Sejak kecil anak-anak sudah memperlihatkan karakter dasar dirinya, dan
kedepannya karakternya akan terus berkembang dan menguat. Ada anak yang
penakut dan pemalu, ini terlihat dari dirinya yang terlalu sering menempel
pada Ibunya. Selain itu juga rentan gelisah saat melihat orang lain, bahkan
anak lain yang seumurannya. Orangtua mungkin agak ‘gemes’ sehingga ingin
memaksanya untuk harus berinteraksi, hendaknya hindari hal itu, tapi jangan
juga terlalu melindungnya (over proteksi).
Ada anak yang sifatnya pemarah, biasanya anak seperti ini keras kepala,
cenderung sulit diatur, bahkan sering melawan. Orangtua jangan panik, biarkan
ia bergaul dengan teman-teman sebayanya dan belajar mengatur emosinya, dengan
bertambahnya usia nantinya ia mulai melatih mengontrol emosinya. Yang penting
orangtua harus melindunginya dari pengaruh buruk lingkungan, selain itu
perhatikan tontonan si anak, jangan sampai anak menonton tayangan yang berisi
kekerasan dan kata-kata kasar.
Sebagian anak juga memilik sifat sensitif yang berlebihan, orangtua mungkin
juga akan ‘gemes’ karena melihat si Anak sering rewel dan mudah tersinggung.
Anak seperti ini mungkin akan cukup menyulitkan saat diajak jalan-jalan keluar
(seperti ke mall, dll)
Kepribadian anak yang disukai orangtua adalah “Happy-go-lucky” yaitu anak yang
pembawaan menyenangkan, mudah tersenyum dan mudah mengerti saat diberikan
arahan. Orangtua sangat beruntung memiliki anak dengan karakter seperti ini,
ia laksana malaikat. Anak dengan karakter seperti ini membuat orangtua dapat
lebih tenang.
Ada juga anak yang super aktif, yaitu tidak bisa diam dan selalu siap untuk
berlari seakan-akan energinya tidak ada habisnya. Anak model seperti ini
sebenarnya cukup merepotkan karena energinya yang besar, sehingga orangtua
perlu mencari cara untuk menyalurkan energinya itu, misalnya dengan memasukan
anak ke klub olahraga seperti sepak bola, mengajaknya bersepeda, atau
melakukan aktivitas positif lainnya yang dapat memenuhi hasrat fisik anak
untuk terus bergerak.
Anda tidak perlu ambil pusing mengenai karakter dasar anak, karena hal yang
terpenting adalah Anda punya peran besar untuk mengembangkan karakter anak,
serta membantu anak menggali seluruh potensi di dalam dirinya.
Biasanya anak tidak lagi mudah mengamuk dan frustrasi setelah rasa percaya
dirinya bertambah. Selain itu dengan meningkatnya kemampuan berkomunikasi anak
–ditandai dengan semakin kayanya kosa kata anak- maka biasanya tantrum anak
mulai berkurang.
Kemampuan bersosialisasi anak sudah dapat terlihat bahkan sejak ia masih bayi,
perhatikan apakah si Bayi tersenyum dan ‘berceloteh’ terhadap siapapun yang
datang memandang atau menggendongnya. Atau sebaliknya ia selalu cemas terhadap
orang asing, merasa tidak nyaman saat dipeluk ataupun disentuh (bahkan oleh
sepupunya sendiri).
Nah, jika ia termasuk bayi ‘sosial’ maka berikan keleluasaan untuknya
berinteraksi dengan orang lain, misalnya dengan sering mengajaknya jalan-jalan
keliling kompleks perumahan, memasukannya ke dalam kelompok playgroup,
membawanya saat berbelanja di mall, dan sebagainya.
Akan tetapi untuk bayi pemalu, maka jangan paksakan ia masuk ke situasi yang
asing. Anak mungkin sering menempel dengan Anda, biarkan ia dekat-dekat dengan
Anda sampai ia menunjukkan tanda-tanda siap untuk berinteraksi. Setelah ia
agak besar, dorong ia untuk aktif merangkak atau berjalan kesana-sini. Walau
ia mungkin sedikit tertutup, orangtua tidak perlu was-was karena ia akan tetap
bisa punya teman-teman (tapi dengan temponya sendiri).
Pada dasarnya anak kecil tidak mau lepas dari orangtuanya dan merasa cemas
terhadap orang asing, tapi secara perlahan-lahan hal ini akan membaik.
Perhatikan juga kemampuan beradaptasinya, apakah ia sejak kecil suka
memuntahkan makanan yang baru dicobanya? Atau menolak tidur di manapun selain
boksnya?
Anak dapat terlihat sejak kecil apakah ia termasuk individu yang mudah
beradaptasi, yang nantinya kemampuannya terus berkembang sehingga dapat dengan
mudah menerima perubahan dan mudah akrab dengan orang-orang baru. Bepergian
jauh biasanya bukan masalah besar bagi anak-anak dengan kemampuan adaptasi
yang tinggi.
Adapun jika si kecil termasuk individu dengan kemampuan adaptasi rendah, maka
Anda perlu bersikap lebih bijak, perkenalkan hal-hal baru dalam hidupnya
secara pelan-pelan. Jika Anda hendak bepergian, bawa benda-benda yang akrab
dengannya, seperti selimut atau mainan favoritnya, hal ini akan membuatnya
lebih tenang.
Tingkat ketekunan seseorang juga dapat diketahui sejak masih bayi, misalnya
tidak mudah menyerah saat mencoba meraih mainan. Bayi yang ‘tekun’ ditandai
dengan sifat tidak mudah menyerah dalam menggapai sesuatu. Saat bermain
memasukkan gelang plastik tidak lagi menantangnya, perkenalkan kepadanya
bentuk balok yang bervariasi dan lebih rumit.
Adapun jika si kecil termasuk individu yang ‘kurang tekun’ maka hindari
memberinya mainan untuk anak di atas usianya.
Kepribadian yang dimiliki anak umumnya bersifat genetik, tapi seiring dengan
proses tumbuh kembangnya hingga usia sekolah dan remaja, kepribadian anak bisa
berkembang yang dipengharuhi oleh faktor lingkungan, pendidikan dan stimulasi
diberikan orangtua.
Setiap anak memiliki kepribadian yang bermacam-macam, untuk mengenali
kepribadian anak lebih dalam, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik,
misalnya berusaha antusias mendengarkan cerita anak, dengan sering
mendengarkan cerita anak maka orangtua dapat memahami kecenderungan
kepribadian anak. Oleh karena itu, orangtua jangan hanya sibuk bekerja, harus
ada waktu untuk berinteraksi dan mengobrol dengan anak dalam setiap harinya.
Orangtua harus aktif berinteraksi dengan anak secara berkualitas, miliki waktu
quality time bersama anak, hal ini akan membuat anak semakin terbuka pada
orangtuanya. Perbaiki cara berkomunikasi dengan anak, serta respon perkataan
dan pertanyaan anak dengan baik.
Hal lain yang harus dilakukan orangtua adalah berusaha memahami emosi anak.
Memperhatikan dan memahami emosi anak, perubahannya, serta melihat
kecenderungan kepribadian anak.
Memahami kepribadian anak bukan perkara yang mudah, butuh kesabaran dan
kejelian dalam melihat setiap tingkah laku anak yang terkadang unik dan
mengejutkan. Orangtua juga perlu mencari pendekatan yang kreatif, sehingga
anak mau terbuka pada orangtuanya.
Orangtua perlu mengarahkan anak untuk bisa bertingkah laku sesuai dengan
kaidah moral yang berlaku di masyarakat. Hal itu karena seseorang dapat
dikatakan ‘berkarakter positif’ jika bertingkah laku sesuai dengan kaidah
moral yang berlaku.
Mengenai waktu yang terbaik (masa emas) untuk membentuk karakter anak, yaitu
saat anak berusia dalam rentang 0-7 tahun. Saat rentang usia tersebut, anak
akan sangat mudah menyerap semua hal yang diberikan oleh orangtua dan
lingkungan sekitarnya, sehingga banyak hal positif yang harus dikenalkan
kepada anak sebagai pondasi karakter yang akan dipegang anak, yang nantinya
itu akan sangat mempengaruhi kepribadian anak di masa mendatang. Beberapa hal
positif yang harus dikenalkan kepada anak seperti disiplin, kemauan yang
keras, rasa tanggung jawab, ulet, jujur, kreatif, mandiri dan cinta damai.
Baca Juga: