. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
  2. Supaya bisa melakukan promosi secara efektif pada produknya.
  3. Membuat produknya dikenal dan mendapatkan perhatian dari banyak orang
  4. Meyakinkan banyak orang bahwa produknya berkualitas, dimana yang namanya perusahaan pastinya ingin produknya dipercaya masyarakat.

Pelaku humas tak cuma dituntut jago dalam menciptakan konten efektif yang entah itu dalam bentuk video, audio maupun tulisan, pelaku humas juga dituntut untuk jago dalam manajemen media.

Dalam menjalankan media humas, kemampuan yang dibutuhkan oleh pelaku media humas dapat dikatakan serupa dengan kemampuan seorang wartawan. Diantaranya yaitu membuat berita, menulis informasi disertai data-data valid, teknik fotografi, videografi dll.

Selain itu, orang-orang yang berprofesi di media humas juga diwajibkan untuk menguasai bahasa jurnalistik. Sehingga mereka yang bekerja di bidang jurnalistik maupun humas tidak sembarangan dalam menyajikan sebuah berita, informasi secara umum ataupun pengumuman/pemberitahuan tertentu, dimana ada teknik-teknik, kaidah dan kode etik yang harus dipahami.


Jenis-Jenis Media Humas


1. Media Internal

Media internal adalah media milik sendiri, entah itu berbentuk koran milik sendiri, channel TV dan radio milik sendiri, hingga website berita resmi maupun kanal youtube milik sendiri.

Media milik sendiri bisa dikontrol isinya, sehingga bisa direkayasa hanya memberitakan atau menginformasikan hal-hal yang baik saja. Beberapa contoh media tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar 'aktivitas humas' berjalan optimal.

2. Media Eksternal

Media eksternal adalah media yang dimiliki pihak lain, karena dimiliki pihak lain maka isinya tidak bisa dikontrol, sehingga menjadikan media eksternal lebih objektif dalam memberitakan atau menginformasikan sesuatu.

Contoh umum media eksternal seperti koran dan channel TV, tapi sekarang juga sudah merambah ke website online dan media sosial.

Pelaku humas dituntut untuk menjaga citra baik perusahaan/lembaga di mata pihak media eksternal, targetnya adalah media eksternal (seperti TV, radio, website dll) memberitakan hal-hal yang positif dan jangan sampai memberitakan hal yang negatif.

Sehingga pelaku humas harus membangun hubungan 'harmonis' dengan media massa.

Contoh media humas:
  • Media cetak (seperti koran, tabloid dll).
  • Media elektronik (seperti TV, radio dll).
  • Media online (seperti website berita, sosial media dll).
  • Media outdoor (seperti papan reklame, baliho dll).

Pada dasarnya contoh atau bentuk media humas internal dan eksternal adalah sama, baik itu dalam bentuk media cetak, media elektronik, media online dan lainnya.


Contoh Media Humas Serta Kelebihan & Kekurangan


1. Koran

Koran merupakan media humas yang dulu sangat populer. Sebelum kemunculan teknologi internet, koran mengalami masa kejayaan karena memonopoli sumber informasi, orang-orang yang ingin mendapatkan informasi atau berita maka akan berbondong-bondong membeli koran.

Tapi semenjak orang-orang disibukan dengan aktivitas mengakses internet, maka jumlah pembelian koran menurun drastis.

Berbeda dengan website di internet yang dimana setiap orang bisa menjadi penulis berita, adapun untuk bisa menjadi penulis berita di koran maka seleksinya ketat. Hal ini menjadikan kualitas isi informasi dan berita di koran lebih baik ketimbang website online.

Adapun kekurangan koran adalah proses pembuatan atau percetakannya yang memakan waktu, sehingga informasi baru bisa tersampaikan ke masyarakat pada hari selanjutnya.

2. Radio

Radio juga sangat populer di awal kemunculannya. Jika koran menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan dan gambar, adapun penyampaian informasi pada radio berbentuk suara.

Dengan radio, menjadikan sangat mudah penyampaian ide-ide simple dan praktis, dimana konsumen hanya tinggal mendengarkan saja, bahkan seringkali orang-orang mendengarkan radio sembari melakukan aktivitas lainnya.

Hanya saja kekurangan radio yaitu cuma dapat didengarkan sekali. Selain itu juga lumayan melelahkan bagi penyiar dan pemateri radio karena diharuskan terus berbicara.

3. Televisi

TV tampaknya yang paling populer dibandingkan koran dan radio, dimana TV dapat menjangkau hampir 100% orang. Banyak orang yang kurang suka mendengarkan radio dan malas berlangganan koran, sehingga lebih memilih televisi untuk memperoleh informasi.

Hal itu karena TV menawarkan beberapa kelebihan seperti bentuk penyajian yang sangat beragam (video, audio, tulisan & gambar), bentuk konten dikemas dengan sangat menarik, serta popularitas yang sangat umum sehingga menjadikan TV sebagai media paling berpengaruh.


4. Website

Sekarang ini sudah banyak perusahaan dan lembaga yang memiliki website resmi. Dimana kelebihan website adalah dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Adapun kekurangan website adalah masih banyak orang yang gaptek, yang belum tahu caranya memanfaatkan website online.

Isi website bisa berupa informasi yang terkait (dengan lembaga atau perusahaan tersebut) maupun promosi produk dan jasa.

Biasanya perusahaan membeberkan segala produk di website resminya dengan tujuan promosi. Adapun lembaga seringkali memanfaatkan website online untuk melakukan sosialisasi dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

Praktisi humas di suatu lembaga maupun perusahaan dituntut untuk bisa memaksimalkan pengelolaan website agar tepat sasaran, dengan kata lain yaitu agar orang-orang bisa memperoleh informasi yang utuh (benar) tentang lembaga atau perusahaannya.

5. Media Sosial

Media sosial seperti Twitter, FB, Instagram dll sudah semakin populer dan mengjangkau berbagai macam masyarakat. Anak-anak, remaja maupun orang dewasa semakin banyak yang bermain medsos.

Dengan semakin banyak yang menggunakan medsos, maka praktisi humas bisa memanfaatkan medsos sebagai sarana komunikasi yang efektif, entah itu antara perusahaan dan konsumen maupun antara lembaga dan masyarakat.

Medsos bisa menjadi media yang sangat menguntungkan jika mampu dimanfaatkan dengan baik, disinilah pentingnya praktisi humas dituntut kreatif dalam mengelola medsos.

Hanya saja, faktanya belum banyak orang yang memiliki skill mumpuni dalam pemanfaatan media online, hal itu karena perlu skill khusus dalam mengoptimalkan media online.

Media online adalah hal yang baru, sehingga ilmu untuk pemanfaatan media online masih terus berkembang ke depannya, ada banyak kelebihan media online.

6. Brosur

Ini merupakan jenis media konvensional yang berbentuk selebaran, biasanya isinya berupa informasi produk atau jasa yang dipromosikan, maupun info mengenai suatu lembaga. Brosur biasanya dibagikan secara gratis.

7. Pamflet

Pamflet sebenarnya cukup umum ditemui, bentuknya seringnya berupa selembar kertas. Pamflet biasanya berbentuk selebaran yang berisi informasi dengan tujuan tertentu seperti promosi suatu acara hingga pesan-pesan politik.

Pamflet juga ditemukan berisi info tentang komunitas maupun perusahaan tertentu. 

Pamflet dan brosur tampaknya mirip secara tampilan, tapi biasanya pamflet sering diperoleh di jalan, koran dan semacamnya. Adapun brosur biasanya diperoleh setelah selesai mengikuti acara suatu komunitas atau perusahaan tertentu.

Juga biasanya kertas pamflet berkualitas rendah, adapun brosur dibuat dengan menggunakan kertas yang cenderung bagus serta didesain dengan sebaik dan semenarik mungkin.

Ada banyak jenis pamflet, seperti pamflet politik untuk mengenalkan suatu partai ke masyarakat, pamflet pemerintah yang biasanya berisi himbauan dan pengenalan peraturan ke masyarakat, serta pamflet kegiatan untuk menginformasikan suatu acara yang bakal diadakan.


8. Poster

Poster umumnya berbentuk kertas berukuran besar yang ditempelkan di dinding supaya dilihat orang-orang. Agar efektif, poster ditempelkan di dinding yang dilalui banyak orang.

Keberadaan poster akan ditemui di banyak tempat, poster biasanya dibuat dengan tampilan seindah mungkin dan berisi gambar mencolok sehingga tampak menarik.

Seringkali instansi atau lembaga tertentu memanfaatkan poster guna menyebarkan info layanan masyarakat. Selain itu, poster juga sering dimanfaatkan untuk melakukan promosi acara oleh suatu organisasi.

Ada banyak jenis-jenis poster, seperti poster layanan masyarakat untuk memberikan edukasi kepada banyak orang, poster promosi untuk mengenalkan acara kegiatan ataupun produk, poster propaganda untuk menggiring opini masyarakat, poster motivasi untuk sekedar memberikan pesan-pesan positif, hingga poster kampanye yang sering dilakukan partai politik menjelang tahun-tahun 'panas'.

9. Spanduk dan Papan Reklame

Spanduk dan papan reklame menjadi media yang banyak ditemui di jalan raya besar. Keduanya mempunyai fungsi sama, seperti untuk mempromosikan produk, atau sering juga dimanfaatkan sebagai media pencitraan partai politik.

Spanduk dan papan reklame juga sering dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan tertentu, biasanya dibuat dengan kata-kata singkat, padat dan jelas sehingga gampang dimengerti orang-orang.

10. Kalender

Kalender ternyata dapat dijadikan sebagai media humas, ini sudah sering dilakukan oleh banyak perusahaan dan lembaga. Biasanya kalender tersebut dibagikan secara gratis oleh suatu perusahaan atau lembaga, tapi pada kalender akan dimuat tentang berbagai informasi yang terkait dengan perusahaan atau lembaga tersebut.

Kalender dapat dikatakan sebagai media humas maupun media promosi yang berjalan terus selama setahun penuh.

Poin penting: Ada banyak macam-macam media, praktisi humas harus pintar-pintar dalam penggunaannya, perlu menyusun strategi jitu, serta memahami kelebihan dan kekurangan pada masing-masing media

Praktisi humas harus mempunyai skill menulis yang mumpuni, mengolah informasi dengan cepat dan akurat, berpikir kritis, memahami dunia jurnalistik dan kode etiknya, serta adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat.

Tujuan Media Humas:
  • Membangun komunikasi sehat dengan masyarakat luas, sehingga mencegah terjadinya miss komunikasi.
  • Membangun reputasi positif lembaga maupun perusahaan.
  • Membangun eksistensi sehingga (perusahaan atau lembaga tersebut) dikenal baik masyarakat.
  • Menumbuhkan kepercayaan maupun simpati masyarakat.
  • Ajang promosi yang efektif bagi perusahaan.

Berbicara mengenai tujuan media humas, misalnya: suatu perusahaan mengembangkan divisi kehumasan, tujuannya mengharapkan agar perusahaan tampak positif dan kredibel di mata orang-orang, hal ini penting agar bisa menarik banyak konsumen.

Orang-orang pastinya cenderung untuk membeli produk atau memakai jasa dari perusahaan yang sudah dikenal baik dan punya citra bagus.




Baca Juga:

No comments: