Pertama-tama orangtua perlu mencari tahu faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya
keharmonisan hubungan kakak dan adik. Saudara kandung dapat menjadi orang terbaik, tapi dapat pula menjadi musuh bebuyutan.
Kondisi hubungan kakak dan
adik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti peristiwa
hidup, pola asuh orang tua, pengaruh pergaulan dll.
Tips Agar Kakak Adik Akur
1. Hindari Membanding-Bandingkan Anak
Penyebab umum rusaknya hubungan
kakak dan adik karena kesalahan orangtua itu sendiri, yaitu orangtua yang
punya kebiasaan suka membanding-bandingkan anak.
Penelitian menemukan bahwasanya ikatan saudara kandung dapat rusak akibat suka dibanding-bandingkan,
walaupun itu dalam hal sepele seperti misalnya membandingkan siapa yang lebih
cepat merangkak saat bayinya.
Lebih buruk lagi membanding-bandingkan anak dalam hal yang lebih serius,
seperti mana yang paling cerdas, yang paling tampan, yang paling berprestasi dll. Jangan sampai orangtua membanding-bandingkan karena akibatnya sangat buruk.
Ketika Anda membandingkan anak dengan individu lain, dampaknya si Anak bakal punya tendensi untuk memusuhi individu tersebut. Hal ini disebabkan rasa iri dalam hati anak yang timbul karena orang tersebut memperoleh perhatian lebih.
Hindari memunculkan rasa dengki dalam diri anak.
Selain itu suka membandingkan anak juga mengakibatkan tidak harmonisnya ikatan anak dan orangtua.
2. Orangtua Harus Adil
Tips agar kakak adik akur yaitu orangtua harus bersikap adil. Tindakan orangtua yang dirasa berat sebelah dapat mengakibatkan rasa kedengkian diantara saudara kandung.
Rasa cemburu ini nantinya
menyebabkan hati mereka menjauh dan hubungan merenggang, akibatnya kakak dan
adik menjadi mudah berselisih dan sulit akur.
Jangan sampai karena salah satu
anak terlihat lebih cerdas dan berprestasi menyebabkan orangtua pilih kasih
dengan selalu mengutamakan anak tersebut, hal ini menyebabkan sakit hati pada
anak lainnya.
Tidak dipungkiri terkadang orangtua lebih mencintai anak yang satu
dibandingkan anak lainnya, sebenarnya tidak masalah jika hal itu masih sebatas
perasaan dalam hati (tidak ditampakan keluar), karena memang hal yang sulit
menyamaratakan semua anak dalam hal rasa cinta.
Namun saat memberikan hadiah,
orangtua harus memberikan hadiah pada semua anak. Jika hanya seorang anak saja
yang diberikan hadiah, lebih baik sekalian tidak usah memberikan hadiah. Selain itu dalam hal kualitas isi hadiah juga harus sama baiknya.
Perlu ada
komunikasi yang baik agar pemberian hadiah tidak menimbulkan masalah diantara
kakak-beradik.
Sikap pilih kasih orangtua dapat memecah belah saudara kandung, dan bahkan
bisa berdampak panjang hingga masa
dewasanya.
Ketika salah seorang anak mengeluh maka jangan
abaikan itu. Misalnya saat anak tampak berselisih menyebut salah
satu dari mereka mendapat lebih, maka jangan abaikan hal-hal seperti itu.
Orangtua harus peka terhadap perasaan anak, cari tahu penyebab mereka memiliki
perasaan seperti itu.
3. Hindari Memarahi Anak di Depan Anak Lain
Hal itu karena tindakan ini membuat anak
merasa malu dan perasaannya akan menjadi campur aduk. Jika memang salah
satunya ada yang salah, maka bawalah ia ke tempat yang sepi untuk diajak
bicara tentang perbuatannya.
Hal ini sangat penting untuk menghindari anak
merasa kesal dan timbul bibit-bibit dendam pada anak lainnya.
4. Ajarkan Kakak Adik Konsep Saling Menyayangi
Rasa berbagi dan tenggang
rasa membuat mereka bisa lebih mudah menghindari konflik. Jika ada anak yang egois biasanya karena belum memahami konsep tenggang rasa.
Edukasi anak, misalnya mengapa kakak adik harus saling menyayangi yaitu:
- Agar mereka bisa kompak.
- Agar rumah terasa adem.
- Agar bisa saling membantu dan bekerja sama.
- Agar bisa saling menyemangati.
- Dan lainnya.
Kunci utama cara agar anak akur yaitu rasa kasih sayang dan keadilan dari orangtuanya. Lalu juga
selalu puji kebaikan anak, anak-anak akan sangat senang saat dipuji, misalnya
saat kakak terlihat memeluk atau mengelus adiknya dengan sayang, jangan ragu
untuk memuji perilakunya.
Dengan begitu anak menjadi sadar bahwa perilakunya
baik, sehingga akan diulang terus.
5. Usahakan Kakak Adik Memiliki Pengalaman Bersama
Misalnya cobalah
pada akhir pekan mengadakan liburan keluarga, hal ini akan menciptakan
pengalaman bersama yang dirasakan kakak dan adik, yang nantinya menjadi
kenangan istimewa untuk mereka.
Jelaskan pada anak bahwa teman bisa saja pergi jauh suatu saat nanti, namun keluarga tidak
seperti itu. Tanamkan dalam pikiran anak bahwasanya saudara kandung akan selalu bersama dan tidak akan berpisah selamanya.
Saat anak kurang peduli pada saudaranya karena lebih suka bermain dengan orang lain, maka jangan biarkan situasi seperti ini. Selalu ingatkan anak bahwa hubungan pertemanan sementara saja, adapun hubungan persaudaraan berlangsung selamanya.
Selain itu usahakan agar mendorong hobi anak, sangat
bagus apabila kakak-adik punya hobi yang sama, sehingga bakal sering melakukan
aktivitas bareng.
Misalnya kakak beradik punya hobi olahraga bulu
tangkis, maka jangan ragu memasukkan mereka ke komunitas atau tempat sekolah bulu tangkis. Lalu dorong mereka pula agar latihan bareng di
rumah.
6. Orangtua Perlu Rajin-Rajin Memberikan Penjelasan
Tips agar kakak adik akur yaitu pastikan komunikasi di dalam rumah berjalan dengan baik dan harmonis. Misalnya, terkadang
dalam kondisi tertentu anak-anak diperlakukan berbeda, seperti saat seorang
anak sedang sakit tentunya akan diberikan perhatian khusus.
Nah terkadang anak
lainnya tidak memahaminya, sehingga orangtua harus memberikan penjelasan agar
jangan sampai terjadi kesalahpahaman.
Dengan orangtua aktif memberikan penjelasan, ini sangat penting untuk
meminimalisir terjadinya ‘crash’ antar sesama saudara.
Orangtua hendaknya menyisihkan waktu guna mengobrol berdua saja dengan tiap-tiap anak
(lakukan ini sekalipun hanya 5 menit), ini membuat anak mendapatkan perhatian
penuh orangtuanya, serta cari tahu apakah anak memiliki keluhan tentang
saudaranya.
Walaupun seorang anak masih berusia 2 tahun, ia telah mampu merasakan jika orangtuanya beda dalam memperlakukan ia dan saudaranya.
Sehingga jangan sampai mengutamakan anak tertentu, dan jangan memaksa seorang anak harus bisa
seperti anak lainnya, misalnya hindari perkataan seperti: "Kenapa sih kamu enggak mampu kaya abang mu?"
Perkataan semacam itu justru membuat si Adik merasa kesal dan benci pada Si Kakak, itu artinya
orangtua tanpa sadar telah mengadu domba diantara kakak-adik.
7. Gunakan Cara Kompromi Saat Mereka Berselisih
Ajari
anak-anak untuk mencari titik temu, jalan tengah atau kesepakatan saat berselisih tentang sesuatu. Orangtua harus mendengarkan dari kedua belah pihak.
Orangtua menjadi
‘hakim’ yang menegakkan keadilan, maka berikan kesempatan masing-masing pihak yang berselisih
untuk berbicara dan menguraikan kejadian, dengan begitu mereka merasa disikapi dengan adil.
Selain itu buatlah peraturan untuk berbicara bergantian, yaitu
saat seorang anak menjelaskan, maka anak lainnya tidak boleh memotong.
8. Buat Peraturan Sejak Dini
Penyebab umumnya kakak dan adik bertengkar
adalah karena berebut mainan, padahal mainan yang sedang diperebutkan belum
tentu menarik bagi mereka.
Sejak kecil anak perlu dikenalkan dengan yang
namanya ATURAN. Misalnya membuat aturan bahwa saat ingin memegang mainan milik
orang lain harus meminta izin. Lalu buat juga aturan tentang giliran bermain,
dll.
Orangtua harus bisa menjadi teladan bagi anak, dimana anak adalah seorang
peniru ulung. Oleh karena itu hindari segala tindakan dan perkataan kasar di
dalam rumah, karena anak meniru dan belajar dari orangtuanya dan akan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: