Orangtua tentu ingin anak-anaknya tumbuh dengan baik dan optimal. IQ tinggi
sering dinilai sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dari proses tumbuh
kembang anak. Selain stimulasi yang tepat sejak dini, makanan bergizi sangat
mempengaruhi tingkat IQ.
Sebenarnya Anda sudah bisa melihat tanda-tanda si kecil memiliki IQ tinggi
sejak dini. Adapun cara yang umum untuk mengetahuinya yaitu dengan tes IQ, tes
IQ bertujuan untuk menilai tingkat intelegensi dengan berdasarkan kemampuan
memori, pemecahan masalah hingga mengingat informasi secara cepat.
Berikut ciri-ciri anak memiliki potensi IQ tinggi:
1. Memori yang Luar Biasa
Kemampuan daya ingat sangatlah penting bagi anak untuk belajar dan menyimpan
berbagai informasi baru. Anak-anak dengan daya ingat yang baik cenderung
memiliki IQ tinggi. Anda bisa melakukan tes sederhana, misalnya pada anak
balita, cobalah ucapkan nama-nama buah seperti pisang, jeruk, semangka dll.
Lalu minta anak mengulanginya, jika anak mampu menyebutkan banyak nama buah,
berarti ia berpotensi punya IQ tinggi.
Anak-anak yang mampu menghafal tabel perkalian, alamat atau nama-nama negara
di usia belia, ini menandakan anak memiliki memori yang ‘tidak biasa’ dan
umumnya bakal memiliki skor IQ tinggi saat usia sekolah. Lebih hebat lagi jika
anak bisa mengingat detail kecil atau informasi yang Anda sendiri lupa.
Seorang psikolog bernama Tracy Packiam Alloway mengatakan bahwa kemampuan daya
ingat tidak hanya berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah (dari TK
hingga perguruan tinggi), tetapi juga sangat mempengaruhi kemampuan
pengambilan keputusan dalam aktivitas sehari-hari.
2. Besarnya Rasa Ingin Tahu
Para ahli mengatakan:
"rasa ingin tahu sama pentingnya dengan kecerdasan", memiliki pikiran
untuk ingin tahu adalah indikator tingkat kecerdasan. Anak-anak yang suka
bertanya menunjukkan keinginan kuat dalam jiwanya untuk belajar. Rasa ingin
tahu dan keinginan untuk belajar nantinya akan mengembangkan pikiran dan
kecerdasan mereka.
Oleh karena itu JANGAN PERNAH membunuh rasa ingin tahu anak, sebagian orangtua
membentak anaknya karena suka bertanya, hal ini nantinya mematikan rasa ingin
tahu anak, yang menyebabkan menurunnya potensi IQ anak. Orangtua hendaknya
mulai membiasakan diri untuk mendengarkan anak, serta menjawab pertanyaan anak
dengan baik dan antusias.
3. Anak Nyambung Saat Ngobrol dengan Orang Dewasa
Jika anak Anda bisa nyambung dalam pembicaraan dengan orang dewasa, ini
menandakan anak Anda memiliki potensi IQ yang tinggi. Anak mampu memahami
kejadian terkini, lalu mendiskusikannya dengan orang dewasa, apalagi jika anak
sejak kecil sudah mampu berpikir kompleks.
4. Jarang Bermasalah Saat Bergaul dengan Teman-Teman Sebayanya
Selain diketahui dari cara berpikir dan menjawab pertanyaan, anak dengan IQ
tinggi bisa diketahui dari dia berinteraksi dan bermain dengan teman-temannya.
Misalnya jika si kecil sudah memahami tentang pentingnya berbagi mainan dan
mengantri dengan teman-temannya, berarti dia bisa dengan cepat memahami
tentang pentingnya menjaga hubungan yang baik antar sesama. Anak ingin
hubungan dengan temannya berjalan dengan baik sehingga mau berbagi mainan, ini
salah satu contohnya.
Jika anak terlihat mau bersabar untuk bergantian bermain, misalnya anak mampu
untuk mengantri giliran di taman bermain, maka ini bisa menjadi tanda anak
memiliki IQ tinggi. Anak-anak ber-IQ tinggi biasanya lebih jarang mengalami
crash atau pertengkaran dengan teman-teman sebayanya, kecerdasan yang sudah
berkembang pesat sejak dini membuat anak Anda dapat menempatkan diri dengan
baik di lingkungan pergaulannya.
Tapi jika anak terlalu sering bertengkar dengan teman-temannya dan keras
kepala, ini menandakan kecerdasan anak belum berkembang pesat.
5. Mudah Mengenal Bahasa Asing
Penelitian menunjukan bahwa anak-anak yang mudah untuk menguasai bahasa asing
di usia muda menandakan bahwa ia memiliki memori yang baik, serta menjadi
tanda bahwa anak memiliki potensi IQ yang tinggi.
6. Anak Berbohong
Berbohong memang bukan hal baik, tapi kemampuan berbohong ini bisa menjadi
tanda anak memiliki IQ tinggi, hal itu karena pada dasarnya berbohong bukanlah
hal yang mudah dilakukan karena perlu kemampuan berpikir kompleks untuk
melakukannya, seperti menyusun ‘skenario’ sedemikian rupa dan sehalus mungkin
sehingga pihak lain percaya.
Jika anak menceritakan sebuah peristiwa bohong, ini menandakan anak sudah bisa
berpikir kompleks sejak usia muda, dan ia punya potensi IQ tinggi. Hanya saja
berbohong adalah tindakan tercela, orangtua perlu membimbing anak agar jangan
suka berbohong.
Adapun sebuah penelitian di Kanada yang melibatkan 1.200 anak menemukan bahwa
anak-anak yang mampu berbohong pada usia dini ternyata lebih cerdas. Berbohong
melibatkan proses mengarang cerita, dan ini bisa menjadi proses yang kompleks.
Para ahli merasa jika seorang anak bisa melakukan ini pada usia lima tahun,
dia mungkin akan mengembangkan IQ yang tinggi di kemudian hari. Dr Kang Lee,
direktur Institut Studi Anak di Universitas Toronto, menjelaskan bahwa itu
menjadi tanda bahwa mereka telah mencapai tonggak perkembangan baru, mereka
memiliki perkembangan kognitif lebih baik karena mereka dapat menutupi jejak.
7. Anak Memiliki Rasa Humor
Jika si kecil dapat membuat lelucon lucu sendiri, atau bahkan menertawakan
humor yang Anda pikir harus dijelaskan kepada mereka, itu menandakan anak
punya pemahaman yang tinggi atau daya tangkap yang sangat baik.
Anak yang sudah punya rasa humor sejak kecil menandakan kecerdasannya yang
tinggi. Oleh karena itu saat anak melakukan sesuatu yang lucu, hindari
memberikan respon negatif. Juga jangan menganggap remeh selera humor anak
karena akan menjatuhkan mentalnya.
8. Mengajukan Pertanyaan Tidak Terduga
Tanda anak punya IQ tinggi yaitu suka mengajukan pertanyaan sepanjang waktu
dan tidak terduga. Misalnya anak usia 4 tahun bertanya
“Mengapa langit berwarna biru?” atau
“Bagaimana bisa muncul gambar di TV?”, itu menandakan kecerdasan dan
kemampuan berpikir anak yang sudah berkembang pesat sejak dini, anak
sejak kecil sudah mencoba memahami dunia di sekitar mereka pada tingkat yang
lebih kompleks (dibandingkan anak-anak kecil pada umumnya).
9. Pemecah Masalah
Anak ber-IQ dapat terlihat dari kemampuannya dalam problem solver (memecahkan
masalah), dia menjadi individu yang tidak mudah menyerah, berusaha menemukan
cara yang lebih baru untuk memecahkan masalah. Misalnya pada saat bayi, saat
dirinya tidak dapat menjangkau kotak permen diatas, maka ia akan memanjat
kotak atau benda tertentu sehingga dapat mencapai tujuannya.
Kebiasaan seperti ini sudah dimulai sejak dini, yang lama-kelamaan setelah
agak besar nantinya anak bisa sering menemukan solusi yang ‘tidak biasa’. Anak
ber-IQ tinggi biasanya dapat menemukan solusi dari permasalahan di usia yang
lebih muda.
10. Punya Kewaspadaan Tinggi, Bahkan Sejak Bayi
Anak dengan potensi IQ tinggi biasanya memiliki tingkat kewaspadaan tinggi
sejak bayi. Setelah bayi lahir akan sering mengamati lingkungan, orang-orang
dan berbagai gerakan mereka. Bayi ‘berbakat’ akan tampak melakukan kontak mata
dengan orang yang memegang atau berbicara dengannya, bayi mungkin menoleh ke
arah seseorang dan segera merespon suara ataupun tindakan mereka, dia mungkin
dapat merasakan setiap perubahan di lingkungan terdekatnya.
Bayi mungkin ingin mengelus atau memeluk ibunya saat dia melihat adanya
perubahan kondisi pada ibunya, ini merupakan tanda pasti kecerdasan tinggi
pada seorang balita.
11. Jika balita Anda tampak berusaha ingin menenangkan bayi yang menangis,
atau merasa kasihan saat melihat kucing yang cacat kakinya, maka hatinya yang
besar mungkin terkait dengan kecerdasan yang tinggi. Seorang pakar menjelaskan
bahwa menunjukkan belas kasih dan empati adalah tanda awal kecerdasan seorang
anak. Kemampuan untuk berbagi, berinteraksi, menunjukkan kasih sayang,
menyelesaikan konflik dan kompromi adalah tanda kecerdasannya.
12. Anak ber-IQ tinggi biasanya sejak kecil memiliki kemampuan bahasa yang
advanced, kosa kata yang lebih luas serta kemampuan yang lebih baik untuk
menangkap kata-kata atau kalimat yang dilontarkan lawan bicara. Dia sudah
mampu membingkai kalimat lebih kompleks ketika teman-teman seumurannya baru
belajar mengucapkan kata-kata dasar.
13. Anak Anda bermain board game lebih cepat daripada teman sebayanya, ini
dapat berarti bahwa Anak Anda memiliki potensi IQ tinggi dan mungkin
memerlukan lebih banyak stimulasi untuk menjadi lebih bahagia dan lebih
tertantang.
14. Kekuatan konsentrasi bisa menjadi tanda anak ber-IQ tinggi, karena pada
umumnya anak kecil terkenal dengan rentang perhatiannya yang pendek. Adapun
anak-anak dengan IQ tinggi biasanya memiliki konsentrasi dan tekad yang luar
biasa, cenderung untuk tetap fokus sepanjang waktu tanpa mudah terganggu.
15. Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang lahir dengan berat badan besar
umumnya memiliki IQ yang lebih tinggi daripada anak-anak yang lahir dengan
berat badan rendah. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa bayi dengan berat
lahir lebih berat diberi asupan gizi yang lebih baik daripada bayi dengan
berat lahir lebih rendah. Oleh karena itu sangat penting bagi Ibu hamil untuk
mengonsumsi makanan bergizi yang mencukupi.
16. Jika anak sudah bisa membaca sebelum usia 5 tahun, ini bisa menjadi tanda
anak bakal punya IQ tinggi. Anak yang cerdas biasanya sangat menyukai membaca
dan seringkali menjadi ketagihan.
17. Jika balita suka menjelajahi segala sesuatu, kemungkinan Anda memiliki
balita dengan potensi IQ yang tinggi, hindari sering menahan eksplorasi balita
dan rasa penasarannya.
18. Bayi dengan potensi IQ tinggi biasanya memiliki energi yang lebih besar,
dia begitu aktif. Selain itu, walau tidak membutuhkan banyak tidur, tetapi
tampaknya dia tidak terpengaruh oleh efek kurang tidur seperti rewel dan
semacamnya.
19. Anak yang sangat cerdas mungkin gampang merasa frustasi untuk berinteraksi
dan bermain dengan teman-teman sebayanya, karena dia tidak dapat memahami
mengapa anak lain tidak mampu mengikutinya. Juga telah terbukti bahwa anak
super cerdas biasanya lebih sensitif daripada yang lain, bahkan mudah emosi
saat melihat temannya berperilaku bodoh.
20. Anak ber-IQ tinggi biasanya akan punya prestasi tinggi di sekolahnya.
Biasanya ini tampak jelas, anak punya pencapaian di atas rata-rata di
sekolahnya.
21. Anak seringkali menetapkan standar yang sangat tinggi untuk dirinya
sendiri, dia bisa menjadi sensitif terhadap kegagalan karena jiwanya yang
cenderung perfeksionis. Akibatnya, anak mungkin menetapkan standar yang sangat
tinggi untuk dirinya sendiri dan merasa sangat marah saat dirinya melakukan
kesalahan.
22. Jika anak punya kesadaran yang lebih besar tentang peristiwa terkini dan
punya kecenderungan untuk mengobrol dengan orang dewasa, ini bisa
mengindikasikan anak memiliki potensi IQ tinggi.
23. Suka mencoba hal baru dan punya sifat pantang menyerah bisa menjadi
indikasi bahwa anak punya kecerdasan yang tinggi. Hal ini dibantu dari
kemampuannya untuk mempelajari hal baru serta cepat dan kreatif dalam
menemukan pemecahan masalah di kehidupannya.
24. Anak ber-IQ tinggi punya kecenderungan untuk suka berargumentasi dengan
pihak lain, hal ini karena anak merasa bahwa dirinya punya kecerdasan di atas
rata-rata sehingga merasa percaya diri untuk adu argumen.
25. Studi mengungkapkan bahwa anak-anak yang dapat menggambar dengan baik pada
usia empat tahun cenderung punya IQ tinggi di usia remaja. Sebuah penelitian
yang dilakukan pada 15.000 anak di King's College, London, menemukan bahwa
anak-anak yang mampu menggambar secara realistis cenderung memiliki nilai
tinggi dalam tes IQ.
26. Beberapa anak dilahirkan dengan memiliki kemampuan berkonsentrasi yang
kuat dan pikiran yang penuh perhatian, para ahli menjelaskan anak-anak seperti
ini cenderung lebih cerdas karena mereka juga mampu memahami konsep lebih
cepat dan pemahaman lebih dalam.
27. Para ahli menjelaskan bahwa walau bukan satu-satunya faktor dalam
kecerdasan anak, gen pasti memainkan peran penting. Jadi, jika orangtua
memiliki IQ tinggi maka anak pun lebih berpeluang besar untuk memiliki IQ
tinggi.
Beberapa tahapan anak ber-IQ tinggi:
SETELAH BAYI BARU LAHIR: Wanita yang melahirkan bayi yang besar dan kuat dapat
bersukacita mendengar penjelasan para ahli, bahwa bayi dengan berat lahir
besar umumnya lebih berpeluang memiliki IQ tinggi di masa depan.
USIA 1-2 TAHUN: Anak Anda dapat berbicara dengan Anda dalam bahasa yang
berbeda, misalnya Indonesia dan Inggris.
USIA 3 TAHUN: Anak memiliki tinggi badan yang diatas rata-rata anak-anak
seusianya. Menurut sebuah studi oleh Biro Riset Ekonomi Nasional, tim peneliti
menjelaskan bahwa
"Sejak usia tiga tahun, sebelum masuk sekolah, anak-anak yang tubuhnya
lebih tinggi rata-rata lebih baik dalam tes kognitif."
USIA 4 TAHUN: Para peneliti di King's College London mempelajari 15.000 gambar
yang digambar oleh anak-anak berusia empat tahun dan menemukan bahwa mereka
yang mampu menggambar dengan lebih realistis umumnya lebih mungkin untuk punya
nilai lebih baik dalam tes IQ di masa depan.
USIA 5 TAHUN: Sebuah penelitian di Kanada terhadap 1.200 anak berusia dua
hingga 17 tahun menemukan bahwa anak-anak yang mampu berbohong sejak dini
memiliki nilai IQ lebih tinggi. Para ahli dari Institut Studi Anak di
Universitas Toronto mengatakan ini karena proses kompleks yang terlibat dalam
mendesain sebuah cerita palsu, yang merupakan indikator dari tingginya IQ
anak.
USIA 6 TAHUN: Anak-anak yang mampu memainkan alat musik pada usia 6 tahun,
biasanya memiliki potensi IQ yang tinggi.
USIA 7 TAHUN: Anak-anak yang memiliki kemampuan membaca lebih baik dari
rata-rata pada usia tujuh tahun (misalnya membaca novel atau cerita) tampil
baik dalam tes IQ saat remaja, ini berdasarkan hasil sebuah studi bersama oleh
University of Edinburgh dan King's College London pada tahun 2014.
USIA 9 TAHUN: Jika anak Anda makan sarapan sehat sejak usia dini, peluang
mereka untuk mencapai nilai di atas rata-rata dalam tes IQ dan akademik
menjadi dua kali lipat.
USIA 10 TAHUN: Pada usia sepuluh tahun, anak dapat diuji oleh Mensa (sebuah
organisasi di Amerika Serikat) untuk mengetahui tingkat IQ spesifik mereka.
Indikator kunci kecerdasan menurut Mensa diantaranya:
-Mampu mengobrol dengan baik.
-Membuat aturan berbeda untuk permainan papan (boad game).
-Mudah emosi melihat tingkah bodoh orang lain sehingga lebih suka melakukan
kegiatan sendiri.
Cerita Mengenai Anak ber-IQ Tinggi
Heidi Hankins. Heidi Hankins yang berusia empat tahun dari Winchester
dikatakan memiliki IQ 159, itu hanya satu poin di bawah Einstein dan Stephen
Hawking. Orang tuanya menyadari bahwa dia adalah anak yang cerdas sejak dini.
Ayahnya, Matthew Hankins, berkata:
"Dia mulai mencoba berbicara sejak dia lahir tetapi jelas dia tidak bisa
mengucapkan apa pun."
"Dia akan menatap matamu dan mencoba berbicara."
"Ketika dia bisa berbicara, sebelum dia berusia satu tahun, dia berbicara
dalam seluruh kalimat. Dia juga cepat untuk belajar keterampilan
membaca."
"Kami memasang di laptop untuk menonton CBeebies karena kami tidak ada TV
saat itu, ketika kami kembali kepadanya, kami menemukan dia sedang
menjelajahi situs web.
"Pertama-tama dia hanya mengklik gambar yang dia suka tetapi dengan sangat
cepat kami menyadari dia telah belajar sendiri untuk membaca teks dan
mengikuti instruksi."
"Pada saat dia berusia dua tahun dia bisa membaca buku sekolah dasar. Dia
juga belajar sendiri untuk menambah dan mengurangi."
Chris. Konsultan anak berbakat British Mensa, Lyn Kendall, mengatakan
dia menemukan putranya Chris, saat bayinya belajar sendiri cara menulis
sebelum anggota keluarga lainnya mengajarkan. Saat berusia empat tahun, dia
lebih suka membaca Charles Dickens di sekolah daripada bermain dengan
anak-anak kecil seumurannya di taman bermain.
"Anak-anak berbakat seringkali lebih suka ditemani anak-anak yang lebih tua
atau orang dewasa," kata Lyn Kendall."
Ketika Chris diundang ke pesta teman-teman sekelasnya,
"Anda bisa menjamin dia akan berada di dapur dengan secangkir teh mengobrol
dengan orang dewasa - dan tidak berlomba dengan anak-anak lain
seumurannya".
Oscar Wrigley. Oscar Wrigley dari Reading berusia dua tahun ketika dia
mencetak IQ 160 pada tahun 2009.
"Ini adalah serangkaian tes dengan melihat fungsi non-verbal, kemampuan
memecahkan masalah, melihat kemampuan verbal, penggunaan dan pemahaman
bahasa, keterampilan numerik, dan tes praktis seperti pembentukan balok."
kata Lyn Kendall.
Para ahli menjelaskan bahwa potensi kecerdasn dan akademik harus diimbangi
dengan kesejahteraan anak secara keseluruhan. Orang tua juga perlu menyadari
beberapa aspek negatif dari anak super cerdas, termasuk menjadi terlalu cepat
tumbuh dewasa atau menjadi individualis, sehingga dia tidak berkesempatan
bersosialisasi dengan anak-anak seusianya.
Lyn Kendall mengatakan
"Saya tidak akan pernah lupa ketika saya pertama kali bergabung dengan NAGC
(National Association for Gifted Children), salah satu anak pintar ber-IQ
tinggi yang saya temui berkata, 'Saya hanya ingin menjadi seperti orang
lain, saya benci menjadi pintar'."
Mensa menyebutkan ciri-ciri ‘anak spesial’ di situs webnya:
- Memori yang tidak biasa.
- Membaca lebih awal (dari anak-anak seusianya).
- Hobi atau minat yang tidak biasa atau pengetahuan mendalam tentang mata pelajaran tertentu.
- Kesadaran akan peristiwa dunia.
- Mengajukan pertanyaan sepanjang waktu.
- Rasa humor yang berkembang.
- Suka memegang kendali.
- Membuat aturan tambahan untuk permainan.
Penutup
Bahkan jika seorang anak saat ini tidak menunjukkan beberapa dari tanda-tanda
IQ tinggi tersebut, dia masih bisa menjadi jenius di masa depan. Para ahli
bersepakat bahwa pengasuhan yang baik dan lingkungan positif anak sangat
berkaitan dengan kemampuan dan peluang keberhasilan mereka di masa
depan.
Bahkan anak-anak yang tampak biasa saja dalam rata-rata belajar atau akademik
tetap bisa memiliki IQ yang tinggi. Setiap anak adalah kebanggaan dan
kebahagiaan besar bagi orang tuanya. semua anak istimewa dengan caranya
sendiri, beberapa anak lain dilahirkan lebih cerdas dan berempati daripada
yang lain.
Semua anak memiliki potensi untuk mencapai kecemerlangan dan kesuksesan versi
mereka sendiri. Anda dapat mengembangkan kejeniusan anak dengan menyediakan
lingkungan pengasuhan yang terbaik dan kondusif. Pastikan anak Anda rajin
membaca, cukup tidur, makan dengan baik dan bergizi, berolahraga, dan selalu
didorong untuk berkembang. Keterlibatan orangtua sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan anak di masa depan.
Tulisan Terkait: