Kesalahan banyak ayah adalah menganggap tugas seorang ayah hanyalah mencari
uang, sehingga merasa lepas tangan dalam proses pengasuhan dan pendidikan
anak.
Kedudukan ayah dalam suatu keluarga yaitu sebagai kepala keluarga. Tugas
kepala keluarga tidak hanya mencari rezeki di luar, dimana ada banyak
kewajiban seperti menyenangkan anak dan istri, mengasuh dan mendidik anak
secara aktif, dll.
Peran Ayah dalam Keluarga dan Mendidik Anak
1. Melindungi Keluarga
Ayah adalah kepala keluarga, maka sudah seharusnya menjadi yang terdepan dalam
melindungi semua anggota keluarga. Seorang pemimpin sudah seharusnya bisa
mengayomi dan melindungi.
Ayah tidak hanya melindungi dari sisi fisik saja, tapi juga melindungi keadaan
psikis semua orang di keluarga. Dengan begitu kewajiban ayah adalah juga
menghadirkan rasa nyaman secara psikis pada anak-anak dan istrinya.
2. Membahagiakan Keluarga
Peran ayah dalam keluarga yaitu berusaha membahagiakan orang-orang di dalam
rumah. Tentu saja, suami yang waras akan menjadikan kebahagiaan anak dan istri
sebagai prioritas.
Sebuah kesalahan fatal jika seorang ayah sibuk berinteraksi dan bercanda
dengan orang-orang di luar, namun jarang berinteraksi dan bercanda dengan
anak-anak dan istri. Seharusnya, seorang kepala keluarga menyadari bahwa
dirinya punya kewajiban untuk menyenangkan anak-anak dan istrinya.
Agar anak dan istri bahagia maka seorang ayah juga harus merasakan
kebahagiaan. Keliru jika seorang ayah mengatakan: ”Tidak apa-apa aku
menderita, yang penting anak dan istri senang”. Itu adalah cara berpikir yang
keliru.
Justru fakta yang ada adalah jika seorang ayah merasa tidak bahagia maka
anak-anak dan istri turut menderita. Contoh sederhana, jika seorang ayah sakit
maka semua orang di keluarga ikut susah. Demikian juga, jika seorang ayah
tidak bahagia maka sulit bagi anak-anak dan istri merasakan kebahagiaan.
Dengan begitu seorang ayah harus pintar-pintar memanajemen suasana hatinya.
Bagaimana mungkin seorang ayah bisa membahagiakan keluarganya jika sering bad
mood dan marah-marah di dalam rumah?
3. Memberikan Nafkah
Memberikan nafkah sudah pasti merupakan kewajiban dan peran ayah dalam
keluarga. Jangan sampai seorang lelaki menikah tanpa memiliki penghasilan yang
memadai karena bakal membuat keluarganya menderita kelak.
Pemberian nafkah sudah umum diketahui merupakan kewajiban setiap ayah. Seorang
lelaki yang telah membuat janji pernikahan, sudah seharusnya memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi untuk memberikan nafkah yang layak.
4. Mencurahkan Kasih Sayang
Peran ayah dalam pengasuhan anak yaitu mencurahkan kasih sayang. Jangan sampai
karena merasa telah memberikan nafkah, Ayah melalaikan kewajiban memberikan
curahan kasih sayang pada anak.
Mencurahkan kasih sayang bukan hanya kewajiban Ibu, melainkan ayah memiliki
kewajiban untuk mencintai dan menyayangi semua orang di keluarganya.
Ironisnya, banyak Ayah yang kurang mengekspresikan rasa sayang, bahkan ada
sebagian Ayah yang tidak pernah mencium dan memeluk anak-anaknya.
Padahal, hal yang normal jika ayah mencium dan memeluk anak-anaknya, bahkan
ini adalah kewajiban setiap ayah. Beberapa manfaat anak yang tumbuh dengan
mendapatkan curahan kasih sayang:
- Sistem imun (kekebalan tubuh) anak menjadi lebih kuat.
- Anak tumbuh lebih cerdas.
- Anak memiliki EQ (kecerdasan emosional) yang baik.
- Anak dapat bersikap lebih tenang.
- Anak mampu mengendalikan diri (kontrol diri) dengan lebih baik.
- Anak tumbuh lebih percaya diri.
- Anak tumbuh menjadi sosok yang penyayang.
- Mempererat ikatan, serta anak menjadi dekat dan mau terbuka.
- Anak lebih terhindar dari rasa stres, depresi dan kecemasan.
- Mencegah anak memiliki sifat temprament.
- Anak merasakan aman dan nyaman di kehidupannya.
5. Penyemangat untuk Anak
Anak-anak masih labil dan sering down, maka tugas ayah adalah memunculkan rasa
semangat dalam diri anak. Ayah berperan sebagai layaknya motivator untuk
anak-anaknya, yang hal ini sangat urgen dibutuhkan sang buah hati.
Anak pasti memiliki problematika di sekolah dan lingkungan pergaulannya,
disinilah kewajiban ayah untuk mengayomi, membimbing dan menenangkan anak.
Motivasi yang diberikan ternyata secara ajaib menjadikan anak lebih kuat saat
menemui segala problematika.
Pemberian semangat khususnya sangat dibutuhkan saat anak mengalami suatu
kegagalan. Ucapan seorang ayah memberikan dampak besar terhadap kejiwaan dan
mental anak, maka ucapkan hal-hal yang positif kepada anak.
Jangan sampai ayah mengucapkan hal-hal 'bodoh' yang menghancurkan kejiwaan dan
psikologi anak.
6. Menemani Anak Belajar
Tidak banyak Ayah yang mau menemani anak belajar, ini sangat disayangkan.
Peran ayah dalam mendidik anak yaitu menemaninya saat belajar, jangan sampai
cuek dengan kegiatan sekolah anak.
Ayah bisa turut serta membantu anak memecahkan persoalan. Menemani anak
belajar akan mempererat hubungan ayah dengan anaknya.
Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan pendampingan belajar
memiliki kemampuan problem solving dan nilai akademik yang lebih baik,
dibandingkan anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dan pendampingan
belajar dari orangtuanya.
7. Mencurahkan Perhatian
Peran ayah dalam pengasuhan anak yaitu mencurahkan perhatian yang cukup kepada
anak. Manfaatnya sangat besar yaitu mengoptimalkan proses pertumbuhan dan
perkembangan anak. Selain juga anak tumbuh lebih cerdas secara intelektual
(IQ) dan emosional (EQ).
Ayah mempunyai kewajiban dalam memberikan perhatian, dan harus pintar-pintar
dalam menjaga keseimbangan antara bekerja dan memberikan perhatian ke
anak-anak.
Anak-anak yang mendapatkan curahan perhatian dari orangtuanya akan tumbuh
menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan mudah bergaul di lingkungannya.
8. Memberikan Teladan Baik
Peran ayah dalam mendidik anak yaitu harus mampu menjadi teladan yang baik
pada anak. Anak akan mencontoh kepribadian ayahnya, baik itu kepribadian yang
baik maupun buruk. Jadi merupakan HAK anak untuk mendapatkan teladan yang baik
dari sosok ayahnya.
9. Teman Curhat
Menjadi pendengar yang baik adalah peran ayah dalam keluarga. Seorang ayah
harus bisa menjadi teman curhat untuk anak-anaknya, apalagi ketika anak sudah
memasuki masa remaja yang sedang labil-labilnya.
Seorang ayah harus bisa berlapang dada untuk mendengarkan
curhatan-curhatan buah hatinya. Jadilah pendengar yang baik untuknya, jangan
sampai anak terjatuh ke pergaulan buruk karena tidak dekat dengan ayahnya.
10. Mengajarkan Kedisiplinan
Mengajarkan kedisiplinan merupakan peran ayah dalam mendidik anak. Sangat
penting anak dikenalkan sikap disiplin sejak dini, sehingga membentuk budi
pekerti anak di keseharian nantinya.
Ayah harus mengajarkan pada anak sejak dini tentang hal-hal yang boleh dan
tidak boleh, lalu melatih rasa tanggung jawabnya, mengajarkan anak untuk
menghargai peraturan, tidak lalai, menjaga sikap, dll.
Berikan anak apresiasi jika dia berhasil, minimal memberikannya pujian. Dan
sesekali hendaknya memberikan hadiah kesukaannya, hal ini akan berkesan dalam
hati anak sehingga anak bakal lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
11. Mengajak Anak Mengobrol
Peranan ayah dalam keluarga yaitu mengajak anak mengobrol. Optimalnya proses
tumbuh-kembang anak dipengaruhi oleh keterlibatan ayah sejak dini. Beberapa
manfaat jika ayah sering mengajak anak mengobrol:
- Mengasah logika anak menjadi lebih kuat sejak dini.
- Anak lebih mampu dalam mengendalikan diri dan mengontrol emosi.
- Skill komunikasi anak meningkat secara signifikan.
- Kosa kata anak menjadi sangat kaya.
- Nilai IQ anak lebih tinggi dari anak seusianya (bahkan sudah terlihat sejak usia 5 tahun).
Riset menunjukan bahwa anak-anak yang sejak dini sering mengobrol,
bercengkrama dan dekat dengan ayahnya akan menjadi pribadi yang lebih aktif
dan kreatif saat usia 5 tahun.
Itu juga berarti, sangat disayangkan jika ayah belum juga dekat dengan anaknya
yang akan menginjak usia 5 tahun. Riset lain menemukan bahwa keterlibatan ayah
berpengaruh besar terhadap kondisi psikologis anak hingga ia dewasa.
Tidak hadirnya keterlibatan ayah dalam kehidupan anak seperti anak jarang
diajak mengobrol, anak tidak pernah diapresiasi, dll. Hal ini akan menyebabkan
anak tumbuh menjadi pribadi yang tempramental atau memiliki emosi tidak
stabil.
12. Ayah Harus Menjadi Good Leader
Tugas ayah di rumah adalah sebagai kepala keluarga. Sudah seharusnya kepala
keluarga memperlakukan anggota keluarga dengan penuh penghargaan dan
kelembutan.
Seorang lelaki saat memutuskan menikah, berarti dia siap untuk bertanggung
jawab terhadap wanita yang dinikahinya dan anak-anaknya kelak. Seorang ayah
punya kewajiban untuk membahagiakan istri dan anak-anaknya.
Ayah harus pintar-pintar mengatur keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan.
Dengan begitu, kewajiban ayah adalah berusaha meluangkan waktu untuk
anak-anak.
Setidaknya ayah harus menyediakan waktu 1 jam untuk mengobrol dan bercanda
bersama anak-anak. Lalu juga adakan makan malam bersama di meja makan, ini
sangat penting agar anak memperoleh kehangatan dan kedekatan dengan ayahnya.
Ayah juga harus mengaplikasikan rasa sayang kepada anak, dan pastikan
memberikan apresiasi ketika anak memperoleh suatu pencapaian. Jangan sampai
ayah cuek dengan pencapaian anak.
Jangan lupa untuk mengadakan liburan keluarga, tentunya hal ini akan membuat
anak-anak merasa sangat bahagia. Jadi jangan sampai hari libur malah digunakan
untuk bekerja, harus ada keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.
Baca Juga: