Orang tua tentu ingin punya anak cerdas, kecerdasan memang bisa menurun dari
orangtua ke anak, tapi yang paling penting adalah melatih dan
mengoptimalkan-nya. Nutrisi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan secara
signifikan sangat mempengaruhi perkembangan otak anak, selain itu kasih sayang
dan pendidikan orangtua ke anak berpengaruh besar terhadap tingkat kecerdasan
anak.

Orangtua harus bekerja keras untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, tidak cukup sekedar memasukan anak ke sekolah bagus dan memberikan fasilitas. Anak cerdas lahir dari keluarga yang paham pola asuh dan pendidikan anak yang baik.
Walaupun memang ada faktor keturunan, tapi seorang anak tidak bisa cerdas dengan sendirinya. Sekalipun Anda sebagai orangtua ber-IQ tinggi, tidak serta merta anak Anda otomatis menjadi cerdas tanpa adanya parenting dan fasilitas berkualitas. Dan pada dasarnya, pendidikan dan perkembangan anak dimulai dari rumah, jadi orangtua jangan melulu sibuk dengan pekerjaan, sediakan waktu kebersamaan dengan anak dan mendidiknya. Lalu tambah pengetahuan atau wawasan tentang dunia parenting.
Anak cerdas dan pencapaian akademik yang baik itu berkat komitmen tinggi dari
orangtua, sosok orangtua sangat menginspirasi jalan hidup dan kegiatan anak
sehari-hari. Orangtua jugalah sebagai pihak pertama yang berperan dalam
menanamkan rasa kepercayaan diri anak. Kepercayaan diri adalah modal dasar
anak untuk bisa bersaing atau berkompetisi dengan orang-orang.
Jangan mengekang anak. Anak cerdas muncul dari orangtua yang paham
tentang pentingnya proses eksplorasi anak. Terlalu banyak aturan tidak
penting, suka memarahi dan mengekang anak dapat mematikan daya pikir serta
kreatifitas anak, perkembangan kecerdasan anak juga terhambat. Anak seharusnya
diberikan space dan fasilitas untuk bisa bereksplorasi, dengan begitu
kecerdasannya akan terangsang dan berkembang dengan cepat.
Ini bukan berarti orangtua tidak mengajarkan disiplin, mengajarkan anak untuk
disiplin adalah suatu keharusan, yang tidak boleh adalah mengekang hidup anak.
Selain itu dukung pertemanan sehat untuk anak, proteksi anak dari orang-orang
toxic yang memberikan pengaruh buruk. Anak harus berteman dengan orang-orang
agar kecerdasan dan kemampuan bersosialnya terasah, hanya saja pastikan anak
berteman dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif. Jauhkan anak
dari orang-orang yang berbahaya.
Ciptakan hubungan baik orangtua dan anak. Seharusnya orangtua dan anak
rutin berkomunikasi, dan hal ini dimulai sejak anak masih bayi. Sejak kecil,
anak harus sering-sering diajak mengobrol, ini akan membantu kecerdasan anak
berkembang cepat, selain itu anak bisa menguasai banyak kosa kata sejak kecil.
Semakin banyak kosa kata yang dikuasai anak sejak kecil menandakan anak
tersebut cerdas.
Rutin berkomunikasi membuat anak merasa diperhatikan dan disayang. Penelitian
telah menunjukan bahwa anak-anak yang mendapatkan curahan kasih sayang dari
orangtuanya punya tingkat kecerdasan lebih tinggi, bak itu kecerdasan
intelektual (IQ) maupun kecerdasan emosional (EQ). Adapun jika seorang anak
merasa kurang diperhatikan, tidak disayang dan sering dimarahi biasanya akan
mengalami gangguan perkembangan kecerdasan hingga gangguan kejiwaan.
Orangtua dan anak harus sering berkomunikasi (mengobrol). Sebagian orang tua
jarang mengobrol dengan anaknya, jika Anda termasuk orang tua yang jarang
mengobrol dengan anak sebaiknya Anda mulai untuk lebih perhatian pada anak,
karena jarang mengobrol dengan anak berefek buruk pada kecerdasan, kemampuan
bersosial dan berbahasa anak.
Ada orang tua yang menuturkan sebanyak 3000 kata per hari kepada buah hatinya,
tapi yang lain hanya menuturkan 200 kata. Itu berarti antar keduanya ada
perbedaan yang mencolok, dan hal tersebut menciptakan perbedaan drastis yang
sangat terlihat saat anak berusia tiga tahun. Ketimpangan ini menjadi penyebab
perbedaan kemampuan anak dalam berbahasa atau berbicara.
Anak yang sering mengobrol dengan orangtuanya cenderung memiliki kemampuan
berbicara dan prestasi akademik sekolah yang lebih baik. Oleh karena itu,
sangat disayangkan jika orangtua malah lebih sering bercengkrama dengan
gawainya daripada mengobrol dengan anak.
Bentuk mengobrol juga seharusnya interaktif dua arah, yang banyak berbicara
bukan hanya orangtua saja, anak juga harus punya porsi yang sama untuk
berbicara. Sehingga masing-masing saling mendengarkan dan berbicara sehingga
lebih interaktif. Kegiatan mengobrol ini selain membuat anak merasa
diperhatikan dan disayang orangtuanya, juga dapat merangsang kecerdasan dan
daya pikirnya.
Jadi jangan sampai anak hanya bermain gadget seharian, usahakan untuk punya
banyak waktu mengobrol dengan anak. Singkirkan gadget dari anak dan mulailah
obrolan interaktif. Saat anak berbicara atau bercerita jangan dipotong,
biarkan anak menyelesaikan ceritanya dengan semangat, orangtua harus
mendengarkan dan memberikan perhatian penuh terhadap cerita anak, lalu jangan
lupa memberikan respon positif setelahnya.
Kehidupan sosial yang baik sangat diperlukan untuk perkembangan kecerdasan
anak yang optimal. Anak-anak yang dekat dengan orangtua juga biasanya lebih
percaya diri dan berani menyampaikan pendapatnya. Anak yang terbiasa diajak
mengobrol orangtuanya tumbuh menjadi anak berani karena di keluarganya dia
terbiasa diberi ruang untuk berbicara, sehingga saat berbicara di depan banyak
orang dia tidak canggung.
Pemberian Apresiasi Terhadap Anak. Tak hanya orang dewasa, anak-anak
juga butuh dihargai dan diakui keberadaannya sehingga anak bisa tumbuh dengan
cepat secara mental dan kecerdasannya. Penelitian menemukan bahwa anak-anak
yang merasa dihargai orang tuanya, punya kemampuan belajar yang lebih baik dan
memperoleh nilai akademis lebih tinggi di sekolah. Peneliti menjelaskan bahwa
anak-anak yang merasa dihargai punya semangat belajar yang tinggi.
Orangtua yang pandai mengapresiasi anak, biasanya memiliki anak yang percaya
diri dan punya kecerdasan diatas rata-rata. Dengan begitu pemberian apresiasi
terhadap anak memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Orangtua jangan malas untuk mengapresiasi setiap usaha anak, sehingga
menumbuhkan sikap peduli dalam diri anak, membuatnya merasa dihargai, anak
bisa lebih bahagia dan terhindar dari stres.
Memberikan apresiasi berarti menunjukkan orangtua menghargai apa yang
dilakukan anak, hal ini otomatis membuat anak bahagia. Jadi, sebuah apresiasi
dapat menciptakan emosi positif yang menjadikan anak bahagia, atmosfer bahagia
dalam diri anak sangatlah penting untuk tumbuh kembangnya.
Dorong anak untuk punya rasa ingin tahu yang tinggi. Pada dasarnya anak
ingin tahu tentang berbagai macam hal. Jadilah anak cerewet suka bertanya ini
dan itu, kenapa begini kenapa begitu dsb. Jika anak Anda cerewet atau suka
bertanya maka jangan dimarahi, bersabarlah jawablah keingintahuan anak
tersebut karena bermanfaat untuk perkembangan daya pikir dan kecerdasannya.
Anak yang suka bertanya menandakan kecerdasan berkembang dengan baik, apalagi
jika pertanyaannya bisa mendetail. Orangtua perlu sabar-sabar menjawab
pertanyaan anak yang tampaknya remeh, tapi sangat berarti buat si anak. Adapun
memarahi anak yang bertanya dapat mematikan rasa keingintahuan dan
kecerdasannya. Saat pertanyaan anak terlalu sulit, maka berterus teranglah
pada anak bahwa Anda tidak bisa menjawabnya.
Rangsang kemampuan verbal anak. Bahkan sejak dini orangtua sudah bisa
melihat tanda-tanda anak yang punya kecerdasan diatas rata-rata, yang bisa
dilihat dari kemampuan verbalnya. Anak yang cerdas umumnya terlihat dari
kemampuan verbalnya yang menakjubkan, dimana si anak memiliki kosakata yang
jauh lebih luas dibandingkan teman-teman sebayanya. Hal inilah yang membuat
anak terkesan lebih dewasa dari ucapan-ucapannya.
Jika anak Anda memiliki kemampuan verbal yang menakjubkan maka patut bersyukur
dan Anda harus lebih bersemangat untuk mengembangkan kecerdasannya. Hanya saja
sebagian orangtua justu salah merespon kelebihan anak ini, seperti mengatakan
“Kamu kok bicaranya kaya orang dewasa, sih”
Dimana orangtua menganggap kelebihan anak tersebut sebagai sesuatu yang aneh.
Sehingga bukan apresiasi yang diterima anak justru kebalikannya. Sikap yang
salah seperti itu dapat menghambat perkembangan kecerdasan anak. Seharusnya
orangtua mengangkat moral anak, ini terlihat dari interaksi sehari-hari yang
dimana orangtua seharusnya menghargai perkataan dan perbuatan anak, serta
mendengarkan baik-baik ucapan anak.
Banyak orangtua yang berinteraksi dengan anak hanya untuk lucu-lucuan atau
becandaan yang gak jelas, akhirnya anak tidak berkembang-berkembang akibat si
orangtua yang tidak tahu cara mengoptimalkan masa emas anak.
Perhatikan Gizi Anak. Usia 0-12 tahun merupakan masa dimana otak anak
mengalami pertumbuhan sangat pesat. Khususnya lagi pada usia 0-4 tahun yang
disebut sebagai ‘masa kritis’ bagi perkembangan otak anak. Orangtua harus
benar-benar jeli dan perhatian besar terhadap asupan gizi anaknya yang berusia
0-12 tahun.
Usahakan agar anak sejak kecil menyukai sayuran dan buah-buahan, anak jangan
sering diberikan snack ringan (ciki) karena nantinya anak tidak menyukai
sayur. Asupan makanan sehat sangat besar pengaruhnya pada pertumbuhan dan
perkembangan otak anak, yang nantinya mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Makanan sehat dan bergizi seimbang seperti daging, telur, ikan, biji-bijian
utuh dll, variasikan asupan lauk pauk untuk anak. Adapun sayuran dan
buah-buahan usahakan untuk dikonsumsi setiap hari. Jangan lupa menawarkan
yoghurt atau susu pada anak. Selain itu jangan sampai anak melewatkan sarapan
pagi hari karena itu sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Kurangi konsumsi makanan kurang sehat seperti mie, gorengan, junk food, fast
food dan sebagainya. Kurangi juga penggunaan minyak goreng karena kurang
sehat. Kecerdasan otak anak ditunjang dari asupan makanan sehat dan cukupnya
asupan cairan (air putih), sehingga anak bisa lebih fokus dan mudah menyerap
informasi atau pelajaran di sekolah. Jenis nutrisi yang dikonsumsi dari
makanan dan minuman akan membentuk cara tubuh dan otak anak tumbuh.
Adapun gizi yang rendah, pola makan yang buruk dan tidak seimbang bisa
mengakibatkan gangguan fisik, termasuk gangguan pertumbuhan otak. Bahkan
penelitian menunjukkan tentang pentingnya asupan air putih pada anak karena
bisa memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan otaknya. Anak-anak yang minum
lebih banyak air (mencukupi kebutuhan tubuh) memiliki ingatan yang lebih baik
dan lebih cerdas dalam mengerjakan tugas-tugas.
Peneliti juga menjelaskan bahwa konsumsi asupan yang mengandung pemanis buatan
dan pengawet berpengaruh terhadap penurunan nilai tes akademik anak.
Berikan anak pengalaman baru, salah satu caranya yaitu dengan mengajak
anak pergi ke tempat-tempat yang punya nilai edukasi. Beberapa tempat bagus
yang perlu dikunjungi yaitu museum, kebun binatang, perpustakaan, pantai,
taman bunga, taman kota dsb. Tempat yang bagus dikunjungi secara rutin yaitu
taman hijau (taman kota) karena merupakan tempat yang nyaman dan asri, disana
anak akan melihat dan bertemu banyak orang sehingga tidak lagi canggung berada
di keramaian.
Dan mungkin anak akan berinteraksi dengan anak-anak sebayanya, yang hal ini
sangat bagus untuk mengasah kecerdasannya dan skill bersosialnya. Jadi
silahkan anda liburan akhir pekan di tempat yang bagus dan menarik, tapi
usahakan memilih tempat yang punya nilai edukasi sehingga dapat menambah
pengalaman anak. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan anak, itu bagus
untuk perkembangan kecerdasannya. Anak pasti memikirkan tentang tempat atau
pengalaman baru yang didapatkannya.
Selain itu mengajak anak outbond juga sangat bagus untuk menambah
pengalamannya. Walaupun mungkin melelahkan cobalah merayu anak agar mau,
setidaknya sekali dalam sebulan. Kegiatan outbond juga melatih keberanian
anak. Jika dana terbatas sehingga tidak memungkinkan pergi ke tempat-tempat
edukatif, setidaknya orangtua mendorong anak untuk aktif melakukan aktivitas.
Jika ingin anak tumbuh cerdas, orangtua perlu membiasakannya untuk aktif
berkegiatan sejak kecil, jauhkan sifat malas dalam diri anak. Jika anak
seharian hanya tidur-tiduran sambil bermain gadget/game di rumah, maka otak
dan tubuhnya tidak aktif, akibatnya fisik dan kecerdasannya tidak berkembang.
Ajak anak beraktivitas, misalnya berolahraga. Kegiatan aktif seperti
berolahraga sangat bagus untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak, yang
menjadikan otak menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi. Itu adalah salah
satu faktor meningkatnya fungsi otak yang sangat mempengaruhi tingkat
kecerdasan seseorang.
Pengalaman bagus lainnya untuk anak yaitu ajak anak membaca bersama. Usahakan
anak aktif dengan kegiatan-kegiatan positif, tapi pastikan juga waktu
istirahat/tidur anak terpenuhi dengan baik. Usahakan anak sudah tidur jam 8-9
malam sehingga mendapatkan tidur yang berkualitas, jauhkan gadget dan
perangkat elektronik dari anak saat malam hari. Tidur berkualitas sangat
penting untuk tumbuh kembang otak anak yang optimal, selain itu juga baik
untuk kesehatan anak secara umum.
Tulisan Terkait: