Meminta anak untuk minum obat terkadang memang sulit dan banyak drama, tapi
orangtua jangan panik. Jika orangtua panik justru membuat keadaan semakin
mencekam, dan anak semakin menolak minum obat. Anak menolak minum obat karana
berbagai alasan, biasanya karena rasa obat yang tidak enak (pahit) dan
aromanya yang tajam.
Berikut beberapa tips bagi orangtua:
1. Hindari Memaksa Anak
Pada dasarnya, tindakan memaksa adalah hal yang tidak disarankan dan akan
menyebabkan dampak buruk. Memaksa anak minum obat bisa membuatnya trauma, maka
sebisa mungkin hindari tindakan pemaksaan pada anak. Memaksa anak minum obat
dapat menyebabkan anak tersedak atau memuntahkan obat yang diberikan, ini
nantinya juga dapat membuat anak stres dan trauma minum obat di kemudian hari.
Rasa trauma biasanya sulit hilang hingga masa dewasa.
Daripada memaksa anak, jauh lebih baik untuk memberikan penjelasan pada anak.
Cara-cara lembut jauh lebih baik ketimbang tindakan kasar seperti memaksa.
Anak yang sudah cukup besar biasanya sudah bisa diberikan pengertian, orangtua
berperan untuk memberitahu manfaat minum obat kepada anak, jelaskan dengan
kalimat yang sederhana dan mudah dipahami anak. Misalnya jelaskan pada anak
bahwa dengan minum obat dia bisa cepat sembuh, sehingga dapat bermain lagi
dengan teman-teman.
2. Tawarkan Hadiah
Memberi hadiah memang jangan sering-sering karena tidak baik untuk psikologi
anak. Tapi dengan menawarkan hadiah, ini menjadi cara sangat ampuh agar anak
semangat dan mau minum obat. Anda bisa mengiming-imingi anak dengan hadiah
agar dia mau minum obat, bentuk hadiah juga tidak perlu barang mewah atau
mahal. Setelah anak mau minum obat, jangan lupa untuk memberikan apresiasi
pada anak, pujilah anak setelah dia minum obat.
3. Buat Suasana Menyenangkan Sebelum Minum Obat
Suasana hati yang baik amat penting karena sangat mempengaruhi sikap dan
keputusan anak. Saat anak sedang bad mood maka semakin sulit untuk memintanya
minum obat. Dengan begitu menjelang waktu minum obat, pastikan suasana
lingkungan yang menyenangkan dan jaga mood anak.
4. Bantu Anak Menghadapi Rasa Takutnya
Ini biasanya jika anak akan mengonsumsi obat dalam bentuk pil. Jika anak
ketakutan, bilang pada anak bahwa tenggorokannya bisa menelan sesuatu yang
jauh lebih besar yaitu makanan. Orangtua punya peran penting untuk meredam
ketakutan anak, serta meyakinkan anak bahwa dia akan baik-baik saja setelah
mengonsumsi obat.
Ahli anak menjelaskan bahwa disarankan anak sudah mengenal obat berbentuk pil
lebih awal, yaitu saat dia berusia empat atau lima tahun, ini merupakan waktu
sebelum anak mengembangkan rasa takut untuk menelan sesuatu. Biasanya jika
menunggu sampai anak berusia delapan tahun sudah terlambat.
Sehingga hal yang bagus jika anak sudah pernah menelan pil sejak kecil sebelum
ia memiliki rasa takut terhadap obat. Jika anak baru mulai mengonsumsi pil
setelah berusia 8 tahun, biasanya dia menolak dan tidak mau minum pil karena
takut akan tersedak.
5. Berikan Anak Contoh
Orangtua terkadang juga minum obat, maka perlihatkan pada anak prosesnya.
Tunjukkan kepada anak cara minum obat sehingga anak memahami bahwa itu tidak
sulit dilakukan. Berikan anak kalimat motivasi yang menenangkannya, misalnya
mengatakan kepada anak untuk menganggap pil tersebut adalah sepotong makanan
dan menelannya.
6. Menyamarkan Rasa Obat
Karena rasa obat yang biasanya tidak enak maka menyamarkan rasa obat menjadi
trik yang bagus. Anda bisa menyamarkan rasa obat dengan makanan tertentu,
misalnya menyamarkan pil dengan es krim atau makanan kental lainnya. Jadi Anda
bisa memberikan anak makanan (misalnya es krim atau semacamnya) sehingga
menciptakan rasa enak di mulut anak dan membuat lidahnya mati rasa. Saat lidah
terasa dingin, anak tidak akan merasakan sesuatu yang masuk ke mulut. Trik
seperti ini akan sangat membantu orangtua agar anak mau minum obat.
Contoh lainnya yaitu memasukkan sendok ke freezer selama beberapa menit hingga
sendok dingin, setelah itu letakkan di lidah anak, angkat sendok, dan masukan
obat ke mulutnya. Sendok dingin akan mengurangi kemampuan untuk merasakan
sesuatu di lidah. Setelah anak konsumsi obat, berikan anak minuman untuk
menghilangkan rasa obat, biasanya obat berbentuk pil terasa pahit di lidah.
7. Berikan obat dengan rasa yang digemari anak. Jadi kalau bisa mintalah
kepada dokter untuk memberikan obat dengan rasa yang disukai anak, misalnya
rasa manis, stroberi, jeruk, anggur atau lainnya.
8. Jika anak konsumsi beberapa jenis obat, berikan anak kebebasan untuk
menentukan obat mana yang akan diminumnya terlebih dahulu.
9. Berikan pengingat kepada anak, ingatkan 15 menit sebelum waktu minum obat.
Misalnya saat anak sedang bermain, ingatkan kepadanya bahwa 15 menit lagi
waktunya minum obat. Tindakan ini membantu anak untuk tidak kaget dan
mengurangi resiko drama saat minum obat.
10. Saat waktu minum obat, ciptakan suasana netral. Artinya, tidak dalam
suasana yang mencekam ataupun suasana yang terlalu meriah. Jadikan momen minum
obat adalah hal biasa. Hal-hal sederhana seperti ini dapat mengurangi rasa
tegang saat waktu minum obat.
11. Psikolog anak menjelaskan bahwa orangtua perlu memiliki sikap positif,
semakin orangtua tampak frustasi dalam memberi obat maka semakin besar pula
anak akan melawan dan menolak minum obat.
12. Tenangkan perasaan si Kecil dengan memberikan benda-benda kesukaannya,
misalkan mainan favoritnya, sehingga membuat si Kecil merasa lebih aman untuk
minum obat. Selain itu Bunda juga bisa sambil menggenggam tangan si Kecil saat
akan menyuapi obat ke dalam mulutnya.
Baca Juga: