Dalam kehidupan, inisiatif menjadi kemampuan yang harus dipunyai. Seseorang baru dapat sukses di kehidupan dan pekerjaannya jika punya kemampuan inisiatif yang bagus.
Pengertian Inisiatif
Apa itu inisiatif? Inisiatif adalah kesadaran untuk segera melakukan suatu
tindakan untuk tujuan yang penting.
Mereka yang suka berinisiatif biasanya orang-orang yang 'banyak akal' dan
punya keinginan untuk terus belajar atau memperbaiki diri. Sehingga hasilnya,
seringkali mereka berhasil menemukan ide brilian dan solusi-solusi yang tidak
terpikirkan orang lain.
Adapun orang yang 'mageran' biasanya susah atau tidak terbiasa untuk
inisiatif. Bermalas-malasan atau terlalu memanjakan diri bakal menjadi
bumerang suatu saat nanti.
Tapi jangan salah sangka, Inisiatif berbeda dengan tindakan teledor. Sebelum
melakukan inisiatif tetap perlu berpikir dan merencanakan tindakan secara
matang.
Contoh Sikap Inisiatif
PERTAMA
Contoh inisiatif dalam kehidupan sehari hari yaitu saat Anda berantem dengan
seseorang, setelahnya kalian tidak lagi saling berinteraksi selama 3 hari.
Lalu Anda berinisiatif untuk memulai pembicaraan dengan dia.
Hasilnya tidak terduga, orang tersebut tidak marah sama sekali dan hubungan
sosial kembali pulih. Coba bayangkan kalau tidak berinisiatif, hal ini akan
terus-terusan menjadi beban pikiran.
Manfaat inisiatif yaitu dapat merubah keadaan, ini sangat penting agar Anda
tidak stuck di keadaan yang tidak disukai.
KEDUA
Contoh perilaku inisiatif yaitu saat Anda sedang presentasi lalu secara
mendadak alat presentasinya tidak berfungsi. Anda sebagai orang yang terbiasa
untuk berinisiatif mencoba mencari segala celah untuk mengatasi permasalahan.
Lalu saat Anda melihat papan tulis yang ada disana, secara cepat muncul ide
untuk memanfaatkannya, Anda secara otomatis sudah punya bayangan mampu untuk
melakukannya.
Dan benar saja, Anda akhirnya bisa melanjutkan presentasi secara lancar dan
dimengerti oleh audiens. Hal ini membuat orang-orang kagum karena Anda bisa
dengan lancar presentasi tanpa alat teknologi.
KETIGA
Contoh sikap inisiatif adalah saat Anda bekerja di sebuah restoran, Anda
berinisiatif untuk mendalami secara rinci mengenai semua bahan makanan yang
terdapat di menu restoran.
Sehingga jika ada konsumen yang bertanya tentang menu makanan, misalnya:
“Makanan apa yang cocok untuk diet?”, “Saya sedang alergi, apa boleh konsumsi
makanan ini?” dll. Maka Anda pun bisa langsung memberitahu tanpa perlu pergi
ke belakang bertanya pada koki.
KEEMPAT
Contoh inisiatif di sekolah yaitu saat guru sakit sehingga tidak hadir di
kelas, alhasil murid-murid pada gabut karena jam kosong.
Daripada gabut gak jelas, Anda pun berinisiatif untuk melakukan suatu
kegiatan, misalnya menulis puisi, membaca kisah inspiratif, olahraga atau
peregangan, bedah buku pelajaran, menggambar, membaca buku yang disukai di
perpustakaan, mendengarkan podcast dll. Dengan begitu Anda menjadi orang yang
produktif.
KELIMA
Contoh inisiatif di rumah yaitu saat Anda banyak waktu kosong di rumah, Anda
bosan rebahan terus sehingga berinisiatif untuk menyapu, mengelap kaca,
mencuci piring atau kegiatan lainnya.
Punya sikap inisiatif sangat penting agar Anda tidak terlalu lama rebahan yang
berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Sikap malas sangat
berhubungan dengan resiko depresi dan gangguan psikis lainnya.
KEENAM
Contoh berinisiatif yaitu teman-teman Anda berdiskusi untuk memilih tempat
berwisata, maka disepakatilah untuk mengadakan kegiatan mendaki gunung yang
sebelumnya belum pernah dilakukan.
Gunung tersebut berlokasi di sebuah desa yang jauh dan lokasinya cukup
terpencil. Segala hal persiapan dibahas di diskusi tersebut, tapi tidak ada
yang membahas perihal logistik dan transportasi.
Maka, Anda pun segera inisiatif untuk menanyakan perihal logistik dan
transportasi, sehingga orang-orang pun baru menyadarinya bahwa ini sangat
penting untuk dibahas.
Seandainya Anda diam saja dan tidak inisiatif untuk mengajak orang-orang
membahas perihal persiapan logistik dan transportasi, maka kegiatan
mendaki gunung hampir dipastikan bakal kacau-balau.
KETUJUH
Contoh sikap inisiatif dalam kehidupan sehari hari yaitu ketika Anda sedang
rebahan dan merasa bosan. Lalu Anda berinisiatif untuk mendalami ilmu
programming (atau lainnya). Dengan begitu, Anda pun akhirnya keluar dari
situasi bermalas-malasan.
Bagaimana Caranya Agar Anak Bisa Berinisiatif dan Kreatif Sejak Dini?
Inisiatif anak bisa dilatih melalui kegiatan sehari-hari. Seperti diketahui
bahwa anak-anak cenderung meniru orangtuanya di rumah, oleh karena itu
orangtua dapat memperkenalkan sikap inisiatif kepada anak melalui contoh
perilaku.
Dengan kata lain, untuk menumbuhkan rasa inisiatif anak, orangtua perlu
memberikan contoh dan mempraktekan-nya secara langsung dalam kesehariannya,
nantinya anak bakal melihat, mengamati dan mencontoh orangtuanya.
Jika orangtua suka bermalas-malasan nantinya anak juga akan seperti itu,
sehingga jangan harap anak bisa memiliki rasa inisiatif yang tinggi.
Orang-orang dengan kemampuan inisiatif yang tinggi adalah mereka yang aktif,
bahkan cenderung memiliki kegiatan yang padat.
Adapun orang yang suka bermalas-malasan, bahkan sekedar bergerak untuk
melakukan hal-hal sederhana saja malas (seperti mengambil air minum, masak mie
instan, gosok gigi). Orang-orang ‘super mager’ seperti ini jangan harap punya
kemampuan berinisiatif yang baik.
Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar
tanpa harus diberi tahu (atau dengan sedikit petunjuk), serta mampu menemukan
apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar.
Kemampuan berinisiatif berkaitan dengan kecerdasan, kreativitas dan
pengalaman.
Berikan kesempatan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, ini akan
membangun sikap inisiatif di dalam dirinya. Biarkan anak menyelesaikan
permasalahannya dan jangan diganggu.
Kesalahan banyak orangtua adalah suka ‘merecoki’ usaha anak dalam mencari
solusi. Misalnya orangtua ikut-ikutan bicara dan mengatur-atur anak, padahal
anak sedang sibuk berpikir mencari solusi.
Dengan memberikan anak kesempatan, maka anak merasa diberikan kepercayaan dan
rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan masalahnya. Orangtua harus paham kapan
perlu masuk ke dalam urusan anak dan kapan tidak.
Selain itu motivasi anak agar selalu bersemangat dalam mencari solusi. Cara
anak dalam menyelesaikan masalahnya mungkin masih memiliki kekurangan, ini
tidak mengapa karena anak masih belajar.
Orangtua harus selalu menghargai usaha anak, saat anak mulai memiliki rasa
inisiatif sendiri maka itu adalah sebuah prestasi bagi anak. Hargai setiap
usaha anak, bukan semata-mata melihat hasil akhirnya.
Memberikan apresiasi atas usaha anak merupakan kewajiban orangtua, karena hal
itu sebagai bagian penting dari proses tumbuh kembang anak.
***
Untuk bisa inisiatif maka butuh pengalaman. Inisiatif bisa dilatih dari
waktu-ke-waktu. Salah satunya dapat ditingkatkan dengan aktif melakukan
kegiatan di kehidupan sehari-hari.
Semakin banyak pengalaman yang didapatkan maka sangat bagus untuk membantu
meningkatkan kemampuan berinisiatif. Inisiatif sangat penting, terutama saat
di dunia kerja. Untuk mengembangkan inisiatif anak, dorong anak untuk aktif
melakukan aktivitas-aktivitas.
Sejak kecil dorong anak untuk selalu mengeluarkan idenya, orangtua harus bisa
menghargai setiap ide, pendapat dan perkataan anak. Lalu dorong rasa percaya
diri anak, anak baru bisa memulai untuk berinisiatif jika ia memiliki rasa
percaya diri yang mumpuni.
Nah, hargai ide dan pendapat anak lalu pastikan juga memberikan anak ruang
berbicara yang cukup, orangtua harus menghindari sikap otoriter serta sikap
suka menekan dan mengatur anak secara berlebihan.
Dengan begitu, nantinya dapat meningkatkan rasa percaya diri anak, serta
menggerakkan anak untuk mulai berani berpikir dan berinisiatif.
Buatlah otak anak aktif berpikir dan berkreativitas mengeluarkan ide-ide dan
pendapat, sehingga merangsang kemampuan berinisitif. Orangtua juga perlu
menanamkan rasa MANDIRI dalam diri anak, jika sudah bisa mandiri maka cepat
baginya untuk mampu berinisiatif.
Kenalkan anak dengan ‘pikiran kritis’, misalnya dengan memberikan pertanyaan
kritis seperti “Menurutmu, apa yang harus kamu lakukan?”, “Kira-kira apa yang
terjadi kalau kamu melakukan A?” dan bentuk pertanyaan semacamnya.
Lalu ajarkan juga rasa tanggung jawab, anak yang diberikan tugas harian
biasanya punya inisiatif yang lebih besar. Berikan tugas, misalnya menyapu,
menyiram bunga, mencuci piring, dll.
Pujilah usaha dan inisiatif anak, banyak anak yang ragu mengambil inisiatif
karena takut salah atau khawatir direspon negatif. Untuk menguatkan dan
mendorong inisiatif anak, maka jadilah orangtua yang terbiasa memberikan
apresiasi kepada anak.
Baca Juga: