Multitasking adalah mengerjakan dua hal atau lebih dalam satu waktu. Banyak
yang merasa bahwa multitasking adalah sesuatu yang luar biasa karena
menjadikan seseorang lebih produktif.
Jika multitasking dilakukan dengan cara yang benar memang bisa meningkatkan
produktifitas. Tapi kenyataannya, seringkali metode multitasking tidak efektif
meningkatkan produktifitas.
Apalagi jika melakukan multitasking dengan asal-asalan, justru akan menurunkan
produktifitas, selain juga ada banyak dampak negatif yang mengintai.
Jadi kesimpulannya, tidak selalu multitasking dapat meningkatkan
produktifitas. Justru melakukan multitasking dengan asal-asal malah akan
menurunkan produktifitas.
Contoh Multitasking
- Memasak sambil mendengarkan podcast.
- Mengerjakan tugas sambil mendengarkan podcast.
- Mengerjakan tugas sambil bermain Facebook.
- Menonton TV sambil makan.
- Menonton TV sambil mengoperasikan smartphone.
- Mengobrol sambil mengoperasikan smartphone.
- Menulis email sambil melakukan panggilan telepon.
- dan banyak lainnya.
Tujuan multitasking yaitu agar bisa menyelesaikan banyak pekerjaan sekaligus
dengan cepat, serta mencegah penundaan pekerjaan. Multitasking bisa bermanfaat
jika dilakukan dengan benar dan tepat.
Tapi hindari melakukan multitasking pada dua pekerjaan BERAT sekaligus,
kemungkinan malah akan berantakan jadinya.
Dampak Buruk Multitasking
1. Membuat Anda Cepat Lelah
Efek negatif multitasking dapat membuat anda cepat lelah. Hal itu karena
melakukan multitasking akan menghabiskan banyak sekali energi, khususnya
pikiran menjadi sangat kelelahan, mumet dan otak terasa panas.
Otak dipaksa bekerja keras untuk mengerjakan dua tugas sekaligus dalam satu
waktu, hingga akhirnya otak menjadi overload dan overheat.
2. Kualitas Kerja Menurun
Dampak negatif multitasking menyebabkan kualitas kerja menurun. Hal itu karena
mengerjakan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu dapat menurunkan fokus,
penurunan fokus ini nantinya berimbas pada penurunan kualitas hasil pekerjaan.
Dampak akan sangat terasa pada jenis pekerjaan yang memerlukan konsentrasi
tinggi. Hindari melakukan multitasking pada jenis pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi tinggi karena hasilnya bakal buruk.
3. Memicu Stres
Bahaya multitasking yaitu bisa memicu timbulnya stres. Mengerjakan banyak
tugas dalam satu waktu menyebabkan Anda sering terburu-buru dan cenderung
panik, hal ini tidak baik untuk kesehatan mental Anda.
Terutama Anda mengerjakan hal yang memiliki level kerumitan tinggi, maka makin
rentan untuk terkena stres. Beban kerja yang sangat tinggi dapat menyebabkan
seseorang menderita lelah kronis secara fisik dan mental.
4. Resiko Human Error Meningkat
Dampak buruk multitasking yaitu resiko human error yang meningkat.
Multitasking dapat menurunkan kualitas kerja, selain itu juga meningkatkan
resiko human error atau kekeliruan mengerjakan tugas.
Dibandingkan mengerjakan satu tugas saja, mengerjakan dua tugas (apalagi
lebih) menyebabkan resiko yang jauh lebih besar untuk melakukan kesalahan.
5. Resiko Adab yang Buruk
Efek negatif multitasking yaitu bisa menyebabkan adab atau attitude yang buruk. Jangan
sampai multitasking dalam bekerja terbawa ke kehidupan sosial, ini bisa
menyebabkan adab yang buruk dalam bersosial atau berinteraksi dengan orang
lain.
Jika Anda sering multitasking, dikhawatirkan bisa terbawa sampai kehidupan
sosial. Misalnya Anda mengobrol dengan orang lain sambil bermain gawai, hal
ini bisa membuat orang lain tersinggung dan menilai Anda sebagai orang yang
kurang adab atau tidak tahu sopan santun.
Selain itu, hal ini juga bisa menghancurkan hubungan percintaan. Tidak jarang
hubungan asmara hancur karena terlalu sibuk bermain gadget saat seharusnya
mengobrol dan quality time.
Multitasking dapat menghancurkan kehidupan sosial, jadi jangan sampai
kebiasaan multitasking dalam dunia pekerjaan terbawa hingga kehidupan
bersosial.
6. Produktivitas Kerja Turun
Multitasking memang dapat membuat produktivitas kerja meningkat, tapi lebih
seringnya membuat produktivitas kerja turun. Hal itu karena hanya sedikit
orang yang bisa melakukan multitasking dengan benar dan bijak.
Jadi, pada kenyataannya multitasking lebih sering menyebabkan produktivitas
kerja turun. Studi menunjukan bahwa dampak multitasking menyebabkan seseorang
menyelesaikan suatu tugas dengan waktu 2-4 kali lipat lebih lama.
Itu artinya, percuma mengerjakan banyak tugas dalam satu waktu, jika ternyata
waktu penyelesaian masing-masing tugas malah membengkak. Kurangnya fokus
disinyalir menjadi penyebab tugas tidak selesai-selesai. Multitasking dapat
memecah fokus Anda.
7. Menurunkan Daya Ingat
Efek negatif multitasking yaitu menurunkan daya ingat. Hal itu karena saat
melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu, otak akan menerima terlalu banyak
'data' dalam satu waktu.
Terlalu banyak informasi yang masuk, menyebabkan informasi tidak diproses
secara 'matang' oleh otak (karena otak harus segera memproses informasi
lainnya yang menumpuk), dalam jangka panjang hal ini berdampak pada penurunan
daya ingat.
Hal ini mirip dengan aktivitas men-scrool beranda sosial media (seperti
Facebook, Twitter, Instagram dll) selama berjam-jam, dampaknya bisa menurunkan
daya ingat.
8. Resiko Depresi dan Kecemasan
Bahaya multitasking dapat meningkatkan resiko depresi dan kecemasan.
Multitasking bisa menyebabkan Anda mengalami kelelahan kronis secara mental
dan fisik, selain itu multitasking membuat Anda sering terburu-terburu,
perasaan jadi tidak tenang, atau jauh dari kata rileks. Hal-hal itu nantinya
bisa memicu depresi dan kecemasan.
9. Membuat Sulit Fokus
Dampak negatif multitasking yaitu bisa membuat Anda sulit fokus dalam
kehidupan sehari-hari. Sudah sangat jelas bahwa multitasking membuat pikiran
Anda terbagi ke banyak hal. Jika hal ini berlangsung lama atau terlalu sering,
dapat menyebabkan Anda mengalami masalah konsentrasi dan fokus.
10. Resiko Kecelakaan Kerja
Dampak buruk multitasking bisa meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Kurangnya
fokus sangat berkaitan dengan peningkatan resiko kecelakaan kerja. Mengerjakan
banyak hal dalam satu waktu menyebabkan fokus Anda terpecah atau berkurang.
Multitasking juga erat kaitannya dengan sikap tergesa-gesa, ini nantinya juga
meningkatkan resiko kecelakaan.
Bagaimana Cara Berhenti dari Kebiasaan Multitasking?
Kuncinya yaitu berusaha FOKUS pada apa yang sedang dikerjakan. Dengan kata
lain, membuat diri Anda 100% hadir saat ini.
Hindari pikiran kemana-mana saat mengerjakan sesuatu, fokuskan pikiran dan
perasaan pada aktivitas yang sedang Anda lakukan.
Berusahalah, awal-awal cobalah selama 15 menit untuk fokus mengerjakan satu
hal. Jika berhasil, berarti Anda telah ber-progress, Anda akan semakin mampu
untuk fokus dalam waktu lebih lama.
Jangan sampai Anda terdistraksi dengan hal lain, buang segala pikiran yang
'mengajak' untuk melakukan multitasking.
Selain itu, buatlah jadwal kegiatan yang jelas. Ini akan sangat membantu untuk
berhenti dari 'kecanduan' multitasking.
Baca Juga: