Para remaja dapat dikatakan bukan lagi anak-anak, tapi mereka juga bukan orang
dewasa. Hal inilah yang membuat para remaja sebenarnya berada di fase penuh
kelabilan dan kebingungan.
Remaja umumnya tak lagi mau dianggap sebagai anak kecil dan mereka ingin lebih
bebas, akan tetapi kemampuan berpikir mereka belum matang. Hal inilah yang
menyebabkan mereka terjatuh ke perilaku kenakalan remaja.
Pengertian Kenakalan Remaja
Apa itu kenakalan remaja? Kenakalan remaja adalah jenis tindakan
anak usia belasan tahun yang menyimpang dari aturan dan nilai-nilai
masyarakat, yang seringkali sampai pada tindakan yang mengganggu lingkungan
sehingga membuat masyarakat resah, bahkan ada juga yang sampai tahap kriminal
sehingga harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Dari berbagai kasus kenakalan remaja yang pernah terjadi, dampak buruknya tak
cuma merugikan pihak lain, tapi juga diri sendiri. Sehingga banyak yang
menyebutkan tindakan kenakalan remaja adalah tindakan konyol karena seringkali
membahayakan diri sendiri.
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
1. Broken Home
Kondisi keluarga yang broken home menyebabkan seorang remaja sangat rentan
untuk terjatuh ke dalam perilaku kenakalan remaja.
Contoh umum broken home yaitu perceraian, ataupun kedua orangtua yang sering
bertengkar. Kalau orangtua sibuk bertengkar, anak menjadi tidak terurus.
Kondisi keluarga yang tidak harmonis biasanya ditandai dengan minimnya
interaksi, termasuk interaksi orangtua ke anak. Jika remaja tak dekat dengan
orangtuanya, maka gampang sekali untuk terjatuh ke pergaulan bebas atau
pergaulan yang buruk.
2. Rasa Penasaran
Jiwa seorang remaja biasanya dalam kondisi labil, kebingungan yang parah,
ditambah rasa penasaran yang tinggi. Kombinasi dari ketiga hal itu menjadi
penyebab para remaja rentan terjatuh ke perilaku buruk bahkan aksi
kriminalitas.
Tipikal seorang remaja yaitu memiliki rasa penasaran tinggi tapi dirinya
begitu ceroboh dan tak bisa berpikir panjang, maka rasa penasaran tersebut
cenderung terarahkan ke hal-hal negatif, bahkan hal-hal yang membahayakan.
3. Faktor Ekonomi
Penyebab kenakalan remaja yaitu bisa dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang
bermasalah, seperti terlilit hutang dll. Dari kenyataan yang ada, masalah
finansial di sebuah keluarga bisa berdampak buruk pada psikis dari orang-orang
di keluarga tersebut.
Hal yang umum terjadi yaitu tatkala orangtua stres karena terlilit huang atau
terkena PHK maka cenderung untuk bertindak kasar kepada anak. Hal ini
menyebabkan anak memiliki pengalaman buruk dan bertumbuh-kembang dengan
perasan tidak bahagia
Para ahli telah menjelaskan bahwa anak-anak yang tumbuh secara tidak bahagia
bakal mengembangkan perilaku kenakalan remaja nantinya.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan pergaulan sangat powerful dalam membentuk karakter seorang remaja.
Jika remaja berada di lingkungan buruk (memiliki teman-teman buruk) maka si
remaja cenderung mengembangkan karakter dan perilaku yang buruk.
Adapun jika remaja berada di lingkungan pergaulan kondusif atau memiliki
teman-teman yang baik, maka ini sangat membantu orangtua dalam rangka
membentuk karakternya yang positif. Dengan demikian, orangtua jangan cuek
tentang dengan siapa saja si remaja sering bergaul.
5. Minim Perhatian
Anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang biasanya gampang
untuk terjatuh ke pergaulan bebas. Dimana anak merasa kurang diperhatikan dan
kurang disayangi, alhasil dia bakal mencarinya di lingkungan luar, sekalipun
itu lingkungan yang buruk.
6. Orangtua Otoriter
Faktor penyebab kenakalan remaja yaitu pola asuh orangtua yang otoriter. Jika
orangtua bersikap tegas tentunya bagus, tapi bukan berarti sampai tahap
otoriter karena anak nantinya justru merasa terkekang, tak bahagia dan bakal
memberontak.
Adapun bentuk pemberontakan remaja biasanya dilampiaskan dalam bentuk
kenakalan remaja. Beberapa contoh pola asuh otoriter yaitu:
- Membuat aturan yang terlalu banyak (tidak wajar).
- Memaksa anak ikut banyak les, padahal anak merasa keberatan.
- Menekan anak harus rangking 1 di kelas.
- Anak tidak diberikan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri.
- Komunikasi yang terjadi berbentuk satu arah.
- Saat anak melakukan kesalahan, langsung mengomeli tanpa memberikan kesempatan anak untuk berbicara (menjelaskan).
- Tidak mau mendengarkan pendapat anak.
- Saat membuat keputusan dalam keluarga, anak tidak dilibatkan.
- Sering mengomel, menunjukan sikap dingin dan kasar.
- Memaksakan kehendak kepada anak, bahkan sampai tingkat ekstrem yaitu orangtua sengaja membuat anak takut supaya gampang dikontrol. Dimana menganggap anak bagaikan kerbau yang dicocok hidungnya.
Harus selalu diingat, perasaan tertekan bisa memicu anak berperilaku negatif,
yang klimaksnya yaitu dia bakal melakukan tindakan kenakalan remaja, bahkan
aksi kriminalitas.
7. Terlalu Dimanja
Pola asuh otoriter itu buruk, tapi pola asuh yang terlalu memanjakan juga
tidak kalah buruknya. Maksud terlalu memanjakan anak yaitu selalu mengabulkan
setiap tuntutan anak, sekalipun anak meminta yang aneh-aneh tapi orangtua
selalu memberikannya.
Bentuk pola asuh seperti ini akan membentuk perilaku anak yang arogan dan
semaunya, dimana anak berpikir bahwa segala hal yang diinginkannya wajib
dikabulkan. Jadi sangat penting adanya keseimbangan dalam pola asuh, jangan
terlalu keras tapi jangan juga terlalu lembek.
8. Internet
Penyebab kenakalan remaja yaitu karena terkena dampak buruk internet. Internet
bagaikan pedang bermata dua, pada satu sisi memberikan manfaat yang sangat
besar, tapi di sisi lainnya bisa menyebabkan kebinasaan dan kerusakan yang
parah.
Di internet, seorang remaja bisa mengkonsumsi konten yang bermanfaat, tapi
bisa juga mengkonsumsi konten yang merusak. Bahkan internet bisa merusak
seorang remaja dengan sangat cepat, jika dia mengkonsumsi konten-konten
merusak yang jumlahnya tak terbatas.
Ditambah lagi sifat dasar remaja yaitu mencontoh dan mempraktekan apa yang
sering dilihatnya. Jadi perlu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan
internet.
9. Tidak Kritis
Seorang remaja yang tidak kritis nantinya sangat rentan untuk terjatuh ke
hal-hal negatif, ditambah lagi dengan emosi yang meluap-luap (tak stabil)
sehingga sulit berpikir jernih, termasuk memutuskan sesuatu atas dasar
perasaan dan emosi.
Akibat dari faktor-faktor tersebut menyebabkan si remaja sulit untuk
membedakan mana yang baik dan yang buruk, maupun tidak mampu menelaah hal yang
bisa diterima dan tak bisa diterima di masyarakat. Alhasil semakin rentan
untuk terjatuh kepada perilaku kenakalan remaja.
Dampak Kenakalan Remaja
1. Mengganggu Lingkungan
Dampak buruk kenakalan remaja yaitu bisa mengganggu kenyamanan lingkungan.
Berbagai tindakan aneh dan nyeleneh mereka dapat meresahkan orang-orang di
sekitar. Misalnya tindakan vandalisme maupun merusak fasilitas umum, yang
tentunya bakal sangat merugikan masyarakat.
2. Dikucilkan
Dampak kenakalan remaja yaitu dirinya akan dikucilkan oleh orang-orang
sekitar. Remaja yang terlibat dalam tindakan buruk atau bahkan aksi kriminal
akan dipandang rendah oleh masyarakat, akibatnya dia akan terkena cap buruk
dan dikucilkan oleh warga sekitar.
3. Menyusahkan Keluarga
Tidak hanya si Remaja yang terkena dampak buruk akibat perilakunya sendiri,
keluarganya juga akan menanggung rasa malu akibat ulahnya. Orangtua si Remaja
akan sering di-ghibah masyarakat bahkan dinilai sebagai orangtua yang tak
becus mendidik anak.
Apalagi jika si Remaja sampai melakukan tindakan kriminal dan ditangkap
polisi, maka semakin malu dan menderita keluarganya.
4. Hancurkan Masa Depan
Dampak kenakalan remaja yaitu dapat menghancurkan masa depan pelakunya. Dimana
masa-masa usia muda merupakan masa seseorang memiliki energi yang begitu besar
(bahkan bisa dikatakan tak terbatas) sehingga seharusnya dioptimalkan untuk
pengembangan diri.
Orang-orang sukses umumnya mereka yang dapat mengoptimalkan masa mudanya
dengan sebaik mungkin. Adapun jika seorang pemuda menghabiskan waktunya untuk
melakukan tindakan kenakalan remaja dan hal yang sia-sia, maka sangat
disayangkan karena dia bakal gagal untuk mencapai potensinya.
5. Sikap Buruk
Kenakalan remaja juga akan melahirkan sikap yang buruk, ini sangat berbahaya
karena sikap buruknya bisa terus terbawa hingga usia dewasa, misalnya sering
keceplosan bicara kotor, attitude rendah, tak bisa menghargai pihak lain dll.
Kalau begini jadinya, nantinya dia bakal kesulitan untuk bergaul dan
berkompetisi di masyarakat, ini membuat masa depannya begitu suram.
6. Tidak Percaya Diri
Para remaja yang hidup dan tumbuh dalam dunia kenakalan remaja biasanya bakal
terisolasi, termasuk jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar, dampaknya
si Remaja akan tumbuh dengan kepercayaan diri rendah.
Belum lagi jika dia mendapatkan stigma negatif dari lingkungan perumahannya,
maka keadaan akan semakin buruk. Situasi seperti ini bahkan bisa mengakibatkan
seorang remaja mengalami depresi.
7. Merusak Keamanan
Kenakalan remaja seringkali bisa sampai tahap melakukan aksi kriminalitas
seperti pembegalan, geng motor, klitih dan semacamnya. Jika tindakan buruk
remaja sudah sampai tahap itu, maka menyebabkan terganggunya keamanan dan
kenyamanan masyarakat.
Karena kondisi yang tidak stabil atau tidak aman, hal ini bisa menyebabkan
banyak orang takut untuk keluar saat malam hari.
8. Social Influence Buruk
Menjamurnya kenakalan remaja dapat menyebabkan rusaknya sebuah generasi secara
keseluruhan, hal itu karena kenakalan remaja dapat menular.
Jika kenakalan remaja sudah meraja lela, maka sangat dikhawatirkan ini dapat
'menulari' remaja lainnya secara keseluruhan, sehingga semakin banyak remaja
yang masuk ke 'lubang hitam' dan itu artinya negara ini dalam bahaya karena
generasi penerus yang rusak.
Contoh Kenakalan Remaja
- Membolos sekolah.
- Balapan liar di tengah jalan raya.
- Mengkonsumsi minuman keras.
- Tawuran antar pelajar sekolah.
- Tawuran antar kampung.
- Perilaku seks bebas.
- Hamil di luar nikah.
- Penggunaan narkoba.
- Pencurian, begal dan semacamnya.
- Vandalisme yaitu mencorat-coret bangunan milik orang lain dan fasilitas umum.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
1. Orangtua Jangan Cuek
Peran orangtua sangat vital dalam mengedukasi anak remajanya, misalnya
mengedukasi remaja tentang cara mencari teman dan lingkungan yang positif,
lalu mengajarkan anak supaya berhati-hati terhadap lingkungan sosial yang
buruk.
Kemudian ajarkan anak tentang nilai-nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat, termasuk mengedukasi anak mengenai bahaya seks bebas, narkoba dll.
Hal lain yang perlu orangtua lakukan yaitu mendorong remaja supaya mengisi
waktu kosongnya dengan aktivitas positif, termasuk dorong remaja untuk
memiliki dan mengembangkan minatnya (hobinya). Jika seorang remaja tidak
mengisi waktunya dengan aktivitas positif, maka dia akan mengisi waktunya
dengan hal negatif.
2. Pahami Perasaannya
Sebenarnya sangat vital bagi para orangtua untuk bisa menyelami perasaan anak
remajanya, dimana remaja seringkali berada di momen-momen sulit dan penuh
kebingungan. Dengan memahami kondisi dan kesulitan yang dialami si Remaja,
menjadikan orangtua bisa lebih bersimpati dan memaklumi.
Tapi Kenyataannya, banyak orangtua yang terlalu cepat emosi dan memarahi anak
remajanya, sehingga kondisi justru semakin buruk dan kenakalan remaja makin
menjadi-jadi.
Karakter seorang remaja adalah labil dan berpikir pendek (atau tidak bisa
berpikir panjang), sehingga jika sering dimarahi, disudutkan dan dikritik
justru hanya menimbulkan efek negatif.
Jadi sangat penting agar orangtua mampu mengontrol diri, jangan
sedikit-sedikit memarahi anak. Umumnya remaja bakal sakit hati jika dimarahi,
yang kemudian mereka bakal sengaja untuk melakukan hal buruk supaya memancing
emosi orangtuanya.
3. Interaksi
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu bangun komunikasi yang sehat antara
orangtua dan anak. Seharusnya komunikasi dan rasa saling pengertian dibangun
sejak dini.
Dengan membangun komunikasi yang baik, ini bakal sangat membantu orangtua
dalam membimbing anak remajanya. Sehingga komunikasi yang sehat adalah kunci
dalam pendidikan remaja.
Dengan demikian, sekalipun orangtua sibuk bekerja maka upayakan agar ada waktu
untuk quality time. Manfaat quality time:
- Mempererat ikatan batin dan membangun komunikasi sehat.
- Momen untuk mengedukasi anak.
- Agar orangtua bisa lebih memahami situasi anak remajanya, sekaligus mencari tahu apakah dia memiliki problem di pergaulannya, atau bahkan mungkin dia memiliki masalah psikis.
4. Aturan Jelas
Seharusnya sejak awal anak dikenalkan dan diberikan aturan yang jelas.
Orangtua perlu membuat aturan yang bisa dipahami anak dengan baik, selain itu
aturan juga harus jelas dan isinya wajar.
Jangan membuat aturan yang abstrak bahkan tak wajar, contohnya harus belajar
selama 10 jam, hanya boleh main 15 menit dll. Itu aturan yang tak wajar, yang
justru membuat anak tramua dan benci pada aturan.
Pokoknya buatlah aturan yang masuk akal, lalu minta pendapat anak tentang
aturan tersebut. Jika anak tampak menerimanya, lalu minta anak untuk
berkomitmen pada aturan tersebut.
Mengapa perlu mengenalkan aturan? Umumnya remaja kebingungan atau tidak mampu
untuk membedakan perkara yang baik dan buruk, dia hanya melakukan sesuatu yang
dianggapnya itu menyenangkan (dari sini timbulah kasus kenakalan remaja).
Disinilah pentingnya peran orangtua untuk membimbing anak. Saat sedang
berkumpul atau bersantai bersama, ini menjadi momen bagus untuk mengajarkan
anak mengenai aturan serta membedakan hal baik dan buruk.
5. Ruang Berbicara
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu berikan remaja ruang untuk berbicara,
berpendapat dan menyampaikan ide-idenya. Remaja yang merasa keberadaannya
diakui dan dihargai oleh orangtuanya, cenderung lebih selamat dari pergaulan
buruk.
Adapun jika orangtua tidak pernah memberikan kesempatan si Remaja untuk
berpendapat dan mengungkapkan ide-idenya, nantinya si Remaja bakal mencari
pelampiasannya di luar sehingga rentan untuk bergabung dengan teman-teman yang
buruk.
6. Stop Judge Remaja
Hindari terlalu sering men-judge anak remaja Anda, seringkali remaja menjaga
jarak dari orangtuanya karena sering di-judge, dimarahi, dikritik, disudutkan
dll.
Kunci cara mengatasi kenakalan remaja yaitu saling terbuka, agar remaja mau
terbuka maka hargai keberadaan anak dan jangan suka memarahinya. Jika remaja
mau terbuka, nantinya sangat mempermudah untuk mengatasi segala
problematikanya.
7. Tegas tapi Bukan Kasar
Terkadang orangtua memang perlu tegas saat si Remaja tak juga mengerti, dimana
sikap tegas memang diperlukan dalam membimbing remaja. Hanya saja tegas bukan
berarti bersikap kasar. Sikap kasar seperti memukul, membentak dan hal-hal
menyakiti anak yang sebenarnya tak perlu dilakukan.
8. Monitoring Pergaulan Remaja
Orangtua wajib untuk monitoring pergaulan remaja, tapi bukan berarti
mengontrolnya terlalu ketat karena menyebabkan remaja bakal merasa
terkungkung. Awasi dimana saja dia bergaul, jika ada yang salah maka barulah
arahkan anak ke lingkungan (teman-teman) yang lebih positif.
9. Internet Sehat
Usahakan orangtua jangan gaptek, sehingga mampu untuk membimbing anak
menggunakan internet secara sehat. Ajarkan anak untuk mengoptimalkan
penggunaan internet untuk hal-hal positif, lalu selalu ingatkan anak tentang
bahaya konten negatif. Berikan argumen-argumen yang kuat (meyakinkan) dan
dapat dicerna pikiran anak, sehingga anak menyadarinya dan menjauhi hal-hal
negatif di internet.
TOPIK TERKAIT
- 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)
- Ciri Ciri Pubertas Anak Laki-Laki dan Perempuan
- 7 Cara Benar Mendidik Anak Remaja yang Beranjak Dewasa
- 10 Cara Menghadapi Anak Remaja Pemarah (Emosi Labil)
- Ajarkan Anak 12 Kemampuan Ini Sebelum Memasuki Usia Remaja!
- 14 Cara Membentuk Karakter Anak Remaja
Baca Juga: