12 Bahaya Media Sosial yang Bisa Menghancurkan Hidup

Banyak orang berkata: “Tidak bisa membayangkan hidup tanpa media sosial”. Padahal yang seharusnya diketahui adalah efek buruk media sosial yang berbahaya.

Orang-orang yang merasa tidak bisa hidup tanpa media sosial, sebenarnya mereka telah menjadi korban dari medsos.

Media Sosial
Photo credit: shutterstock.com|PIMPAN

Anda mungkin akan kaget setelah mengetahui bahaya medsos terhadap kesehatan fisik dan mental. Walaupun memang medsos memberikan manfaat dan kemudahan, tapi Anda perlu mewaspadai efek negatifnya sehingga perlu membatasi penggunaan medsos.

Bahaya Media Sosial yang Perlu Diwaspadai


1. Depresi dan Kecemasan

Efek buruk media sosial dapat memicu depresi dan kecemasan. Coba perhatikan berapa lama Anda main media sosial dalam sehari? Terlalu lama di situs jejaring sosial membahayakan suasana hati Anda, serta memicu perasaan stres, cemas dan jenuh.

Menurut sebuah penelitian di tahun 2014 bahwa semakin lama orang-orang main media sosial maka semakin banyak perasaan negatif yang mereka alami, termasuk depresi. Sehingga dampak buruk media sosial bisa sangat serius, dan semakin berbahaya bagi mereka yang sebelumnya telah didiagnosis terkena masalah depresi dan kecemasan.

Munculnya perasaan negatif tersebut dapat berasal dari peningkatan perbandingan sosial dan terlalu minimnya interaksi sosial secara langsung akibat menghabiskan terlalu banyak waktu bermain medsos di layar gadget.

Selain itu, penggunaan medsos membuat Anda bakal melihat bagian terbaik dari kehidupan orang lain, lalu Anda bandingkan dengan hal-hal negatif dalam kehidupan Anda.

Suka membandingkan diri dengan orang lain menjadi penyebab munculnya perasaan tidak nyaman, rasa tidak puas dengan pencapaian diri sehingga jadinya tidak menghargai diri sendiri, hingga akhirnya memicu kecemasan dan depresi.

Agar penggunaan medsos tidak menyebabkan diri Anda tertekan secara psikologis, psikolog menjelaskan jumlah waktu yang disarankan untuk berada di jejaring sosial adalah setengah jam per hari, tidak lebih dari itu (apalagi sampai berjam-jam).


2. Gangguan Tidur

Bahaya media sosial berdampak buruk pada kualitas tidur. Sejumlah penelitian menemukan bahwa peningkatan penggunaan media sosial menyebabkan efek negatif pada kualitas tidur. Jika Anda merasa kondisi memburuk dan produktivitas menurun (bahkan sampai mengganggu pekerjaan) maka cobalah mengurangi waktu di medsos.

Saat menggunakan ponsel di tempat tidur di malam hari, jangan bermudah-mudahan memeriksa notifikasi medsos karena Anda berpikir hanya akan menghabiskan waktu lima menit, tapi nyatanya Anda akan tergoda untuk scroll ke bawah terus-menerus, tanda disadari telah lewat satu jam.

Jangan biarkan algoritme media sosial merusak tidur Anda yang berharga. Cahaya dari layar smartphone dapat menurunkan kenyamanan dan kenyenyakan tidur.

3. Fenomena Takut Ketinggalan

Dampak buruk media sosial membuat pengguna merasa takut ketinggalan. Ini bisa menjadi masalah serius bagi psikologi Anda. Fenomena ini muncul saat boomingnya media sosial, tidak mengherankan jika ini salah satu efek negatif medsos yang paling luas di masyarakat. 

Fenomena ini berupa bentuk kecemasan yang Anda dapatkan ketika Anda takut kehilangan pengalaman positif yang dimiliki orang lain.

Juga Anda terus-menerus memeriksa pesan atau notifikasi untuk melihat apakah ada yang mengundang Anda, atau selalu memikirkan dan menunggu banyaknya like, komentar dan umpan balik lainnya. 

Selain itu Anda juga ingin tampil keren di medsos sehingga selalu ingin melibatkan diri dengan hal-hal trending dan viral, serta mengharapkan pujian dan umpan balik. Fenomena seperti ini akan membebani diri Anda sendiri dan buruk untuk psikis Anda.

4. Bullying Online

Bahaya media sosial adalah bullying online. Dimana setelah adanya medsos, orang-orang jadi mudah membully orang lain tanpa perlu keluar rumah. Sekarang ini bullying tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tapi juga dapat dilakukan dari jarak jauh (secara online).

Seseorang dapat menyerang, membunuh karakter, menghina, menggertak hingga mengancam secara online, bahkan dapat dilakukan secara anonim.

Hari ini kita semua tahu tentang mengerikannya cyberbullying, walaupun media sosial memudahkan dalam berkomunikasi, berteman dan bertemu orang baru, tapi nyatanya media sosial juga memungkinkan suatu pihak ‘mencabik-cabik’ pihak lain hanya dengan sedikit energi.

Serangan online dapat meninggalkan luka mental yang dalam, bahkan tidak jarang korbannya gila karena tidak tahan dipermalukan secara online.


5. Hidup Penuh Kepalsuan

Efek negatif media sosial menyebabkan banyak orang hidup dengan kepalsuan. Sekarang ini medsos penuh dengan kepalsuan serta membentuk harapan hidup dan persahabatan yang tidak realistis.

Orang-orang memuat halaman Instagram mereka dengan foto-foto yang memukau, demikian juga dengan platform lainnya. Tapi pada kenyataannya, Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah hal tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Banyak orang bergaya di medsos dan terlihat bagus di permukaan, tapi bisa saja orang tersebut sedang terlilit hutang. Jalan keluar sederhana dari kekacauan ini adalah orang-orang seharusnya berhenti berbohong di medsos dan tidak hidup dengan kepalsuan.

6. Memandang Negatif Tubuh Sendiri

Dampak buruk media sosial menyebabkan banyak orang memandang buruk tubuhnya sendiri. Masalah ini paling sering terjadi pada mereka yang main instagram.

Berbicara tentang selebriti Instagram yang populer, Anda akan melihat mereka yang luar biasa tampan dan cantik mengenakan pakaian mahal dan aksesoris mewah. Ini bisa membuat Anda minder.

Yang menjadi masalah, tidak semua orang bisa bermain Instagram secara sehat dan bijak, akibatnya dia menjadi ‘kena mental’ setelah bermain medsos tersebut

7. Membuat Kecanduan

Bahaya media sosial bisa menyebabkan kecanduan. Medsos bisa membuat ketagihan, bahkan banyak orang yang tidak menyadari dirinya selalu memeriksa medsos setiap saat. Coba ingat kapan terakhir kali Anda pergi sehari penuh tanpa memeriksa akun medsos?

Dimana kenyatannya media sosial didesain agar penggunanya terus-terusan scrolling selama mungkin, agar si pembuat medsos bisa menampilkan banyak iklan dan menghasilkan lebih banyak uang.

Karena faktor cuan, pemilik medsos mendesain medsosnya dengan alogaritma yang bisa membuat penggunanya kecanduan, sehingga penggunanya terus-terusan scrolling selama berjam-jam tanpa terasa.


8. Menghilangkan Interaksi Langsung (Tatap Muka)

Saat Anda lebih sering berada di medsos, akibatnya Anda menghabiskan lebih sedikit waktu berkualitas untuk bertemu langsung dengan orang-orang di dalam kehidupan Anda.

Medsos memang bisa sangat bagus untuk mencari dukungan ketika Anda tidak dapat berinteraksi secara fisik dengan orang-orang, tetapi hadir secara fisik akan memberikan tingkat kenyamanan tersendiri.

9. Mengalihkan Anda dari Tujuan Hidup

Pengguna medsos biasanya memiliki keinginan kuat untuk terlibat dalam berbagai kejadian di media sosial, akibatnya mereka akan mengabaikan hal-hal yang lebih penting dan tujuan hidup.

Seharusnya Anda memanfaatkan internet untuk membantu memperoleh pekerjaan impian dan memperoleh keterampilan yang berguna, tapi keberadaan medsos memicu penggunanya cenderung ingin menjadi ‘bintang’ di internet (medsos).

10. Penurunan Kreativitas

Penelitian menunjukan bahwa penggunaan media sosial bisa menghambat dan bahkan membunuh kreativitas. Berselancar di medsos menimbulkan efek mati rasa pada pikiran yang mirip dengan menonton televisi tanpa berpikir.

Kreativitas membutuhkan fokus yang intens serta pikiran yang tajam dan jernih, medsos menghalangi semuanya. Jadi hindari terpaku berjam-jam di medsos.

11. Selalu Merasa Kurang

Bahaya media sosial memunculkan perasaan yang selalu kurang. Terlalu lama main medsos menyebabkan perasaan ini, dimana merasa bahwa diri selalu kurang membuat Anda tidak bahagia dan tidak menghargai pencapaian Anda sendiri.

Hal itu akibat dari sering membandingkan hidup Anda dengan orang lain di medsos. Anda perlu menyadari bahaya ketidakpuasan akibat melihat foto-foto teman berlibur ke Bali atau ke luar negeri.

12. Kehilangan Kehidupan di Dunia Nyata

Dampak buruk media sosial menyebabkan banyak orang kehilangan kehidupan di dunia nyata. Interaksi di medsos dan jumlah pengikut yang dimiliki tidak dapat menggantikan interaksi di kehidupan nyata, akan tetapi banyak orang justru begitu sibuk dengan ‘kehidupan’ di medsos sehingga mereka kehilangan interaksi secara fisik.

Ini tidak sehat, Anda harus menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman dengan bertemu secara langsung. Berkumpul bersama sohib dan keluarga harusnya menjadi prioritas. Tidak ada teknologi yang bisa memberikan stimulasi mental dan kebahagiaan dibandingkan bertemu secara fisik. 




Baca Juga: