Orangtua punya tugas besar mengasuh dan mendidik anak, termasuk juga menanamkan rasa berani ke dalam diri anak. Anak tumbuh dan berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu, sehingga sifat berani perlu ditanamkan pada anak sejak dini.
Dasar-dasar mental yang tangguh harus diajarkan pada anak, membuatnya menjadi berani dan lebih mandiri. Sifat mandiri dan keberanian sebenarnya sangat berkaitan, seorang anak yang belum punya sifat mandiri bakal sulit baginya memiliki sifat berani.
Cara Mendidik Anak Agar Berani & Bermental Kuat
1. Leluasakan Mandiri
Cara melatih mental anak usia dini yaitu dengan memberikan keleluasaan kepada anak untuk mandiri. Kemandirian anak perlu dikembangkan sejak dini sehingga anak tumbuh dengan mental yang kuat. Orangtua jangan sampai menghambat perkembangan kemandirian anak.
Misalnya beberapa kesalahan orangtua yaitu terlalu sering mendikte anak, selalu mencampuri urusan anak, tidak memberikan kesempatan anak menentukan pilihannya sendiri, dll.
Padahal itu semua sangat dibutuhkan anak untuk eksplorasi diri dan menumbuhkan sifat beraninya, kesalahan orangtua tersebut berdampak pada kemandirian anak yang tidak berkembang dan sifat berani anak tidak terasah.
Agar anak sejak kecil memiliki mental yang tangguh, maka berikan kesempatan
kepadanya untuk menentukan pilihan sendiri, mengeluarkan pendapat dan dorong
anak supaya bisa mengambil keputusan. Ini nantinya menstimulasi mental anak
dan keberaniannya.
Agar anak berani diperlukan stimulasi
terus-menerus dari orangtua, sehingga anak terbiasa dan menerapkan karakter
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Ruang Berbicara
Cara melatih anak agar berani yaitu berikan anak ruang berbicara. Di dalam keluarga, dorong anak untuk
berbicara dan mengeluarkan pendapatnya. Kesalahan banyak orangtua yaitu tidak
mau mendengarkan perkataan atau pendapat anak.
Seharusnya berikan kesempatan
padanya untuk mengungkapkan pendapat dan hargai pendapatnya, jangan
dikomentari negatif. Hal seperti ini akan membangun kepercayaan diri,
keberanian dan berpikir kritis anak.
Untuk membangun sifat keberanian anak, orangtua harus dekat dengan anak serta
membuatnya aman dan nyaman. Pastikan setiap hari ada waktu untuk berdiskusi
atau mengobrol dengan anak.
Jangan sampai orangtua terlalu sibuk bekerja
sehingga tidak memiliki waktu bersama anak. Berdiskusilah dengan anak mulai
dari hal-hal yang paling mudah, hargai setiap ucapan anak.
3. Apresiasi Anak
Cara mendidik anak agar berani dan mandiri yaitu biasakan melontarkan apresiasi untuk anak tatkala dia melakukan hal positif. Berikan anak apresiasi ketika dia mengerjakan sesuatu yang baik, ini akan
menambah rasa percaya diri. keberanian dan jiwa mandirinya.
Kesalahan umum orangtua
yakni terlalu cepat menghukum anak tatkala bersalah tapi enggak pernah memuji ketika anak melakukan hal baik, akibatnya anak tumbuh menjadi pribadi yang
penakut, tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru dan kemandirian-nya terhambat.
4. Keterampilan Sosial
Cara mendidik anak agar berani yaitu orangtua perlu meningkatkan skill sosialisasi anak dan memastikan anak bisa bergaul dengan baik di lingkungannya.
Ajarkan anak keterampilan sosial. Penyebab anak penakut semenjak kecil
adalah sebab kesulitan dan enggak tahu cara berinteraksi dengan orang lain.
Peran orangtua sangat penting membimbing anak agar bisa berinteraksi pada orang-orang selain keluarganya, ajarkan anak dasar-dasar pergaulan dan interaksi sehingga ia tumbuh dengan lebih berani.
Ajak anak ke tempat umum seperti taman
kota dan semacamnya sehingga anak terbiasa dengan keramaian dan bertemu
orang-orang.
5. Biarkan Anak Buat Kesalahan
Bilang ke anak bahwa setiap orang pasti
pernah melakukan kesalahan, orangtua perlu mengajari anak bahwa kesalahan
adalah bagian dari proses pembelajaran sehingga tidak perlu merasa malu dan
takut ketika salah atau keliru.
Saat anak melakukan kesalahan, tidak perlu
memarahi atau menegur anak dengan keras, lebih baik mengajak anak berdiskusi
untuk mencari solusinya.
6. Jangan Suka Melarang Anak
Jangan suka berlebihan melarang anak, ini harus diketahui orangtua
sejak anak masih kecil. Jika yang dilakukan anak tidaklah membahayakan maka
tidak perlu melarangnya.
Anak-anak yang sejak kecil sering dilarang (seperti
dilarang berlari, main perosotan dll) akan tumbuh menjadi anak yang penakut.
7. Outbond
Cara melatih mental anak agar berani yaitu ajak anak untuk mengikuti aktivitas outbond. Jangan terlalu protektif dan suka melarang anak, justru seharusnya orangtua mengajak anak ke tempat permainan yang
menantang seperti outbond, wahana menantang, flying fox atau semacamnya.
Permainan seperti flying fox efektif untuk menumbuhkan rasa keberanian dalam jiwa anak, kecuali apabila dia memiliki phobia ketinggian yang sangat parah maka
jangan dipaksakan.
Adapun outbound sebagai aktivitas fisik yang seru dan juga melatih mental, umumnya berisi banyak tantangan. Manfaat outbound bagi anak yaitu:
- Memunculkan rasa percaya diri. Seringkali anak yang awalnya gak percaya diri, setelah menyelesaikan atau menjalani outbound kepercayaan dirinya tumbuh serta tampak berenergi dan bahagia. Anak juga merasa lebih yakin dan tak lagi meremehkan dirinya sendiri.
- Menghilangkan kejenuhan, kegiatan outbound didesain dengan hal-hal seru dan menggembirakan.
- Mengasah kemampuan team work, dimana aktivitas outbond umumnya dikerjakan dengan bersama tim.
- Mengembangkan kemampuan sosial karena terjalin interaksi sosial sesama anak yang mengikuti outbound, juga interaksi antara anak dan instruktur.
- Memperkuat fisik anak. Kegiatan outbond begitu banyak diisi sesuatu yang menantang kemampuan fisik, ini menjadikan anak begitu maksimal untuk mengasah fisiknya.
- Memperkuat konsentrasi.
- Mengembangkan rasa mandiri di dalam jiwa.
- Mengembangkan keberanian, dimana anak bakal sering menemui hal-hal yang memicu peningkatan adrenalin secara signifikan. Sehingga nantinya anak menjadi terbiasa terhadap berbagai tantangan, dan tak lagi cemas berlebihan pada hal-hal yang memicu adrenalin.
- Sebagai sarana mengekpresikan diri. Aktivitas outbond merangsang anak supaya berusaha, bekerja keras, berstrategi, membuat rencana dan berkreativitas seluas-luasnya.
- Melatih hal-hal penting yang berkaitan dengan proses tumbuh-kembang anak yakni fungsi kognitif, mental, fisik, kontrol diri, emosi dan komunikasi.
8. Libatkan Anak
Sering-seringlah libatkan anak mengobrol ketika di rumah, ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian anak. Libatkan anak dalam banyak hal, termasuk ketika ada diskusi (mengenai keuangan dll) di keluarga.
Saat ada tamu yang datang ke rumah, jangan usir anak (sebab alasan mengganggu dan sebagainya), seharusnya ajak anak agar ikut berkumpul, lalu kenalkan anak pada tamu yang datang, hal ini akan melatih keberanian anak.
9. Hindari Sering Menyalahkan Anak
Hindari sikap suka menyalahkan anak karena akan membuat anak jadi penakut dan tidak berani mencoba hal baru. Selain itu, orangtua yang suka sekali menyalahkan akan membuat anak takut untuk mengungkapkan keinginannya.
10. Ekspresi Jiwa
Ajarkan anak untuk berani mengekspresikan perasaannya, Layaknya orang dewasa, anak kecil juga bisa merasakan berbagai macam emosi seperti bahagia, sedih, marah dan lainnya. Saat anak sedang curhat maka dengarkan baik-baik.
11. Mindset Positif
Orangtua harus mendorong rasa percaya diri anak, tanamkan mindset ke dalam diri anak bahwa ia bisa melewati berbagai rintangan jika berani mencoba. Sebaiknya, hindari mengatakan hal-hal yang bisa meruntuhkan rasa percaya dirinya.
12. Hindari Membentak Anak
Hindari suka memarahi anak apalagi membentaknya karena dapat menganggu proses tumbuh-kembang anak dan membuat anak jadi penakut.
Penelitian juga menunjukan bahwa membentak anak dapat menyebabkan kerusakan pada jutaan bahkan milyaran sel-sel otak anak (sel otak berjumlah triliyunan), sehingga jika anak sering dibentak berakibat potensi kecerdasannya menurun.
Berusaha meredam emosi saat mendidik anak. Tak jarang, diantara penyebab anak jadi penakut karena sering mendapatkan perilaku kasar dari orangtuanya.
Anak-anak yang diperlakukan kasar oleh orangtuanya kemungkinan akan menjadi anak penakut, atau bisa juga sebaliknya akan menjadi anak pemberontak terhadap orangtuanya.
13. Respon Anak
Anak kecil cenderung suka bertanya banyak hal karena rasa penasaran dan rasa ingin tahunya yang tinggi, maka respon pertanyaan anak dengan positif, berikan jawaban yang baik, jangan meledek pertanyaan anak, apalagi memarahi dan melarang anak bertanya. Hal itu karena dikhawatirkan membuat anak kapok dan tidak berani lagi untuk bertanya.
14. Support Anak
Support anak untuk menghadapi ketakutan, bantu dan ajak anak untuk melawan ketakutannya. Ajaklah ia untuk bertemu orang baru supaya tidak takut menghadapi orang lain. Berikan semangat dan pujian untuknya supaya ia lebih berani, anak akan belajar bahwa dia bisa menangani ketakutannya.
15. Sekolah Berkualitas
Pilihkan anak sekolah yang menerapkan metode diskusi dua arah antara guru dan siswa, sehingga bakal merangsang rasa keberanian anak.
Ini berbeda dengan metode konvensional dimana guru berbicara dan siswa hanya diam medengarkan selama pelajaran berlangsung, metode pembelajaran satu arah ini sudah kuno dan tidak efektif di zaman sekarang.
16. Bangun Pagi
Biasakan anak untuk bisa bangun pagi, sekalipun saat hari libur. Terbiasa bangun pagi bikin anak tumbuh menjadi orang yang rajin dan aktif.
Usahakan anak untuk rajin dan aktif dalam kesehariannya karena dapat meningkatkan rasa percaya diri, keberanian dan mentalnya yang lebih kuat. Adapun sering bermalas-malasan membuat seseorang menjadi lemah secara mental dan tidak percaya diri.
17. Hal Lainnya
- Jangan memberikan label buruk pada anak seperti pecundang, pemalu, penakut, pengecut dll.
- Hindari suka menakut-nakuti anak, sekalipun hanya sekedar bercanda.
- Hargai anak dan perlakukan ia dengan baik, sehingga anak merasa memiliki harga diri dan merasa keberadaannya diinginkan oleh orangtuanya.
- Selalu memberikan apresiasi atas semua sikap keberaniaannya, ini akan membuat anak merasa berharga dan semakin termotivasi untuk berani.
Baca Juga: