Keluarga bahagia selalu menikmati kebersamaan dalam suka
dan duka, yang ditandai dengan saling menyayangi, saling melindungi, saling
menghargai dan saling menerima kekurangan masing-masing.
Hanya saja di masa sekarang ini, banyak orang terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga melalaikan kebersamaan dengan keluarga, padahal seharusnya keluarga menjadi prioritas, apapun yang terjadi. Sekalipun Anda termasuk orang yang gila kerja, tetap jadikan pekerjaan sekedar nomor dua dari prioritas Anda.
Memiliki keluarga yang bahagia adalah mimipi semua orang, kebahagiaan di
keluarga memang akan selalu dicari. Anda harus memastikan kenyamanan antar
anggota keluarga, ciptakan rasa nyaman satu sama lain. Rasa nyaman adalah
kebutuhan dasar manusia, khususnya anak-anak yang sedang dalam proses tumbuh
kembang yang pesat.
Rasa Saling Menghargai. Ciptakan suatu kondisi dan pembiasaan berupa
interaksi yang saling menghargai di dalam keluarga. Sangat penting untuk
membiasakan diri berbicara dengan ucapan yang baik, lembut dan menghargai, ini
harus dibiasakan oleh semua orang di dalam rumah. Interaksi yang sehat seperti
ini sangat penting untuk membangun keluarga yang bahagia.
Hanya saja yang sangat disayangkan, seringkali orangtua membentak bahkan
memukul anak-anaknya di rumah, hal ini sebisa mungkin harus dihindari karena
dapat menghilangkan kebahagiaan dan keharmonisan di dalam rumah. Hindari
kemarahan meledak-ledak, perkataan-perkataan yang tajam dan ucapan mencela
kepada keluarga.
Seharusnya setiap permasalahan diselesaikan dengan KEPALA DINGIN untuk mencari
solusi, bukan dengan ucapan bernada tinggi yang dapat merusak kebahagiaan di
keluarga.
Berkumpul Bersama. Orang-orang di dalam rumah seharusnya punya
aktivitas rutin untuk berintekasi atau mengobrol bersama, ini sangat penting
agar terbangun pola komunikasi yang baik dan rasa saling percaya, yang dengan
begitu berbagai permasalahan akan dapat diselesaikan secara lebih mudah.
Sehingga pastikan mengadakan kegiatan berkumpul bersama di keluarga secara
rutin, ini akan memperkuat ikatan emosional (batin) di dalam keluarga.
Jalani aktivitas bersama-sama seperti liburan akhir pekan, pergi ke car free
day, pergi ke taman, olahraga bersama keluarga atau lainnya. Selain itu
menghabiskan waktu bersama keluarga akan menciptakan kenangan yang
membahagiakan, anak-anak yang tumbuh dari keluarga bahagia akan menciptakan
lingkungan yang penuh kasih saat sudah memiliki keluarga sendiri.
Apalagi jika kesibukan pekerjaan orangtua terkadang membuat suasana renggang,
sehingga sangat penting untuk memilki kegiatan rutin berkumpul bersama seperti
ini, untuk merekatkan kembali hubungan sesama anggota keluarga. Saat berkumpul
singkirkan gadget, nantinya anak akan bercerita tentang kesehariannya,
demikian juga orangtua bisa menceritakan sesuatu kepada anak-anaknya.
Jaga Komunikasi yang Baik. Komunikasi adalah kunci dalam sebuah
hubungan, khususnya dalam hubungan berkeluarga. Sangat penting menjaga suasana
yang kondusif dan komunikasi yang baik sehingga akan tercipta kehidupan
keluarga yang damai, harmonis dan bahagia.
Walau semua orang di rumah masing-masing memiliki kegiatan yang banyak
(sibuk), tetapi pastikan komunikasi tetap terjaga dengan baik, masing-masing
pihak di rumah melakukan interaksi atau komunikasi yang saling menghargai dan
penuh kasih sayang. Hal seperti ini kunci untuk menciptakan suasana keluarga
yang bahagia.
Namun sayangnya, masih banyak yang tidak peduli tentang pentingnya menjalin
komunikasi yang baik dan menghargai. Sikap tidak menghargai dapat memicu
pertengkaran dan hubungan yang renggang di dalam keluarga, sehingga
menghilangkan rasa kebahagiaan di dalam rumah. Jadi walau terkesan remeh,
biasakan untuk mengucapkan kalimat yang baik dengan orang-orang di dalam
rumah, serta kurangi sebisa mungkin kata-kata ataupun bercandaan yang tidak
perlu dan bahkan menyinggung.
Jaga komunikasi yang penuh rasa menghargai pada orang-orang di dalam rumah.
Selain itu, singkirkan gadget saat mengobrol sehingga menjadi momen
berkualitas untuk membangun hubungan berkeluarga yang bahagia. Berikan
perhatian lebih kepada keluarga, utamakan kepentingan keluarga diatas
kepentingan orang lain, jangan sampai Anda mengutamakan orang lain
dibandingkan keluarga.
Saling Terbuka Satu Sama Lain. Keluarga yang bahagia ditandai dengan
saling terbuka antara satu sama lainnya, sehingga keluarga menjadi tempat
utama untuk curhat, bercerita dan mengungkapkan segala keluh kesah. Tidak
peduli seberapa membosankan ceritamu, keluarga akan selalu siap sedia untuk
mendengarkan dan menerimanya.
Saling terbuka, jujur dan saling percaya merupakan kunci kebahagiaan di
keluarga. Kejujuran dan kepercayaan adalah hal yang sangat bermakna, sehingga
harus dijaga sebaik mungkin. Adapun jika tidak ada lagi rasa saling percaya
dan terbuka di dalam keluarga, maka bisa menjadi penyebab kehancuran sebuah
keluarga serta hilangnya kebahagiaan.
Saling percaya dan terbuka dapat diwujudkan dengan membangun komunikasi yang
baik. Komunikasi berperan penting dalam menyampaikan perasaan dan
mengekspresikan apa yang dirasakan, jadi jangan remehkan perkara komunikasi
atau berinteraksi, jagalah baik-baik.
Seringkali kesalahpahaman dan pertengkaran muncul di dalam keluarga karena
tidak terbangunnya pola komunikasi yang baik. Dengan menjalin komunikasi yang
baik, akan dapat menghindari pertengkaran karena masalah-masalah sepele.
Selain itu utamakan kebersamaan dengan keluarga, pola komunikasi hanya bisa
terbentuk jika anggota keluarga rutin berkumpul bersama. Kebersamaan akan
mempererat rasa kasih sayang dan rasa saling pengertian.
Bijak dalam Menghadapi Permasalahan. Untuk membangun keluarga yang
bahagia, maka sangat penting sikap yang bijak di dalam keluarga, terutama saat
menghadapi suatu masalah. Namanya kehidupan tentu tidak selalu mulus,
terkadang muncul permasalahan. Sehingga agar menjaga suasana keluarga yang
bahagia dan harmonis, penting sikap bijak dalam menghadapi suatu
persoalan.
Biasakan menghadapi suatu masalah dengan kepala dingin. Selain itu sudah
seharusnya sebagai satu bagian keluarga harus mempunyai rasa saling sayang dan
perhatian. Ciptakan suasana yang menyenangkan, serta TERIMA kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Hindari bersikap egois dan emosional, karena adakalanya Anda merasakan tekanan
emosi yang berat sehingga Anda di luar kendali dan marah besar. Hindari
bersikap emosional terhadap keluarga, jangan sampai Anda bersikap atau berkata
sesuatu yang melukai hati keluarga Anda ketika marah.
Jangan suka terburu-buru menghakimi. Biasanya seseorang tidak
berani terbuka membicarakan masalahnya karena takut. Untuk mewujudkan keluarga
bahagia, hindari sikap terburu-buru menghakimi sesama anggota keluarga,
berikan tanggapan yang bijak saat keluarga Anda melakukan kesalahan.
Mewujudkan keluarga yang bahagia dan harmonis memang tidak semudah membalikkan
telapak tangan, butuh usaha dan proses.
Bila orang-orang di keluarga Anda suka untuk saling bertukar cerita, itu tanda
dari keluarga bahagia. Adapun sifat ketertutupan merupakan tanda dari keluarga
yang tidak harmonis. Khususnya anak-anak yang seringkali menutupi masalah
kepada orang tuanya, jika Anda mendapati demikian, maka Anda harus coba
mendekatinya dan mengajak bicara dari hati ke hati.
Dekati dengan sepenuh hati, jangan membuatnya takut dan juga jangan emosi.
Dimana anak-anak yang dimarahi dengan keras, akan menyebabkan si Anak merasa
terancam dan menjadi tertutup terhadap keluarganya.
Rutin Makan Bersama Setiap Hari. Selalu sempatkan untuk makan bersama,
jangan sepelekan pentingya aktivitas makan bersama seperti saat sarapan atau
makan malam, karena kebiasaan tersebut membentuk kebahagiaan dan keharmonisan
di dalam keluarga. Hal ini akan membuat komunikasi terjalin dan terbuka,
masing-masing akan saling bertukar cerita saat momen makan bersama
Orangtua seharusnya banyak menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Kegiatan
berkumpul dan bermain bersama akan meningkatkan ikatan batin antar anggota
keluarga. Setelah menikah dan berkeluarga, sudah seharusnya menomor-duakan
teman. Dimana keluarga harus menjadi proritas dibandingkan sekedar
teman-teman.
Jika ingin mendapatkan kebahagiaan dalam keluarga, mau tak mau harus
memprioritaskan keluarga. Tapi jika Anda masih saja terlalu berfokus pada
teman-teman, maka akan sulit untuk membentuk keluarga yang bahagia.
Ucapkan Rasa Kasih Sayang. Khususnya orangtua yang harus secara rutin
untuk mengatakan rasa cinta pada anak-anaknya, lalu juga memberikan pelukan
dan ciuman. Keluarga yang bahagia hanya bisa diperoleh jika Anda menerapkan
dan membisakan ekspresi kasih sayang di dalam keluarga. Jangan kikuk untuk
mengatakan CINTA atau SAYANG pada anak-anak dan pasangan.
Hindari Membanding-bandingkan Anak. Anak-anak sangat tidak suka untuk
dibanding-bandingkan, selain dapat meruntuhkan rasa percaya dirinya juga dapat
membuat anak sakit hati. Anak yang suka dibanding-bandingkan akan merasa
dirinya tidak dicintai oleh orangtuanya, merasa tidak diterima, atau bahkan
anak merasa keberadaannya tidak diharapkan.
Sikap suka pilih kasih juga harus dihindari karena memicu kecemburuan dan
pertengkaran sesama saudara. Kondisi seperti ini akan menghilangkan rasa
saling mencintai di dalam keluarga.
Yang seharusnya dilakukan adalah memupuk rasa kebersamaan, lakukanlah
kegiatan-kegiatan yang memupuk rasa kebersamaan untuk membentuk keluarga yang
bahagia, selain itu pastikan menikmati waktu bersama keluarga. Lakukan
kegiatan bersama, jangan lupa mengupas beberapa buah supaya ada cemilan
sehatnya.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan seperti sarapan atau makan malam
bersama, jalan-jalan bersama, berbelanja, berkebun bersama dan kegiatan
lainnya.
Orangtua seharusnya jangan sampai berdebat di depan anak-anak. Hal ini
penting karena anak-anak dalam proses tumbuh kembang, sehingga anak harus
tumbuh dengan perasaan optimis dan bahagia. Adapun perdebatan seringkali
membawa hawa dan pikiran negatif. Bahkan di dalam pertengkaran, biasanya akan
keluar kata-kata kasar dan bahkan kata-kata tidak pantas.
Keluarga bahagia hanya bisa dicapai dengan saling mendengarkan, saling
perhatian, saling pengertian dan saling menyayangi. Menunjukkan kasih sayang
harus dengan action, bukan sekedar pengakuan
“Saya telah menyanyangi keluarga saya”, tapi kenyataannya orang-orang
di dalam keluarga Anda tidak merasa disayangi oleh Anda. Keluarga bahagia itu
terbiasa memeluk serta mencium pasangan dan anak-anaknya setiap hari.
Baca Juga: