Jangan Menaruh TV di Kamar Anak, Ini 7 Dampak Buruknya!

Anak Menonton TV

Mungkin orangtua berpikir bahwa menaruh TV di kamar anak dapat membuatnya lebih nyaman, tapi ternyata ada banyak dampak buruknya.

Untuk Anda yang ingin menaruh TV di kamar hendaknya pikir-pikir kembali. Setiap bagian rumah punya fungsinya sendiri-sendiri, misalnya kamar tidur yang fungsinya sebagai tempat istirahat serta memperoleh tidur berkualitas.

Dampak Buruk Menaruh TV di Kamar Anak


1. Menurunnya Kualitas Tidur

Orangtua harus berhati-hati memasang TV di kamar anak (termasuk gadget) karena ternyata hal ini dapat meningkatkan resiko anak mengalami gangguan tidur secara signifikan.

Riset menunjukan bahwa kasus gangguan tidur anak lebih sering terjadi pada anak-anak yang menonton TV di kamar, memicu rendahnya kualitas tidur anak.

Anak-anak usia sekolah dasar yang menonton TV di waktu tidur beresiko mengalami gangguan tidur, susah terlelap dan kurang mendapatkan durasi tidur malam. Bahkan kebiasaan menonton TV di malam hari bisa menyebabkan gangguan tidur yang berlangsung hingga usia dewasa.


2. Waktu Screen Time Tidak Terkontrol

Pakar anak tidak menyarankan screen time pada anak usia di bawah 2 tahun, sehingga jauhkan paparan layar TV dan gadget pada anak usia 2 tahun ke bawah.

Adapun pada anak diatas 2 tahun maka maksimal 1 jam per hari, pada anak usia SD screen time maksimal 2 jam per hari.

Dengan begitu, meletakan TV di kamar anak bakal menyebabkan waktu screen time anak yang  tidak terkontrol, yang nantinya dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan psikis pada anak.

3. Sikap Lebih Agresif

Meletakan TV di kamar anak menyebabkan orangtua sulit melindungi anak dari konten-konten yang tidak pantas atau berisi kekerasan.

Anak-anak yang menonton TV di kamarnya beresiko tinggi mengakses konten-konten yang buruk dan tidak sesuai usianya. Pakar anak menjelaskan bahwa fenomena seperti ini dapat memicu sikap agresif anak.

4. Risiko Obesitas

Para ahli menjelaskan bahwa resiko obesitas pada anak-anak akan meningkat dengan kehadiran TV di kamar tidurnya. Hal ini karena keberadaan TV di kamar berkaitan dengan penurunan aktivitas fisik anak secara signifikan.

5. Menghilangkan Quality Time

Menaruh TV di kamar dapat menyebabkan anak kekurangan quality time bersama keluarganya, hal itu karena anak terlalu 'asyik' menonton TV di kamarnya.

Anak bakal lebih jarang berinteraksi dengan keluarganya, keberadaan TV di kamar berarti mengurangi waktu interaksi keluarga, sehingga orang tua dan anak jadi jarang mengobrol.

Dalam jangka panjang, kurangnya waktu mengobrol atau berinteraksi ini nantinya akan menimbulkan dampak negatif, diantaranya kurang dekatnya hubungan orangtua dan anak, anak tidak terbuka pada orangtuanya, kemampuan komunikasi anak kurang berkembang, hingga anak rentan mengalami gangguan perilaku.


6. Anak Kurang Optimal Jalani Masa Pertumbuhan

Penelitian menunjukan bahwa anak-anak yang banyak menonton televisi dan main gadget mengalami proses tumbuh kembang yang tidak optimal, lalu setelah masuk ke masa remaja nantinya anak cenderung memiliki pola makan yang buruk dan punya masalah dalam sosio-emosional. 

Peneliti menjelaskan bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan periode kritis dalam perkembangan anak. Beberapa jam waktu yang dihabiskan anak di depan layar berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangannya, apalagi jika orangtua meletakan TV di kamar anak.

Selain itu, sibuk menonton TV ataupun main gadget menyebabkan anak kekurangan aktivitas fisik dan interaksi sosial.
 
Penelitian lain pada anak usia SD dan SMP menemukan bahwa anak-anak yang memiliki televisi di kamar tidur membuatnya lebih mungkin memiliki indeks massa tubuh tinggi, selain itu juga anak memiliki pola makan yang lebih buruk, tingkat sosialisasi yang lebih rendah, tekanan emosi dan resiko depresi.
 
Lokasi penempatan TV sangatlah penting, akses pribadi ke layar di kamar tidur dalam jangka panjang berdampak sangat buruk terhadap kesehatan fisik, psikis dan kehidupan sosial anak. Disarankan ada area bebas layar di rumah.

7. Menghalangi pada Kegiatan Lain

Sibuk menonton TV di kamar menyebabkan seseorang kehilangan minat untuk melakukan aktivitas lain yang lebih penting atau lebih berguna.

Ada banyak kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan anak (yang dapat mengoptimalkan potensi anak) tapi itu semua bisa menjadi sirna karena orangtua menaruh TV di kamar anak.

Menonton TV sendirian di kamar bisa membuat anak kecanduan TV, dampaknya jadi malas untuk melakukan kegiatan lain, termasuk melakukan interaksi sosial.

Sebuah riset yang berlangsung hampir 2 tahun dengan melibatkan ribuan anak sekolah, menemukan bahwa anak-anak yang memiliki TV di kamarnya akan menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dan nilai akademis mereka menurun.

Penutup: TV memang bisa menjadi hiburan di waktu luang, tapi akan lebih baik jika ditonton bersama di ruang keluarga.




Baca Juga:

No comments: