14 Tips Sukses Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Hadirnya aplikasi toko online memang sangat memudahkan aktivitas shopping, saking mudahnya justru banyak orang yang membeli barang-barang tidak dibutuhkan.

Zaman sekarang harus pintar-pintar mengatur keuangan. Mengatur dengan bijak keuangan keluarga adalah KEHARUSAN. Salah dalam manajemen keuangan resikonya sangat fatal.

Uang
Photo credit: Istockphoto.com - CatLane

Tentunya manajemen keuangan dengan mempertimbangkan kebutuhan para anggota keluarga. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Tips Manajemen Keuangan Keluarga


1. Budaya Nabung

Cara sukses mengelola keuangan rumah tangga yaitu jadikan menabung sebagai budaya keluarga, sebab di zaman sekarang ini menabung merupakan 'skill' yang harus dikuasai. Orang yang gak bisa menabung hampir dipastikan bakal menghadapi masalah finansial.

Kebisaan menabung di keluarga perlu digalakan. Dengan punya kebiasaan menabung, sangat efektif untuk menekan berbagai pengeluaran yang tidak perlu.

Orang yang punya kebiasaan menabung dapat dengan mudah menghindari sifat boros. Budaya menabung sangat membantu untuk menciptakan finansial keluarga yang sehat.

Usahakan untuk disiplin menabung, maksudnya konsisten atau rutin menabung. Ingat... menabung adalah kebiasaan yang dimiliki orang-orang sukses. Semua miliarder punya kebiasaan yang sama, yaitu terbiasa menabung sejak muda.

2. Dana Darurat

Cara budgeting rumah tangga supaya aman yaitu pastikan untuk mengadakan dana darurat. Jika belum memungkinkan untuk menabung secara rutin, setidaknya menyediakan dana darurat.

Karena tidak ada yang tau kondisi di masa mendatang, maka dana darurat adalah hal yang harus disiapkan. Usahakan menyisihkan sebagian pemasukan untuk dimasukkan ke dana darurat.

Dana ini merupakan tabungan khusus yang hanya boleh dikeluarkan saat kondisi darurat. Kalau bisa, dana darurat ini disimpan di rekening khusus yang terpisah dari rekening utama.

Memiliki dana darurat sangat penting, agar saat mengalami keterpurukan atau kesulitan ekonomi, Anda dapat segera bangkit.

Rumus dana darurat, yaitu jumlahkan kebutuhan dasar bulanan + cicilan bulanan, lalu dikalikan enam. Kenapa enam? Karena biasanya waktu 6 bulan itu sudah mencukupi untuk bisa bangkit kembali mendapatkan pekerjaan baru setelah sebelumnya dipecat.

Dan secara psikologis, karena sudah ada jaminan kecukupan finansial 6 bulan kedepan, maka membuat orang lebih tenang untuk merencanakan kebangkitan ekonominya.


3. Biasakan Catat

Cara sukses mengatur keuangan rumah tangga yaitu biasakan mencatat kemana saja uang keluar. Dengan mencatat berbagai jenis pengeluaran, Anda bisa mereview kembali tentang pengeluaran yang sudah dilakukan.

Mencatat mempermudah Anda untuk menganalisa kemana saja uang keluar selama ini, Anda bisa tahu jenis pengeluaran yang berlebihan (boros) sehingga perlu dilakukan penghematan.

Jenis pengeluaran seperti biaya listrik, air, makan di rumah, makan di luar, pendidikan anak, membeli snack, transportasi, berwisata, belanja tertentu, dll.

4. Pikirkan Prioritas

Anda perlu memikirkan prioritas kebutuhan. Misalnya salah satu prioritas terpenting yaitu dana pendidikan anak. Hindari terlalu sering jalan-jalan atau makan di restoran mahal karena pemborosan. Budget untuk pendidikan anak adalah prioritas, agar anak mendapatkan akses pendidikan berkualitas.

Usahakan berhemat dengan cara mengutamakan makan di rumah dan tidak terlalu sering berwisata, sehingga Anda punya kecukupan dana untuk pos-pos penting.

5. Perhatikan Cicilan

Jangan sampai Anda telat membayar cicilan, telat membayar cicilan atau hutang menyebabkan kerugian besar berupa denda, biaya tambahan seperti ini seharusnya jangan sampai terjadi. Segeralah membayar kewajiban tersebut sebelum uang Anda habis.

Selain itu, menunda-nunda membayar cicilan bisa menyebabkan lupa, akhirnya terkena denda yang tidak perlu.


6. Hindari Hutang

Hutang adalah hal yang harus dihindari, kecuali hutang yang bersifat darurat seperti untuk kebutuhan konsumsi harian.

Selain itu, kebiasaan menghutang (seperti menggunakan credit card) akan menyebabkan gaya hidup konsumtif, yang membuat keuangan keluarga menjadi tidak sehat.

Hindari pembelian barang dengan cara berhutang, baik itu dengan kartu kredit maupun meminjam ke bank. Saat berhutang ke bank tentunya terkena biaya bunga yang besar.

7. Budget Liburan

Cara manajemen keuangan rumah tangga agar selalu sehat yaitu rampingkan budget liburan dan yang semacamnya. Biasanya acara liburan yang paling rentan untuk menggerus kesehatan finansial keluarga.

Ada banyak tempat wisata atau liburan lokal yang bagus-bagus, jadi tidak perlu liburan sampai ke luar negeri (misalnya Singapore) karena tentu sangat memboroskan.

Ada banyak lokasi liburan menyenangkan di Indonesia, bahkan sekedar berjalan-jalan di mall dan taman kota juga menyenangkan. Disarankan membawa persediaan bekal dari rumah untuk menekan biaya pengeluaran saat liburan

Tapi jika memang ingin liburan di lokasi yang jauh sehingga memerlukan transportasi umum seperti pesawat, kereta dan bus, maka sering-seringlah mengakses agen travel online untuk menemukan promo tiket murah, pesan jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga lebih murah.

Selain itu tiket murah biasanya berkisar pada keberangkatan pagi dan malam hari (pagi hari sekali dan tengah malam). Jika melakukan keberangkatan malam hari, pastikan membawa perlengkapan yang diperlukan untuk si kecil (seperti jaket tebal, dll).

8. Budaya Menghemat

Biasakan untuk menghemat biaya kebutuhan sehari-hari, diantaranya yaitu dalam belanja baju atau kebutuhan lainnya.

Belikan anak-anak baju dengan jumlah sewajarnya, dan harganya juga masih tergolong worth it. Pada sebagian baju anak yang dibeli, belilah baju satu size lebih besar dari ukuran badan anak, tujuannya supaya baju tersebut bisa dipakai lebih lama.

Jika ada baju yang sudah tidak digunakan jangan dibuang, lebih baik dijadikan pel sehingga dapat berhemat.

Berpikirlah untuk membuat rencana penghematan di berbagai sektor, tapi jangan terlalu ketat. Anda akan mendapati bahwa banyak uang yang tersisa di akhir bulan, yang akhirnya bisa untuk ditabung atau digunakan untuk hal-hal penting.


9. Pantau Alokasi Dana

Pastikan untuk mengetahui kemana saja alokasi dana. Sudah seharusnya Anda hafal betul pengeluaran pasti yang dikeluarkan tiap bulannya.

Sesuaikan budget yang dimiliki dengan kebutuhan utama, sehingga Anda bisa lebih realistis dalam membelanjakan uang serta terhindar dari pengeluaran tidak perlu.

Catat setiap uang yang dikeluarkan, agar Anda tahu pos mana saja yang berperan besar menghabiskan uang Anda, maka insting Anda secara otomatis akan mencari solusi untuk menekan pengeluaran pos tersebut.

Alokasi dana diantaranya untuk konsumsi, tagihan bulanan (listrik, internet dll), cicilan, uang bensin, alat perlengkapan, berwisata, tabungan, investasi dll.

Perilaku konsumtif menjadi musuh besar karena bisa mengacaukan keuangan. Jangan beli gadget (laptop dll) yang tidak sesuai kemampuan finansial, walaupun membayarnya bentuk cicilan. Renungkan sebelum membeli barang mahal, barangkali tidak terlalu dibutuhkan.

Patokan alokasi dana:
  • 40-50% untuk biaya hidup pokok.
  • 10% untuk gaya hidup.
  • 5-10% untuk kegiatan sosial seperti zakat atau sumbangan.
  • 5-10% untuk kebutuhan lainnya.
  • 5% untuk dana darurat.
  • Sisanya untuk ditabung atau diinvestasikan.

Besarnya cicilan bulanan hendaknya tidak lebih dari 20% dari gaji bulanan yang diterima.

10. Kerja Sama

Kunci sukses manajemen keuangan keluarga berjalan baik yakni terletak pada keterlibatan semua anggota keluarga, termasuk anak-anak yang perlu diberi pengertian.

Katakan pada anak bahwa pendapatan keluarga sewaktu-waktu bisa saja menurun sehingga gunakan uang dengan bijak. Jelaskan dengan kalimat yang mudah dimengerti anak.

Komunikasi harus berjalan dengan baik, sehingga masing-masing anggota keluarga mengatakan secara terbuka apa saja yang dibutuhkan.

11. Segera Sisihkan

Segera setelah menerima gaji, langsung disisihkan untuk ditabung. Jangan lupa menyediakan rekening terpisah agar uang tabungan tidak tercampur dengan uang kebutuhan sehari-hari. Dengan segera menyisihkan pendapatan secara efektif meredam tindakan boros.

12. Catat Hutang

Catat semua hutang, iuran dan cicilan bulanan dalam sebuah lembaran. Saat gaji bulan ini turun, maka pengeluaran pertama yaitu membayar hutang, iuran dan cicilan tersebut. Menerapkan ini efektif mencegah Anda dari denda keterlambatan.

13. Utamakan Hal Primer

Skema mengelola pengeluaran, yaitu dahulukan pengeluaran primer lalu sekunder, dan yang terakhir tersier. Jika uang sudah habis di pengeluaran primer, maka jangan pernah berpikir untuk belanja kebutuhan tersier.

14. Tips Lainnya
  • Cari cara untuk meminimal-kan kegiatan belanja yang cenderung konsumtif, batasi nongkrong di kafe dan tempat ‘mahal’ lainnya.
  • Sejatinya diskon dapat dimanfaatkan untuk membantu penghematan, yang penting Anda pandai memilah mana yang KEBUTUHAN dan mana yang sekedar KEINGINAN.
  • Jangan mudah tergoda dengan jargon “beli 2 gratis 1”. Perhatikan apakah produk tersebut dibutuhkan atau tidak?
  • Kurangi kebiasaan jajan di luar. Utamakan sering makan di rumah sehingga lebih hemat.
  • Pasang pengingat untuk membayar tagihan, karena biasanya ada banyak tagihan bulanan seperti iuran RT, air PAM, indihome, cicilan kendaraan dll.
  • Pegang teguh prinsip: “JANGAN SAMPAI besar pasak daripada tiang”.
  • Terbiasa untuk MENABUNG dan BERHEMAT merupakan cara paling manjur agar manajemen keuangan keluarga berjalan sehat. Walaupun pendapatan naik 2 kali lipat, bukan berarti kebiasaan berhemat ditinggalkan.




Baca Juga: