Banyak orang berkata:
“Tidak bisa membayangkan hidup tanpa media sosial”. Padahal yang
seharusnya diketahui adalah efek buruk media sosial yang berbahaya.
Orang-orang yang merasa tidak bisa hidup tanpa
media sosial, sebenarnya mereka telah menjadi korban dari medsos.
Anda mungkin akan kaget setelah mengetahui bahaya medsos terhadap
kesehatan fisik dan mental. Walaupun memang medsos memberikan
manfaat dan kemudahan, tapi Anda perlu mewaspadai efek negatifnya sehingga
perlu membatasi penggunaan medsos.
Bahaya Media Sosial yang Perlu Diwaspadai
1. Depresi dan Kecemasan
Efek buruk media sosial dapat memicu depresi dan kecemasan. Coba perhatikan berapa lama Anda main media sosial dalam sehari?
Terlalu lama di situs jejaring sosial membahayakan suasana hati Anda, serta memicu perasaan stres, cemas dan jenuh.
Menurut sebuah penelitian
di tahun 2014
bahwa semakin lama orang-orang main media sosial maka semakin banyak
perasaan negatif yang mereka alami, termasuk depresi. Sehingga dampak buruk
media sosial bisa sangat serius, dan semakin berbahaya bagi mereka yang
sebelumnya telah didiagnosis terkena masalah depresi dan kecemasan.
Munculnya perasaan negatif tersebut dapat berasal dari peningkatan
perbandingan sosial dan terlalu minimnya interaksi sosial secara langsung
akibat menghabiskan terlalu banyak waktu bermain medsos di layar gadget.
Selain itu, penggunaan medsos membuat Anda bakal melihat bagian terbaik dari
kehidupan orang lain, lalu Anda bandingkan dengan hal-hal negatif dalam
kehidupan Anda.
Suka membandingkan diri dengan orang lain menjadi penyebab
munculnya perasaan tidak nyaman, rasa tidak puas dengan pencapaian diri
sehingga jadinya tidak menghargai diri sendiri, hingga akhirnya memicu
kecemasan dan depresi.
Agar penggunaan medsos tidak menyebabkan diri Anda tertekan secara psikologis,
psikolog menjelaskan jumlah waktu yang disarankan untuk berada di jejaring
sosial adalah setengah jam per hari, tidak lebih dari itu (apalagi sampai
berjam-jam).
2. Gangguan Tidur
Bahaya media sosial berdampak buruk pada kualitas tidur. Sejumlah penelitian menemukan bahwa peningkatan penggunaan media sosial menyebabkan efek
negatif pada kualitas tidur. Jika Anda merasa kondisi memburuk dan produktivitas menurun (bahkan sampai mengganggu
pekerjaan) maka cobalah mengurangi waktu di medsos.
Saat menggunakan ponsel di tempat tidur di malam hari, jangan bermudah-mudahan
memeriksa notifikasi medsos karena Anda berpikir hanya akan menghabiskan waktu
lima menit, tapi nyatanya Anda akan tergoda untuk scroll ke bawah
terus-menerus, tanda disadari telah lewat satu jam.
Jangan biarkan algoritme media sosial merusak tidur Anda yang berharga. Cahaya dari layar smartphone dapat menurunkan kenyamanan dan kenyenyakan tidur.
3. Fenomena Takut Ketinggalan
Dampak buruk media sosial membuat pengguna merasa takut ketinggalan. Ini bisa menjadi masalah serius bagi psikologi Anda. Fenomena ini muncul saat
boomingnya media sosial, tidak mengherankan jika ini salah satu efek negatif
medsos yang paling luas di masyarakat.
Fenomena ini berupa bentuk kecemasan
yang Anda dapatkan ketika Anda takut kehilangan pengalaman positif yang
dimiliki orang lain.
Juga Anda terus-menerus memeriksa pesan atau notifikasi untuk melihat apakah
ada yang mengundang Anda, atau selalu memikirkan dan menunggu banyaknya like,
komentar dan umpan balik lainnya.
Selain itu Anda juga ingin tampil keren di
medsos sehingga selalu ingin melibatkan diri dengan hal-hal trending dan
viral, serta mengharapkan pujian dan umpan balik. Fenomena seperti ini akan
membebani diri Anda sendiri dan buruk untuk psikis Anda.
4. Bullying Online
Bahaya media sosial adalah bullying online. Dimana setelah adanya medsos, orang-orang jadi mudah membully orang lain tanpa perlu
keluar rumah. Sekarang ini bullying tidak hanya dilakukan secara tatap muka,
tapi juga dapat dilakukan dari jarak jauh (secara online).
Seseorang dapat
menyerang, membunuh karakter, menghina, menggertak hingga mengancam secara
online, bahkan dapat dilakukan secara anonim.
Hari ini kita semua tahu tentang mengerikannya cyberbullying, walaupun media sosial memudahkan dalam berkomunikasi, berteman dan
bertemu orang baru, tapi nyatanya media sosial juga memungkinkan suatu pihak ‘mencabik-cabik’ pihak lain hanya dengan sedikit
energi.
Serangan online dapat meninggalkan luka mental yang dalam, bahkan tidak jarang
korbannya gila karena tidak tahan dipermalukan
secara online.
5. Hidup Penuh Kepalsuan
Efek negatif media sosial menyebabkan banyak orang hidup dengan kepalsuan. Sekarang ini medsos penuh dengan kepalsuan serta
membentuk harapan hidup dan persahabatan yang tidak realistis.
Orang-orang
memuat halaman Instagram mereka dengan foto-foto yang memukau, demikian juga dengan platform lainnya. Tapi pada kenyataannya, Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah hal
tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Banyak orang bergaya di medsos dan
terlihat bagus di permukaan, tapi bisa saja orang tersebut sedang terlilit
hutang. Jalan keluar sederhana dari kekacauan ini adalah orang-orang seharusnya
berhenti berbohong di medsos dan tidak hidup dengan kepalsuan.
6. Memandang Negatif Tubuh Sendiri
Dampak buruk media sosial menyebabkan banyak orang memandang buruk tubuhnya sendiri. Masalah ini paling sering terjadi pada mereka yang main instagram.
Berbicara tentang selebriti Instagram yang populer, Anda akan melihat mereka yang luar biasa tampan dan cantik mengenakan pakaian mahal dan
aksesoris mewah. Ini bisa membuat Anda minder.
Yang menjadi masalah, tidak semua orang bisa bermain Instagram secara sehat
dan bijak, akibatnya dia menjadi ‘kena mental’ setelah bermain medsos
tersebut
7. Membuat Kecanduan
Bahaya media sosial bisa menyebabkan kecanduan. Medsos bisa membuat ketagihan, bahkan
banyak orang yang tidak menyadari dirinya selalu memeriksa medsos setiap saat.
Coba ingat kapan terakhir kali Anda pergi sehari penuh tanpa memeriksa akun
medsos?
Dimana kenyatannya media sosial didesain agar penggunanya
terus-terusan scrolling selama mungkin, agar si pembuat medsos bisa
menampilkan banyak iklan dan menghasilkan lebih banyak uang.
Karena faktor cuan, pemilik medsos mendesain medsosnya dengan alogaritma
yang bisa membuat penggunanya kecanduan, sehingga penggunanya terus-terusan
scrolling selama berjam-jam tanpa terasa.
8. Menghilangkan Interaksi Langsung (Tatap Muka)
Saat Anda lebih sering berada di medsos, akibatnya Anda menghabiskan lebih
sedikit waktu berkualitas untuk bertemu langsung dengan orang-orang di dalam
kehidupan Anda.
Medsos memang bisa sangat bagus untuk mencari dukungan ketika
Anda tidak dapat berinteraksi secara fisik dengan orang-orang, tetapi hadir
secara fisik akan memberikan tingkat kenyamanan tersendiri.
9. Mengalihkan Anda dari Tujuan Hidup
Pengguna medsos biasanya memiliki keinginan kuat untuk terlibat dalam berbagai
kejadian di media sosial, akibatnya mereka akan mengabaikan hal-hal yang lebih
penting dan tujuan hidup.
Seharusnya Anda memanfaatkan internet untuk membantu
memperoleh pekerjaan impian dan memperoleh keterampilan yang berguna, tapi
keberadaan medsos memicu penggunanya cenderung ingin menjadi ‘bintang’ di
internet (medsos).
10. Penurunan Kreativitas
Penelitian menunjukan bahwa penggunaan media sosial bisa menghambat dan bahkan
membunuh kreativitas. Berselancar di medsos menimbulkan efek mati rasa pada
pikiran yang mirip dengan menonton televisi tanpa berpikir.
Kreativitas
membutuhkan fokus yang intens serta pikiran yang tajam dan jernih, medsos
menghalangi semuanya. Jadi hindari terpaku berjam-jam di medsos.
11. Selalu Merasa Kurang
Bahaya media sosial memunculkan perasaan yang selalu kurang. Terlalu lama main medsos menyebabkan perasaan ini, dimana
merasa bahwa diri selalu kurang membuat Anda tidak bahagia dan
tidak menghargai pencapaian Anda sendiri.
Hal itu akibat dari sering membandingkan
hidup Anda dengan orang lain di medsos. Anda perlu menyadari bahaya ketidakpuasan akibat melihat
foto-foto teman berlibur ke Bali atau ke luar negeri.
12. Kehilangan Kehidupan di Dunia Nyata
Dampak buruk media sosial menyebabkan banyak orang kehilangan kehidupan di dunia nyata. Interaksi di medsos dan jumlah pengikut yang dimiliki tidak dapat menggantikan
interaksi di kehidupan nyata, akan tetapi banyak orang justru begitu sibuk
dengan ‘kehidupan’ di medsos sehingga mereka kehilangan interaksi secara fisik.
Ini tidak sehat,
Anda harus menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman dengan bertemu
secara langsung. Berkumpul bersama sohib dan keluarga harusnya menjadi
prioritas. Tidak ada teknologi yang bisa memberikan stimulasi mental dan
kebahagiaan dibandingkan bertemu secara fisik.
Baca Juga: