10 Cara Membangun Bonding Kakak-Adik Agar Akur

Hubungan kakak beradik memang tidak selalu mulus, terkadang terasa menjengkelkan saat mereka bertengkar, apalagi karena hal sepele. Walau begitu ada keuntungan besar dari adanya hubungan kakak-beradik, dibandingkan jika Anda hanya memiliki anak tunggal.

Para ahli menjelaskan bahwa ikatan persaudaraan merupakan ikatan kuat yang berisi rasa cinta, saling support, kompetisi dan perselisihan. 

Kakak dan Adik Akur
Kakak dan Adik. Photo credit: vickyholmesphotography.co.uk

Keberadaan kakak dapat menjadikan adik lebih pintar. Sebuah riset menunjukan hasil bahwa anak-anak yang punya kakak umumnya mendapatkan skor kecerdasan lebih tinggi pada tes yang dilakukan.

Peneliti menjelaskan bahwa fakta ini disebabkan adik punya kecenderungan kuat untuk mencontoh kakaknya. Misalnya ketika mereka mengobrol, ini memberikan keuntungan bagi si Adik yang dapat memperoleh segudang kosa-kata dari kakaknya. 

Penelitian lain juga menunjukan anak-anak yang mempunyai saudara kandung cenderung lebih ramah. Peneliti memaparkan bahwa dengan lebih banyak saudara kandung maka lebih banyak juga pengalaman berinteraksi.

Sehingga buang pikiran bahwa memiliki anak lebih dari satu hanya merepotkan saja, yang perlu orangtua lakukan adalah mencari cara memperkuat bonding kakak dan adik dan jangan sampai terjadi sibling rivalry.

Menjadi sesuatu yang sangat membahagiakan jika melihat si Kakak dan si Adik bisa kompak, saling bahu-membahu dan saling support

Cara Agar Hubungan Kakak Adik Akur


1. Pahami Pemicu Umum Konflik

Tips agar kakak adik akur yaitu pertama-tama ketahui hal apa yang sering memicu konflik kakak dan adil. Orangtua harus mengetahui akar permasalahan dari pertengkaran kakak dan adik.

Hal yang umum terjadi adalah si Kakak merasa cemburu dengan kehadiran adik, sementara si Adik suka usil mengganggu kakaknya. Ini menjadi penyebab utama pertengkaran kakak-adik, sehingga perlu dicari pencegahan-nya.


2. Orangtua Harus Jadi Teladan Baik

Orangtua harus mampu mengendalikan emosi di depan anak-anak, penting diketahui bahwa perilaku Ayah dan Bunda menjadi pedoman bagi anak-anak.

Anak mengamati gerak-gerik orangtua dan dia adalah peniru ulung. Jangan heran jika orangtua suka teriak, maka anak-anak pun akan suka teriak juga nantinya.

3. Orangtua Wajib Bersikap Adil

Cara agar hubungan kakak adik-akur yaitu orangtua harus adil. Menjadi orangtua adil bukan hal mudah, ketika ada perlakuan sedikit khusus ke anak yang satu, maka anak yang lain bisa merasa iri hati.

Orangtua harus pintar-pintar membagi perhatian, sehingga setiap anak tetap merasa disayang. Hilangkan kebiasaan memiliki 'anak favorit'.

Orangtua wajib bersikap adil sehingga tidak terjadi persaingan antar saudara. Keadilan adalah hal terpenting supaya anak akur dan saling berkasih sayang.

Jangan sampai orangtua bersikap tidak adil atau hanya memperhatikan salah satu anak saja karena dianggap lebih berprestasi. Ingatlah, esensi dari sebuah keluarga adalah saling mendukung dan saling memahami satu sama lain. 

Jika anak sudah merasa iri atau merasa diperlakukan tidak adil, rasa perih di perasaannya bakal terus dipendam hingga dirinya dewasa.

Untuk dapat adil, maka selain harus adil dalam hal materi, orangtua juga harus adil dalam menampilkan sikap dan perhatian kepada masing-masing anak.

4. Biasakan Mendengar Kedua Belah Pihak

Saat terjadi perselisihan antara kakak dan adik, maka harus benar-benar mendengarkan suara dari kedua belah pihak. Sebelum akhirnya memutuskan siapa yang salah dan memberikan nasihat.

Jangan sampai orangtua memberikan keputusan yang salah, sehingga membuat anak yang dirugikan akan merasa sakit hati, lalu mulai membenci saudara kandungnya.


5. Ajarkan Anak Kata-Kata Ajaib

Tips agar kakak adik akur yaitu ajarkan mereka kata-kata ajaib. Ajarkan anak sejak dini untuk terbiasa meminta maaf dan hal positif lainnya.

Beberapa ucapan seperti “maaf”, “tolong” dan “terima kasih” merupakan kata-kata ajaib, yang jika terbiasa diucapkan di dalam keluarga maka dapat menciptakan hubungan harmonis antar anggota keluarga, termasuk harmonisnya hubungan kakak dan adik.

6. Hilangkan Tradisi: Kakak Selalu Mengalah

Ketika ada anak yang mengeksperikan kekesalan tentang saudara yang lain, dengarkan dan cobalah menjadi pihak yang objektif.

Kesalahan umum orangtua adalah kakak selalu diminta mengalah pada adiknya, jika ini terlalu sering dilakukan dampaknya si Kakak jadi membenci si Adik, bahkan menganggap orangtuanya tidak adil.

7. Quality Time Bersama Keluarga 

Cara agar hubungan kakak adik akur yaitu pastikan adanya quality time bersama keluarga yang mencukupi. Hal ini dapat memperkuat bonding antar anggota keluarga, termasuk kakak dan adik. 

Misalnya mengajak anak liburan ke tempat wisata. Ajak anak-anak mengobrol, tanyakan bagaimana aktivitas di sekolah hari ini, lalu tanya juga pendapat si Kakak dan si Adik tentang rencana liburan di akhir pekan. 

Sering-seringlah melakukan aktivitas yang melibatkan kakak dan adik, jangan sampai orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan. 

Usahakan agar kakak dan adik sering beraktivitas dan bersenang-senang bersama. Sehingga sebuah kesalahan jika orangtua memasukan anak ke banyak tempat les atau kursus karena mengakibatkan kakak dan adik menjadi jarang bersenang-senang bersama karena terlalu sibuk dengan pelajaran les.


8. Hindari Membandingkan Anak

Orangtua harus sebisa mungkin menghindari berbagai pemicu perselisihan. Termasuk kesalahan yang sering dilakukan orangtua adalah suka membanding-bandingkan antar saudara. Dampaknya akan mengakibatkan anak yang satu dapat membenci anak yang lain.

9. Libatkan Sang Kakak

Tips agar kakak adik akur yaitu libatkan kakak dalam pengurusan adiknya. Anak biasanya merasa senang saat mereka mempunyai sesuatu untuk dikontribusikan.

Dorong si Kakak melatih beberapa keterampilan kepada adiknya, seperti mengajar si Adik membangun LEGO, dll. Pengasuhan antar saudara ini memunculkan rasa saling menyayangi dan rasa saling peduli.

Perlu diketahui, rasa tanggung jawab kakak pada adiknya tak bisa secara otomatis muncul, sehingga perlu dibimbing sejak dini.

Para ahli menjelaskan agar si Kakak memiliki rasa tanggung jawab dan cinta pada adiknya, orangtua perlu melibatkan si Kakak dalam pengurusan si Adik.

Misalnya, minta si Kakak beli jajanan pada abang-abang yang lewat sambil mengajak adiknya, Bilang pada si Kakak: "Bareng adik ya, tangan adik dipegang."

Dengan pembiasaan ini, akan mendekatkan hubungan batin antara kakak dan adik. Tapi jangan sampai orang tua memberikan tugas terlalu besar pada Si Kakak, jika beban itu terlalu berat baginya maka ia akan merasakannya sebagai tekanan dan bahkan bisa jadi benci pada tugas yang diberikan kepadanya.

Si kakak juga perlu diikutsertakan diskusi mengenai pengasuhan adik, misalnya saat adik menangis, orangtua perlu mendiskusikan-nya dengan Si Kakak, "Kira-kira apa yang diinginkan adik?"

Jangan malah si Kakak diusir, seperti mengatakan: “Bunda lagi ngurusin adik, kamu malah bikin ribet, sana main di luar!."

Dampaknya kejadian ini menyebabkan si Kakak merasa dirinya hanya sebagai pengacau untuk adiknya, ia pun akan merasa sebagai destroyer dan mungkin akan menjaga jarak dari adiknya.

10. Tips Lain Memperkuat Bonding Kakak-Adik
  • Bilang ke semua anak, teman bisa saja suatu saat pergi jauh dan tidak kembali, namun persaudaraan kandung adalah selamanya permanen.
  • Jika Anda melihat anak cuek pada saudaranya, bilang ke dia bahwa teman memang luar biasa, tapi hubungan keluarga adalah seumur hidup sehingga harus selalu dijaga.
  • Ceritakan tentang kisah persaudaraan Anda saat masa kecil dulu kepada anak-anak. Anak-anak pastinya akan antusias mendengarkan.
  • Bantu anak menjalani hobi bersama. Apabila mereka punya hobi yang serupa, dorong mereka agar menjalankan hobi tersebut bareng-bareng. Contohnya, kakak dan adik punya hobi pada aktivitas bela diri seperti taekwondo, sehingga masukkan mereka ke kursus taekwondo, lalu jangan lupa meminta mereka latihan bareng saat ada waktu luang, sehingga mereka akan semakin akrab.
  • Usahakan agar kakak dan adik sering mempunyai pengalaman bareng-bareng, salah satu caranya dengan liburan keluarga, mengikuti kegiatan outbond dll. Pengalaman bersama nantinya menjadi kesan, ingatan dan bayangan spesial di memori mereka (hingga usia dewasa).




Baca Juga:

No comments: