Orangtua memang sering dibuat bingung dengan tingkah laku anak, apalagi
melihat anak yang sebentar- sebentar rewel atau cengeng.
Anak kecil seringkali mengekspresikan emosinya dengan menangis, bahkan
menangis bisa dikatakan menjadi rutinitas dia sehari-hari.
Cara Mengatasi Anak Cengeng
1. Jangan Memarahinya
Tips menghadapi anak cengeng yaitu tahan diri dan jangan sampai memarahinya.
Berusaha untuk bersabar menghadapi kerewelan anak, pokoknya hadapi anak dengan
tenang.
Jangan sampai orangtua terpancing dan marah pada anak karena bakal membuat
situasi semakin buruk, dan bisa-bisa tangisan anak semakin menjadi-jadi.
Mengakibatkan tugas Anda semakin sulit untuk menenangkan anak.
2. Cari Tahu Penyebabnya
Anak menangis atau rewel biasanya karena menginginkan sesuatu, atau juga
karena suasana hatinya yang sedang tidak baik. Bisa juga karena anak sedang
lapar, mengantuk, atau bahkan karena anak merasakan gejala penyakit tertentu.
Kalau ingin mengatasi sesuatu maka carilah akar masalahnya. Dengan begitu,
orangtua perlu menelusuri pemicu anak rewel atau cengeng.
3. Tebarkan Kasih Sayang
Anak bisa menjadi cengeng, penakut, lemah dan bahkan keras kepala karena
selama ini kurang mendapatkan curahan kasih sayang. Dimana anak merasakan
hatinya KERING akan perasaan cinta dari orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, cara menghadapi anak cengeng yaitu tebarkan kasih sayang di
dalam rumah. Biasakan dalam kehidupan sehari-hari orangtua memeluk anak,
sehingga ia tumbuh dengan perasaan bahagia dan disayangi. Anak menjadi
cengeng, itu menandakan ia membutuhkan rasa cinta dari orang-orang di
sekelilingnya.
Kurangnya orangtua dalam memberikan kasih sayang dan perhatian menjadi sumber
segala masalah pada anak. Anak cengeng, rewel, tantrum dan berperilaku buruk
biasanya karena merasa tidak mendapatkan curahan rasa sayang dan cinta.
Ditambah lagi jika orangtuanya terlalu sibuk bekerja.
Berbagai sifat buruk pada anak bakal lebih mudah diatasi jika ada KEDEKATAN
BATIN antara orangtua dan anak. Anak kecil tidak butuh hal mewah, cukup hal
sederhana ini saja bisa membuatnya bahagia.
Tapi sayangnya orangtua terlalu sibuk menyiapkan segala materi untuk anak,
tapi melupakan hal sederhana ini yang nyatanya paling dibutuhkan anak.
Bagaimanapun, orangtua adalah orang terdekat bagi anak dan yang paling mereka
percayai, sehingga si Kecil akan selalu menaruh hatinya untuk orangtuanya,
jangan sampai orangtua merusaknya (mengkhianati anak).
4. Buatlah Anak Merasa Nyaman
Penyebab anak cengeng atau gampang menangis bisa juga karena selama ini merasa
kurang nyaman, maka tugas orangtua adalah membuat anak tumbuh dan berkembang
dengan perasaan nyaman dan bahagia.
Hal yang dapat dilakukan orangtua, misalnya yaitu memberikan sentuhan hangat
kepada anak, buatlah anak merasa bahwa di belakangnya ada orang-orang yang
menyayanginya.
Hindari mencela anak saat menangis, seperti mengatakan ”Gitu aja kok nangis”,
”Dasar cengeng” dan kalimat semacamnya.
Ucapan negatif seperti itu membuat anak merasa tidak ada orang yang
memperdulikan-nya, akibatnya membuat mental anak down dan bisa jadi anak
tumbuh semakin cengeng dan lemah.
5. Jangan Memaksa Anak Berhenti Menangis
Anak-anak yang masih berusia sekitar 3 tahun berada dalam tahap mengenal
berbagai macam emosi yang dirasakannya, dimana pada usia segitu dirinya belum
bisa secara matang mengungkapkan perasaannya.
Alhasil, anak usia sekitar 3 tahun seringkali mengekspresikan perasaannya
dengan cara menangis. Dengan begitu, jangan memaksa Si Kecil berhenti
menangis.
Justru yang orangtua harusnya lakukan adalah memberikan sentuhan hangat pada
Si Kecil, sehingga memberikan rasa nyaman dan ketenangan dalam dirinya.
Selain itu, jangan bereaksi berlebihan terhadap tangisan anak, apalagi sampai
memarahi, membentak hingga memukul.
6. Buatlah Anak Merasa Dicintai dan Disayangi
Cara mengatasi anak cengeng dan keras kepala yaitu buatlah dirinya merasa
dicintai dan disayangi. Biasakan setiap hari untuk memeluk dan mencium anak,
ini akan sangat berdampak positif terhadap hati atau perasaan anak.
Penelitian menunjukan pelukan akan menghasilkan hormon oksitosin dan
melepaskan dopamin (hormon bahagia), hal ini penting untuk tumbuh-kembangnya.
Ingat, setelah agak besar nantinya anak bakal sulit untuk dipeluk, bahkan
tidak mau lagi dipeluk dan dicium, sehingga optimalkan masa emas ini.
Tips lain agar anak merasa disayang:
- Bangunkan si Kecil dengan cara yang menyenangkan, elusan lembut di kepala, serta senyuman. Sehingga membuat harinya ceria.
- Dengarkan si Kecil. Saat ia mendatangi Anda dengan penuh cerita, dengarkanlah dengan penuh perhatian. Mungkin yang ia ceritakan hanyalah hal remeh yang sudah didengar belasan kali sebelumnya, tapi ini sungguh berarti baginya.
- Dengarkan ucapan dan cerita anak, ini akan menghidupkan rasa percaya anak pada orangtuanya, sehingga saat sudah besar ia akan tetap bercerita dan mau terbuka pada orangtuanya.
- Katakan betapa sayangnya Anda pada si Kecil, katakan ini setiap hari.
- Biasakan memuji anak. Banyak orangtua yang enggan atau malas untuk memuji anak, padahal yang namanya anak kecil sangat ingin dipuji. Jika Anda selama ini tidak pernah memberikan apresiasi dan pujian ke anak, mulai sekarang biasakan untuk mengapresiasi. Sehingga menjadikan anak tumbuh bahagia dan merasa disayangi.
7. Bangun Kepercayaan Anak dan Tepati Janji
Cara agar anak tidak cengeng yaitu bangun rasa percaya antara orangtua dan
anak. Seringkali anak menjadi sangat cengeng dan berperilaku buruk karena
kesalahan orangtuanya sendiri.
Saat orangtua berjanji ke anak, jangan sampai mengingkarinya karena anak bakal
terus mengingatnya. Sekali saja orangtua mengingkari janji maka hal ini akan
terus diingat anak, dampaknya anak tidak lagi mempercayai orangtuanya,
Lebih parah lagi jika orangtua terlalu sering bohong dan ingkar janji. Jika
kepercayaan anak pada orangtuanya runtuh maka segalanya bakal repot.
Misalnya saat anak rewel, maka apapun yang orangtua katakan (untuk membujuk
anak) tidak akan didengarnya. Hal itu karena telah hilang rasa percaya anak
pada orangtuanya.
Segala masalah di keluarga bakal lebih ringan dan lebih mudah teratasi jika
orangtua berhasil membangun rasa kepercayaan dengan anak.
8. Jangan Terpancing Emosi
Saat anak terus menangis, jangan sampai orangtua terpancing emosi. Penting
sekali orangtua menenangkan diri sendiri terlebih dahulu, saat lagi emosi
jangan bertindak atau berkata apapun pada anak.
Setelah bisa menguasai diri sendiri, maka barulah hadapi tingkah laku anak
dengan pikiran tenang. Jika menghadapi anak sambil emosi, yang ada anak
semakin histeris.
Orangtua perlu pintar-pintar melakukan manajemen stres, pastikan tidur malam
yang cukup, hindari begadang, jangan berpikir yang aneh-aneh, lalu cobalah
tersenyum, bisa juga tarik napas dalam-dalam secara perlahan lalu hembuskan
dengan rileks.
Hadapi anak dengan tenang dan lembut, ini sedikit-banyak dapat membuat anak
cenderung lebih tenang. Saat Si Kecil ngambek sambil teriak-teriak, bilang ke
anak: “Kalau kamu ngomongnya sambil teriak-teriak, Bunda gak ngerti”.
Dijamin setelah itu Si Kecil tidak lagi ‘semangat’ untuk teriak-teriak. Si
Kecil teriak-teriak karena menganggap tindakan itu efektif untuk mencari
perhatian orangtuanya. Ajarkan dan ajak Si Kecil untuk bernegoisasi.
Terkadang anak memang sengaja ingin memancing emosi orangtuanya, saat anak
teriak-teriak lalu orangtuanya terpancing emosi, maka besok-besok anak bakal
semakin semangat untuk teriak-teriak.
9. Jangan Sampai Tangisan Menjadi Senjata Anak
Cara mengatasi anak cengeng yaitu jangan sampai tangisan menjadi senjatanya.
Jika anak selalu menangis untuk mengharapkan perhatian dan agar keinginannya
dituruti, maka jangan memberikan respon terhadap tangisan anak, abaikan
beberapa menit hingga anak capek sendiri.
Sesekali orangtua perlu mengabaikan air mata anak, biasanya setelah 10 menit
diabaikan anak bakal berhenti menangis. Hal ini bukan karena tidak sayang pada
anak, tapi agar jangan sampai anak menjadikan tangisan sebagai senjata.
Sehingga anak bakal belajar untuk mencari perhatian dengan cara yang lebih
positif.
Terkadang anak cengeng perlu dicueki, orangtua tinggal melakukan suatu
kegiatan lalu mencueki si Kecil yang sedang berguling-guling. Dia bakal
menyadari bahwa tindakannya itu bakal sia-sia, ia pun berhenti dengan
sendirinya.
Ada masa-masa dimana anak harus dimanja, ada juga masanya orangtua perlu
benar-benar tegas dalam mengedukasi dan mendidik anak.
10. Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak
Cara agar anak menjalani rutinitas hariannya tanpa larut dalam isak tangis
yaitu dengan membangun kepercayaan dirinya. Orangtua punya tugas penting untuk
membangun rasa percaya diri anak, sehingga menjadikan anak lebih tangguh dan
kuat.
Berikan anak ruang berbicara dan berekspresi seluas-luasnya sehingga
meningkatkan rasa percaya dirinya. Saat anak bercerita maka dengarkan
baik-baik dengan perhatian penuh, lalu hargai setiap ucapan anak sehingga ia
makin percaya diri.
Kesalahan banyak orangtua adalah sering menjadikan si Kecil bahan lucu-lucuan,
becandaan gak jelas, ataupun suka meledek Si Kecil. Akibatnya bisa fatal
karena membuat Si Kecil jadi tidak percaya diri.
Rasa percaya diri rendah menyebabkan si Kecil mudah cengeng, dan saat masa
dewasanya akan kesulitan untuk berkompetisi di dunia kerja.
Orangtua perlu aktif memberikan apresiasi atau pujian saat anak melakukan hal
yang bagus, pujian orangtua meningkatkan rasa percaya diri anak. Selain itu
saat anak mengalami kesulitan, berikan ia dorongan (menyemangatinya).
11. Bantu Anak Mengungkapkan Perasaannya
Cara agar anak tidak gampang menangis yaitu bantu anak mengungkapkan
perasaannya. Sangat penting untuk membantu anak memahami emosi dan suasana
hatinya.
Alih-alih memarahi anak, justru harusnya orangtua mencoba berbicara dengan anak. Ketika tangisan anak dipicu dari perasaan frustrasinya, bantulah
ia untuk berlatih mengatur perasaan dan emosinya.
Cukup dengan memberi tahu anak, untuk mengatakan sejujurnya apa yang
mengganggu dirinya. Misalnya pada anak umur 3 tahun yang ngembek karena ingin
mainan.
Katakan pada si Kecil, “Bunda tahu kamu ingin mainan itu dan kamu marah kan
sama Bunda karena nggak beliin kamu?”
Tutur kata yang jelas dan tanpa basa-basi saat berbicara dengan anak sangatlah
penting untuk mewakili perasaannya yang sulit ia ungkapkan. Selalu bicara
dengan tenang, anak memperhatikan sikap orangtuanya untuk belajar
mengendalikan emosi.
Anak cengeng dan tantrum bukanlah suatu ‘penyakit’ dan itu adalah sesuatu yang
normal dialami setiap anak, merupakan bagian dari tahap perkembangan penting
anak. Anak akan terus belajar untuk bisa menghadapi emosi negatifnya.
Orangtua tidak perlu khawatir berlebihan, yang perlu orangtua lakukan adalah
membangun komunikasi dan mengajarkan anak tentang emosi, cara
mengendalikannya, serta menjelaskan berbagai jenis perasaan dan emosi (seperti
senang, sedih, takut marah, bosan dll) kepada anak.
TOPIK TERKAIT
- 10 Cara Menghukum Anak yang Mendidik (Agar Mau Memperbaiki Kesalahannya)
- 7 Cara Agar Anak Mau Minta Maaf dan Mengakui Kesalahan
- 20 Tips Mengasuh dan Mendampingi Anak ADHD (Hiperaktif)
- 9 Penyebab Anak Sering Melawan Orang Tua (Cara Mengatasi)
- 8 Dampak Buruk Memaksa Anak Berhenti Menangis
- 11 Cara Mengajarkan Anak Agar Disiplin dan Tanggung Jawab
- 6 Cara Menenangkan Anak Menangis dan Mengamuk
- 14 Cara Mengatasi Anak Tantrum dengan Tepat (Penyebab & Tanda-Tandanya)
Baca Juga: