Ada anak yang gembira dengan kehadiran adiknya, ada juga yang tidak suka. Diantara mereka yang
memprotes tidak mau punya adik, penyebabnya biasanya karena mengira adiknya
sebagai kompetitor.
Adapun anak-anak yang merasa bahagia dan suka untuk menjadi seorang kakak, itu karena memandang adiknya sebagai calon ‘teman sejati’.
Umumnya anak telah bisa berlapang dada dengan kemunculan adiknya yaitu saat mencapai usia 3 tahun. Apalagi jika si Kakak sudah berusia di atas 5 tahun, biasanya egonya telah menurun sehingga jadi lebih mudah untuk dibuat akrab dengan adiknya.
Kecemburuan kakak pada adik bisa dicegah atau diminimalisir,
orangtua perlu memperkenalkan kakak kepada adiknya tatkala masih di kandungan, misalnya dengan meminta Si Kakak mengusap perut dan mengajak bicara Si Adik di dalam kandungan.
Setelah Si Adik lahir, libatkan kakak pada pengasuhan Si Adik. Serta jadikan Si Kakak layaknya pahlawan untuk adiknya.
Cara Agar Kakak Adik Rukun
Orangtua pastinya mengharapkan anak-anaknya bisa hidup dengan rukun, tapi sayangnya
jika mereka masih kecil rentan membuat pusing tujuh keliling, seperti
mereka suka bertengkar dan berselisih.
Memperkuat ikatan persaudaraan dan kerukunan
kakak-adik bisa jadi tidaklah mudah untuk para orangtua. Namun, tetap ada
hal-hal yang bisa diupayakan agar kakak adik rukun.
1. Ciptakan Bonding Kuat Sejak Dini
Tips agar kakak adik akur selamanya yaitu mulailah bonding sejak dini. Misalnya, saat si adik baru lahir
maka biarkan kakaknya mendekatinya, lalu minta sang kakak mencium dan memeluk
adiknya.
Pelukan dan ciuman yang dibiasakan sejak awal, akan mewujudkan dan membentuk ikatan
batin antara keduanya.
Dengan begitu, bangunlah hubungan kakak dan adik sejak dini sembari juga
membiasakan ritual pelukan dan ciuman setiap hari.
Dengan ‘ritual’ tersebut
diharapkan kakak dan adik dapat hidup rukun, baik saat masa kanak-kanak, masa
sekolah hingga masa dewasanya.
2. Perbolehkan Kakak Terlibat Mengurus Adik
Misalnya:
kakak menyuapi adiknya saat makan, kakak bantu memasangkan baju adik, dll.
Tujuan melibatkan kakak seperti ini selain membuat kedekatan diantara mereka, juga untuk membuat kakak tumbuh rasa tanggung jawabnya kepada si adik, yang nantinya
juga akan menumbuhkan rasa kasih sayang.
Berawal dari situ, perlahan Anda
bisa meminta si kakak mengajak adiknya bermain bersama, selalu ingatkan dia untuk menjaga adiknya.
3. Usahakan Mereka Menghabiskan Waktu Bersama
Cara agar kakak adik rukun yaitu usahakan agar mereka terbiasa menghabiskan waktu menyenangkan bersama, kedekatan akan menimbulkan rasa cinta dan sayang.
Jangan sampai kakak
hanya sibuk bermain dengan teman-teman sebayanya seharian di luar, sehingga
usahakan cari cara agar kakak menghabiskan waktu bersama adik.
Carilah cara
yang ampuh, misalnya orangtua mengajak untuk melakukan berbagai kegiatan
bersama seperti membuat kue, berkebun atau sekadar menonton tv.
4. Jangan Pilih Kasih
Tips agar kakak adik akur yaitu jangan pernah pilih kasih. Jangan sampai anak berpikir bahwa orangtuanya
tidak adil. Sikap pilih kasih orangtua dapat memicu
permusuhan diantara kakak dan adik.
Hindari sebisa mungkin memiliki anak
favorit, kalaupun ternyata Anda memiliki ‘anak favorit' maka jangan
ditunjukkan di depan mereka. Selalu perlihatkan keadilan atau sikap adil kepada anak-anak.
5. Jadikan Kakak Idola di Mata Adik
Usahakan untuk menjadikan kakak sebagai idola di mata adiknya. Seorang kakak biasanya
ingin dihormati adiknya.
Sehingga jika si adik tidak menghormati Si Kakak,
biasanya akan sering terjadi pertengkaran, suara tinggi di rumah, hilangnya
perasaan saling menyayangi, hingga permusuhan.
Oleh karena itu, berikan kesan bagus kepada Si Adik tentang kakaknya, sehingga
si adik memandang kakaknya sebagai sosok yang positif, sebutkan hal-hal baik
tentang Si Kakak.
Jangan pernah menyebutkan hal negatif tentang Si Kakak,
karena akan membuat Si Adik tidak menghormati kakaknya.
6. Jangan Malas Memuji Anak
Cara agar kakak adik rukun yaitu biasakan memberikan apresiasi. Saat anak bertengkar,
orangtua biasanya akan segera menegur bahkan memarahi anak.
Namun, saat kakak-adik rukun dan berperilaku baik, orangtua hanya diam saja dan
tidak memberikan apresiasi.
Kesalahan seperti ini masih banyak dilakukan para orangtua, oleh karena itu
mulai sekarang berikan anak pujian saat berperilaku baik atau rukun, dan
sesekali bisa memberikan hadiah.
Hal ini membuat anak mengetahui bahwa
orangtuanya bahagia saat mereka rukun, sehingga anak-anak akan semakin
bersemangat untuk berperilaku baik dan hidup rukun dengan saudaranya.
7. Ajarkan Anak untuk Utamakan Keluarga
Berilah pemahaman sejak dini kepada mereka bahwa keluarga adalah yang
terpenting, ini perlu ditanamkan sejak dini kepada kakak maupun adik.
Pahamkan anak tentang sahabat yang bisa saja pergi jauh dan tidak kembali, namun keluarga akan terus ada selamanya.
Tanamkan dalam pikiran anak bahwa persaudaraan tidak akan pernah putus, tapi pertemanan bisa saja putus suatu saat nanti.
8. Aturan Jelas di Rumah
Tips agar kakak adik akur yaitu buatlah aturan jelas. Orangtua perlu membuat aturan jelas dan dipahami anak. Misalnya aturan
membereskan mainan secara bersama-sama setelah bermain, tidak boleh menendang
atau saling menyakiti, dll.
Dengan sebelumnya membuat peraturan yang jelas,
maka dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
9. Pengalaman Indah Bersama
Buatlah kakak-adik mempunyai pengalaman bareng-bareng. Sebuah upaya memperkuat ikatan diantara mereka yaitu mengadakan liburan bersama (misalnya saat akhir pekan).
Sehingga akan menghadirkan pengalaman bareng secara rutin yang menjadi memori indah bagi Si Kakak dan Si Adik.
Dimana sangat penting sesama saudara mempunyai memori indah kebersamaan, sebab akan terus diingat sampai kapan pun.
10. Ceritakan Kisah Teladan
Misalnya, ceritakan pengalaman hubungan persaudaraan Anda dulu ke anak-anak.
Cobalah menceritakan kejadian unik dan paling berkesan ketika Anda kecil
dulu.
Anak-anak biasanya antusias untuk mendengarkan, ceritakan tentang
kejadian saling menyayangi sehingga akan menjadi contoh dan pembelajaran bagi
anak-anak untuk saling menyayangi.
11. Kesamaan Hobi
Cobalah menumbuhkan hobi mereka secara bareng-bareng, sangat
bagus jika mereka punya hobi yang sama, orangtua perlu mendorong
mereka untuk menjalankan hobinya, sehingga kakak dan adik punya kegiatan bersama-sama yang positif.
Misalnya, kakak dan adik sangat hobi
bermain sepak bola, maka masukan mereka ke dalam klub atau sekolah sepak bola.
Demikian pula untuk contoh-contoh lainnya.
12. Ciptakan Budaya Keluarga yang Bagus
Misalnya mengajarkan atau membiasakan semua orang di rumah untuk mengucapkan kata-kata ajaib seperti 'maaf', 'tolong' dan 'terimakasih'. Kata-kata ini secara ajaib akan membuat suasana rumah jadi lebih harmonis.
Lalu juga ajarkan anak cara mengapresiasi sesama. Caranya yaitu orangtua mempraktekan-nya secara langsung, lama-kelamaan anak-anak akan mencontohnya.
Biasakan sikap mengapresiasi di dalam keluarga, ini melatih anak untuk belajar saling menghargai. Orangtua jangan sampai malas untuk memberikan pujian kepada anak, serta apresiasi anak secara adil.
13. Jangan Sampai Timbul Kecemburuan
Supaya tidak timbul pandangan dengki antara kakak dan adik, sangat penting dibangunnya bentuk interaksi yang sehat dan saling memahami, baik itu antara sesama saudara maupun antara orangtua dan anak.
Lakukan upaya untuk mengurangi rasa dengki. Serta tumbuhkan rasa saling menyayangi dan rasa saling melindungi.
14. Ajarkan Anak Rasa Empati
Sering nasehati anak agar saling memberikan
dukungan dan menyemangati saat melewati masa sulit. Ajarkan juga anak untuk turut bahagia saat saudaranya mendapatkan sesuatu yang membahagiakan, dan turut bersimpati saat saudaranya
sedih.
15. Jangan Membandingkan Anak
Jangan pernah membanding-bandingkan anak dengan saudaranya sendiri, karena
hal itu hanya akan mengobarkan api kebencian di dalam hati anak kepada
saudaranya.
16. Doa Agar Adik Kakak Rukun
Selalu berdoa setiap hari untuk kebaikan anak, termasuk berdoa agar adik kakak rukun dan saling mencintai. Orangtua wajib mendoakan anaknya, ucapkan doa-doa yang baik untuk anak. Jangan pernah berdoa keburukan untuk anak.
Berdoa kepada Allah bukanlah hal sulit, dengan menggunakan bahasa Indonesia sudah mencukupi. Yang penting adalah memahami apa yang sedang diminta kepada Allah. Dengan kata lain, hati hadir dan menghayati saat berdoa.
Doa yang disertai penghayatan hati memiliki kekuatan yang sangat besar, apalagi disertai juga dengan rasa perendahan diri yang serendah-rendahnya kepada Allah. Adapun doa yang tidak melibatkan penghayatan hati, maka tidak memiliki kekuatan.
Baca Juga: