Mengasuh dan mengarahkan anak remaja menjadi tantangan tersendiri bagi para
orangtua. Kesalahan dalam mendidik dan mengasuh bisa menyebabkan anak memiliki
kepribadian yang buruk.
Sangat penting bagi Ayah dan Bunda untuk paham tentang pentingnya mendidik
karakter anak, agar anak mengembangkan kepribadian yang positif.
Cara Membentuk Karakter Anak Remaja
1. Hindari Memanjakan Secara Berlebihan
Cara membentuk kepribadian anak remaja yaitu hindari memanjakannya secara
berlebihan. Memanjakan anak boleh, tetapi harus ada batasnya.
Anak yang sejak kecil dimanjakan secara berlebihan biasanya akan mengembangkan
sifat yang buruk seperti cengeng, jiwanya lemah, kemauannya harus selalu
dituruti, keras kepala, suka menuntut, mudah frustasi, mudah emosi, tidak mau
berusaha, tidak punya daya juang dll.
Sifat-sifat yang buruk itu akan menjadi masalah besar saat anak dihadapkan
pada kehidupan sosial di luar. Jangan sampai anak sejak kecil terlena karena
sering dimanjakan. Bentuk kasih sayang orangtua adalah tidak memanjakan anak
dengan berlebihan.
2. Tanamkan Rasa Percaya Diri
Masa remaja merupakan masa peralihan menuju kedewasaan, serta juga merupakan
masa mencari jati diri. Sehingga tidak jarang tingkah laku remaja sering
memusingkan, yang awalnya periang lalu menjadi pemalu dan tertutup.
Cara membentuk karakter remaja yaitu dengan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Rasa percaya diri sangatlah penting bagi setiap remaja agar dia bisa survive
di lingkungan sosialnya di luar.
Dukungan orangtua sangat dibutuhkan oleh anak remaja, berikan anak dukungan
dengan cara yang positif. Hanya saja yang disayangkan, banyak orangtua yang
malas dan kurang peduli untuk memberikan dukungan dan menyemangati anak.
Padahal hal ini sangat dibutuhkan anak serta besar pengaruhnya terhadap mental
dan rasa percaya diri anak.
Seharusnya anak sejak kecil sudah sering mendapatkan dukungan, sehingga anak
akan merasa dibelakangnya ada orang-orang yang selalu mendukung dan
menyanyanginya.
Hal ini penting untuk menjadikan anak tumbuh dengan perasaan nyaman, bahagia
dan menjadi orang yang percaya diri. Saat remaja, dia bakal lebih kuat dalam
menghadapi permasalahan sosial, kecemasan dan depresi.
Biasakan untuk memberikan pujian saat anak melakukan hal-hal yang bagus,
sehingga anak merasa bangga pada dirinya. Ini bagus agar anak tumbuh dengan
kuat dan percaya diri. Selain itu, hindari kebiasaan suka mengomeli anak.
3. Tanamkan Kemandirian
Cara membentuk karakter anak remaja yaitu menanamkan rasa kemandirian.
Kemandirian adalah hal sangat penting, mengenalkan anak dengan sifat mandiri
seharusnya dilakukan sejak dini, misalnya membiasakan bangun pagi lalu mandi
dan menyikat gigi. Anak melakukannya tanpa perlu disuruh-suruh lagi.
Cobalah untuk memberikan anak tanggung jawab yang mampu ditanganinya. Misalnya
jika anak sudah agak besar, biasanya sudah mampu mencuci piring, berikan anak
tugas mencuci piring setiap sore sehingga menanamkan rasa tanggung jawab dalam
dirinya.
Selain itu dalam hal mental, cobalah berikan anak kesempatan untuk membuat
keputusan. Memberikan anak ruang berbicara dan berpendapat sangat penting
untuk membangun mentalnya. Berikan anak kepercayaan, kesempatan dan apresiasi.
4. Tanamkan Kejujuran Sejak Dini
Cara membentuk kepribadian remaja yang baik yaitu memberikan anak kesadaran
tentang pentingnya kejujuran. Saat anak memasuki masa remaja, biasanya lingkup
pergaulannya semakin luas, sehingga kejujuran remaja adalah hal yang sangat
diharapkan orangtua.
Para orangtua sangat ingin anak remajanya jujur, sehingga orangtua bisa
mengetahui dengan akurat bagaimana bentuk pergaulan anak remajanya di luar.
Keterbukaan antara anak dan orangtua menjadi kunci.
Seharusnya membentuk kejujuran dimulai sejak anak masih kecil. Ini merupakan
masa emas untuk menanamkan dan mengajarkan anak nilai kejujuran.
Orangtua juga harus menjadi panutan dalam kejujuran, misalnya biasakan untuk
menepati janji dan hindari tindakan berbohong. Kalau sampai anak mengetahui
orangtuanya berbohong (bahkan jika itu berbohong tentang hal sepele), anak
akan tetap memandang bahwa berbohong adalah sesuatu yang boleh.
Orangtua juga harus menghargai kejujuran anak. Tidak jarang orangtua marah
saat anak jujur telah melakukan hal buruk, ini kesalahan fatal dari orangtua.
Seharusnya orangtua menghargai kejujuran anak, berikan anak pujian karena
telah jujur, lalu barulah meluruskan kesalahan anak.
5. Ajarkan Remaja Jangan Terlalu Fokus pada Penampilan
Masalah dan momok untuk setiap remaja adalah penampilan, banyak remaja yang
khawatir dengan penampilan. Tidak jarang remaja mengalami masalah depresi dan
kecemasan karena masalah penampilan.
Remaja mungkin tergila-gila ingin seperti aktor atau aktris, dan ingin lebih
baik dari teman-temannya dalam hal penampilan. Ketidakmampuan untuk mencapai
itu bisa menyebabkan remaja mengalami down, tidak percaya diri dan tidak
bahagia saat melewati masa remajanya.
Disinilah peran penting orangtua, bilang ke anak remaja bahwasanya penampilan
bukanlah segala-galanya. Buatlah remaja untuk lebih fokus menjaga kesehatan,
kebersihan diri, kerapihan dan attitude.
Bilang ke Si Remaja bahwa orang-orang akan menghormatinya jika dia punya
attitude yang bagus. Bilang juga ke si Remaja untuk tidak memusingkan tentang
penampilan, yang penting pandai merawat dan menjaga kebersihan diri, juga
rajin olahraga.
Selain itu ingatkan remaja untuk berfokus pada apa yang menjadi kekuatannya,
minta si Remaja untuk fokus mengasah kekuatan atau kelebihannya, dan tidak
perlu cemas membandingkan diri dengan orang lain.
Hal ini penting agar anak melewati masa remajanya dengan perasaan bahagia dan
percaya diri.
6. Hargai Keberadaan Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan menuju kedewasaan, sehingga keberadaan
remaja perlu dihargai sebagaimana orang dewasa lazimnya. Perbaiki sapaan
kepada remaja menjadi lebih menghargai, jangan samakan dia seperti anak usia 8
tahun.
Sudah seharusnya orangtua berperan dalam meningkatkan mental anak remajanya,
sehingga hargai setiap perkataan dan pendapat remaja, ini akan memperkuat
mental dan kepercayaan diri si Remaja.
Remaja sangat rentan dengan masalah kecemasan, jika remaja memiliki problem
maka jangan diremehkan. Ketakutan dan kecemasan yang dialami seseorang di masa
kecil dan masa remaja bakal berpengaruh besar terhadap kejiwaan saat masa
dewasanya.
Anak yang memasuki masa remaja sangat membutuhkan pengakuan akan keberadaan
dirinya serta sangat ingin dihargai dan dihormati.
7. Mengajarkan Remaja Tentang Aturan dan Sopan Santun
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa remaja merupakan masa peralihan menuju
kedewasaan, sehingga sangat penting mengajarkan remaja tentang adab, sopan
santun serta mengenalkannya pada aturan dan norma.
Cara membentuk karakter anak remaja yaitu edukasi dia tentang kesopanan,
aturan dan norma masyarakat. Remaja bukan lagi anak kecil yang sering
ditoleransi perilaku buruknya, remaja harus segera diajarkan caranya
berinteraksi yang sehat dan benar di lingkungan sosial.
Perilaku buruk dan kenakalan remaja sering terjadi di masyarakat, hal ini
akibat dari keteledoran para orangtua dalam mendidik dan mengarahkan anak
remajanya.
8. Orangtua Harus Menjadi Teladan Positif
Cara membentuk karakter remaja maka orangtua sendiri harus memberikan contoh
yang baik. Gerak-gerik orangtua sangat diperhatikan oleh anak-anaknya. Percuma
orangtua memberikan 1000 nasehat emas, jika ternyata tidak memberikan teladan
yang baik.
9. Sediakan Quality Time
Karakter buruk dan kenakalan remaja seringkali terjadi akibat orangtua kurang
quality time bersama anak. Anak tidak hanya membutuhkan materi seperti makan,
minum, pakaian dll, anak juga membutuhkan kehadiran ayah dan bundanya.
Pastikan Ayah dan Bunda memiliki waktu berkualitas bersama anak-anak.
Kurangnya quality time menyebabkan dada anak terasa kering, yaitu anak merasa
kurang perhatian dan kasih sayang sehingga sangat rentan terjatuh ke pergaulan
buruk dan kenakalan remaja.
10. Edukasi Remaja Tentang Bahaya Pergaulan Bebas dan Narkoba
Cara membentuk kepribadian anak remaja yaitu pastikan orangtua memberikan
edukasi yang mencukupi. Saat memasuki masa remaja, anak bakal menemukan
berbagai hal baru di dunia pergaulannya.
Sangat penting memberitahu dan mengedukasi remaja tentang berbagai bentuk
pergaulan di luar, hal ini karena masa remaja merupakan masa krisis dalam
mencari jati diri.
Oleh karena itu, orangtua perlu berperan aktif (dan jangan malas) untuk
mengobrol mengenai pergaulan remaja. Seperti bahaya rokok, minuman keras,
narkoba, pendidikan seks dan hal-hal sebagainya.
Tidak perlu banyak mengekang remaja dengan melarang ini dan itu, karena
ujungnya pasti perdebatan antara anak remaja dan orangtua, yang penting adalah
tanamkan pola pikir yang benar pada remaja.
Jangan sampai remaja tidak memperoleh edukasi dari orangtuanya, sehingga
akibatnya remaja menerima informasi yang salah dari luar seperti:
- Memandang narkoba dan miras itu keren.
- Anak rajin belajar itu kutu buku dan culun.
- Tawuran adalah sebuah kebanggaan.
- Corat-coret dinding dan fasilitas umum adalah hal lumrah.
- Dan berbagai pemahaman sesat lainnya.
11. Ajarkan Remaja Beberapa Kemampuan Dasar
Saat memasuki remaja, tentu anak sudah semakin besar, maka sudah seharusnya
untuk menguasai banyak keterampilan. Orangtua harus memastikan anak remajanya
menguasai kemampuan dasar dalam hidup.
Yang pertama, remaja harus bisa membuat makanannya sendiri, minimal tahu
caranya menggoreng telur, membuat mie instan dan memasak nasi.
Yang kedua, remaja sudah harus bisa mengatur keuangan. Misalnya dia
mendapatkan uang jajan per bulan, maka jangan sampai uang jajan sudah habis di
pertengahan bulan.
Yang ketiga, remaja sudah harus bisa bersih-bersih di rumah seperti menyapu,
mengepel, cuci piring dan lainnya.
Yang keempat, remaja sudah harus bisa bertanggung jawab terhadap barang
pribadi, jangan sampai remaja masih terlalu bergantung pada pihak lain untuk
merawat barangnya sendiri, termasuk remaja sudah harus belajar untuk
membiasakan diri mencuci baju sendiri. Hal ini penting, karena mungkin
beberapa tahun lagi si Remaja bakal kuliah dan nge-kost sendiri.
Yang kelima, remaja sudah perlu diajarkan caranya memakai transportasi umum
dan membawa kendaraan. Remaja sudah harus berani memakai alat transportasi
dengan sendirian, pastikan mengedukasi remaja tentang perlindungan diri di
transportasi umum.
Ajarkan juga remaja untuk membawa motor ataupun mobil, tapi jika masih di
bawah usia 18 tahun maka hanya sekedar belajar dan tidak boleh membawa
kendaraan di jalan raya besar.
12. Orangtua Jadi Pendengar Baik untuk Remaja
Remaja menemukan banyak pergolakan dalam dirinya, sehingga remaja seringkali
ingin curhat tentang banyak hal. Dengan begitu, orangtua harus mampu untuk
menjadi wadah curhat Si Remaja, dengarkan dengan baik berbagai kegalauannya
atau hal-hal yang diucapkannya.
Jangan memberikan respon negatif karena bisa bikin Si Remaja tidak mau curhat
lagi. Jika orangtua tidak bisa menjadi pendengar yang baik, ini sangat
berbahaya karena Si Remaja bakal mencari orang-orang di luar sebagai tempat
mencurahkan isi hatinya.
Jika Si Remaja mendapatkan teman yang buruk, sangat besar kemungkinannya untuk
terjatuh ke dalam kenakalan remaja bahkan aksi kriminalitas.
13. Orangtua Menjadi Teman Remaja
Problematika dalam mengasuh anak remaja biasanya adalah remaja semakin menjauh
dari orangtuanya, hal ini terjadi biasanya karena adanya perbedaan sudut
pandang.
Untuk mengatasi hal ini, sangat penting bagi orangtua untuk bisa memahami
psikologi remaja. Cobalah menyelami dunia remaja, jadilah teman dekat
untuknya. Hal ini menjadikan orangtua dapat lebih gampang untuk dekat dengan
anak remajanya.
14. Hargai Keputusan Remaja dan Minatnya
Hindari suka menyalah-nyalahkan keputusan anak. Selain itu jika anak memiliki
minat dan hobi terhadap suatu hal, maka orangtua perlu mendukungnya. Orangtua
jangan sampai memaksakan kehendak, dan mengabaikan harapan dan keinginan anak.
Lebih parah lagi jika memaksa anak terhadap hal yang tidak disukainya, hal ini
akan menyebabkan anak melewati masa remajanya dengan perasaan tidak bahagia
dan kepribadiannya merasa tertekan. Selain itu hubungan orangtua dan anak
remajanya menjadi renggang.
TOPIK TERKAIT
- 15 Bahaya Pergaulan Bebas (Penyebab & Cara Mengatasinya)
- Ciri Ciri Pubertas Anak Laki-Laki dan Perempuan
- Kenakalan Remaja: Penyebab, Contoh & Cara Mengatasi
- Remaja: Pengertian, Ciri-Ciri & Tahap Perkembangan
- 7 Cara Benar Mendidik Anak Remaja yang Beranjak Dewasa
- 10 Cara Menghadapi Anak Remaja Pemarah (Emosi Labil)
- Ajarkan Anak 12 Kemampuan Ini Sebelum Memasuki Usia Remaja!
Baca Juga: