Dilema Ibu Bekerja Meninggalkan Anak. Dalam menjalani kehidupan seringkali kita
dihadapkan pada dilema. Disebut dilema karena setiap keputusan yang diambil
pasti akan ada konsekuensinya.
Situasi sulit yang sering dihadapi wanita karir yaitu tatkala diminta atasan untuk berdinas keluar kota, tentu berat meninggalkan anak-anak di tempat yang jauh. Tidak tega rasanya meninggalkan anak di rumah.

Seorang wanita memilih untuk menjadi wanita karir, itu artinya dirinya harus lapang dada dengan situasi yang dihadapi. Hal yang mungkin sering terjadi yaitu perselisihan dengan atasan di kantor.
Menolak sesekali perintah atasan untuk dinas keluar kota masih mungkin dilakukan, tapi tentu tidak bisa menolak terus-terusan.
Walau Dilema, Tetap Harus Berusaha Berpikir Positif
Memang terasa berat situasi yang dihadapi tapi cobalah untuk positif thinking.
Ada sisi positif dari “keterpaksaan” meninggalkan anak untuk dinas keluar
kota, yaitu memicu anak-anak untuk belajar mandiri.
Jika
selama ini anak terlalu bergantung pada ibunya, maka sekarang ibunya sedang
pergi keluar kota sehingga anak terpicu untuk belajar mandiri. Selain itu anak
menjadi sadar dan menghargai makna kehadiran ibu. Ini dengan syarat dinas ke luar kotanya JANGAN SERING-SERING.
Selama ini anak-anak bergantung pada Ibunya, sering minta ini-itu, selalu
berebutan ingin berada di dekat ibunya dll. Tapi jangan
salah paham, sebenarnya itu bagus-bagus saja.
Anak-anak berebutan minta perhatian,
ingin dipeluk dan ingin bersama ibunya. Nikmati
masa-masa kebersamaan dengan anak saat ini.
Cara meninggalkan anak untuk bekerja yaitu rangsang sifat mandiri pada anak. Hanya saja kemandirian tidak bisa terbentuk secara instan, perlu proses
dan waktu.
Oleh karena itu, Bunda sejak dini harus mengajarkan
kemandirian pada anak secara perlahan, contohnya:
- Membiasakan anak untuk bisa menyiapkan baju sekolahnya sendiri.
- Membiasakan anak menyapu lantai.
- Membiasakan anak membereskan kamar tidurnya.
- Mengajari anak mengetahui waktu makan, waktu tidur, dll.
- Mengajari anak caranya menyiapkan makanan.
- Membiasakan anak mempersiapkan buku pelajaran dan peralatan sekolahnya sendiri.
- Dan lainnya.
Cara mengatasi rasa tidak tega meninggalkan anak untuk bekerja yaitu secara rutin mengontrol kondisi anak
dari jauh, pastikan ada orang dewasa yang Bunda delegasikan di rumah. Seperti suami, kakek-neneknya ataupun pengasuhnya.
Walaupun ada orang dewasa yang
menjaga anak, Bunda tetap harus berkomunikasi dengan anak secara rutin,
minimal satu kali dalam sehari.
Lakukan obrolan sederhana sehingga mengobati rasa kangen anak-anak
terhadap Bunda, demikian juga Bunda kangen juga kan pada anak-anak?
Hangatkan Komunikasi dan Pupuk Rasa Rindu. Tidak bertemu anak selama 3 hari (atau bahkan seminggu) tentu akan memupuk rasa rindu. Anak-anak juga
pastinya sangat kangen pada Bunda.
Mereka menyadari betapa tidak nyamannya
jika Bunda tidak ada di dekat mereka. Setelah beberapa hari tidak bertemu,
akan ada pelukan hangat saat Bunda pulang ke rumah.
Tips Meninggalkan Anak untuk Bekerja Dinas Keluar Kota
1. Persiapan Matang
Cara meninggalkan anak untuk bekerja yaitu persiapkan segala hal, salah satunya memastikan anak dalam keadaan sehat saat
ditinggal, Bunda tentu tidak bisa berangkat dengan tenang jika meninggalkan
anak dalam kondisi sakit, selain itu konsentrasi bekerja pun menjadi buyar.
Jadi usahakan anak dalam keadaan sehat saat ditinggal dinas keluar kota.
Caranya yaitu beberapa hari sebelum tugas dinas, berikan asupan terbaik dan
sehat untuk anak-anak.
Perhatikan sangat mendetail kesehatannya, pastikan anak
mengonsumsi makanan dan minuman sehat, motivasi anak makan sayur,
pastikan anak beristirahat cukup dan berikan vitamin.
Jika anak punya masalah kesehatan yang walau tidak parah, hendaknya tetap
segera berkunjung ke dokter, misalnya sakit gigi. Hindari menunda-nundanya,
ini untuk memastikan anak dalam kondisi sehat saat ditinggal dinas keluar
kota.
2. Beritahukan Waktu Kepergian Bunda
Sekalipun anak Bunda masih usia
balita yang tentunya tidak mengetahui konsep waktu atau tanggal. Tapi para
ahli menjelaskan bahwa mengajak balita menandai kalendar dengan spidol
berwarna dapat membantu.
Dimana balita mampu memahaminya secara perasaan,
sehingga melakukan hal ini dapat membantu mempersiapkan mental si kecil.
Jika anak sudah dalam usia TK atau SD, beritahukan anak apa yang
terjadi saat Bunda tidak ada di rumah, seperti:
- Memberitahu siapa yang akan menjaganya.
- Bagaimana caranya menghubungi Bunda di luar kota
- Memberitahu apa saja yang bisa dilakukannya di rumah saat Bunda pergi.
- Memberitahukan kota tempat tujuan Bunda di peta.
- Dan lainnya.
3. Stok Makanan di Rumah
Walaupun ada orang dewasa di rumah yang bisa memasak, Bunda tetap perlu menstok makanan dan minuman di rumah.
Penuhi kulkas di rumah dengan diisi buah-buahan, minuman yogurt, susu,
menyetok nugget dan asupan-asupan lainnya yang disukai oleh mereka.
Usahakan
kulkas berisi penuh makanan sehat seperti sayur dan buah segar sehingga asupan
gizi anak-anak terjaga, juga sediakan lauk pauk siap. Selain itu pastikan gas
kompor di rumah masih banyak isinya.
4. Sediakan Baju-Baju Anak
Walaupun di rumah ada suami, tapi biasanya
seorang ayah tidak paham tentang baju-baju anak. Sehingga ini bisa menjadi
masalah jika Bunda pergi tanpa menyediakan pakaian bersih anak dengan berbagai
macamnya, seperti pakaian untuk tidur, bermain dan bersekolah.
5. Tanya Anak Ingin Dibawakan Oleh-Oleh Apa
Cara meninggalkan anak untuk bekerja yaitu tawarkan oleh-oleh. Ini cukup ampuh untuk
meredakan kerewelan anak-anak karena tidak mau ditinggal ibunya.
Hal ini
setidaknya membuat anak lebih tenang, tanyakan pada anak ingin dibawakan apa. Dengan memberikan iming-iming hadiah/oleh-oleh, anak menjadi tidak rewel berlebihan saat ditinggal ibunya. Anak juga semangat menantikan kepulangan
ibunya.
6. Manfaatkan Alat Komunikasi
Beruntung sekarang sudah ada alat komunikasi canggih yang
sangat penting untuk mengobati rasa rindu anak pada ibunya, dan membuat anak
tenang karena mendengar suara dan wajah ibunya di video call.
Manfaatkan
teknologi sebagai penghilang dilema dan kegalauan Bunda saat dinas keluar
kota. Gunakan aplikasi seperti WhatsApp, Skype dll untuk membangkitkan rasa
kedekatan dan kehangatan bersama.
Lakukan komunikasi intens dengan orang-orang di rumah, setidaknya menelepon
satu kali dalam sehari, dan kalau bisa menelpon tiap pagi, sore dan malam.
Manfaatkan momen berkomunikasi ini untuk monitoring keadaan anak di rumah.
7. Perhatikan Rutinitas Anak
Beritahukan kepada orang dewasa yang menjaga
si kecil untuk mempertahankan rutinitas keseharian si kecil seperti biasanya,
karena biasanya anak cenderung lebih tenang dan nyaman saat menjalankan
rutinitas keseharian seperti biasa.
Walaupun ibunya sedang berada di luar
kota. Pikiran anak akan sering terfokus untuk menyelesaikan aktivitas
harian.
Hendaknya sebelum hari keberangkatan dinas keluar kota, tuliskan secara detail
tentang rutinitas keseharian anak, dan mintalah kepada orang yang menjaga anak
Bunda untuk menerapkannya secara konsisten.
8. Tips Meninggalkan Bayi untuk Bekerja
Dilema ibu bekerja meninggalkan anak yaitu memikirkan nasib bayinya yang harus mendapatkan asupan ASI. Walaupun
dimasa ini ASI bisa distok, tapi sebenarnya bukan hanya kandungan ASI yang
sangat penting untuk bayi, juga kebersamaan Ibu dan Bayi saat menyusui sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Saat menyusui kulit bayi akan bersentuhan dengan kulit ibunya, lalu ibu dan
bayi saling menatap, ini sangat penting untuk menciptakan bonding ibu dan
bayi.
Bonding yang baik sangat penting karena pengaruhnya yang besar terhadap
perkembangan kecerdasan, kesehatan mental, kecakapan sosial
hingga kesehatan fisik anak di masa mendatang.
Jika anak Bunda masih bayi sedangkan kantor memerintahkan untuk dinas keluar
kota selama beberapa hari, maka sebisa mungkin berusaha minta keringanan dari
bos di kantor.
Seorang bayi harus sering bersama ibunya karena hal ini sangat
vital untuk tumbuh kembangnya. Perhatikan situasi di kantor Bunda, cari tahu
apakah ada rekan kantor yang bisa didelegasikan untuk menggantikan Bunda
bertugas keluar kota.
Sebagai prinsip yang perlu diterapkan,
“simpan hatimu di rumah dan simpan pekerjaanmu di kantor” yang salah
satu maknanya yaitu perlu keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga sehingga
jangan membawa urusan kantor ke rumah, saat di rumah waktunya untuk keluarga.
Sebagai seorang wanita, Bunda punya tanggung jawab mulia sebagai ibu dan
istri, ini tanggungjawab yang utama. Jika Bunda mengambil tanggungjawab diluar
itu maka jangan sampai mengganggu tanggungjawab utama.
Bayi harusnya mendapatkan asupan ASI secara rutin. Bunda tentu
ingin anak tumbuh dengan limpahan kasih
sayang dan selalu ceria.
Bila Bunda terpaksa untuk pergi juga berdinas keluar kota (sehingga
meninggalkan bayi), berikut hal-hal yang harus diketahui:
- Pastikan bayi ditinggalkan bersama orang dewasa yang mampu mengurusnya dengan baik. Juga delegasikan beberapa tugas kepadanya.
- Kalau bisa, usahakan meminta bantuan orang tua, ibu mertua, atau kerabat dekat untuk memperhatikan bayi.
- Pastikan pengasuh mengetahui secara detail tentang kebiasaan bayi atau balita sehari-hari, seperti jam makannya, jam tidurnya dan aktivitas hariannya.
- Pastikan meninggalkan nomor ponsel pada orang dewasa di rumah.
- Catat dan ingatkan hal-hal penting kepada pengasuh, misalnya memberitahukan apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan pada si kecil.
- Jika sudah berada diluar kota, pastikan secara rutin menelepon ke rumah untuk memantau keadaan si kecil.
Baca Juga: