Cara Melatih Rasa Empati Anak Sejak Dini

Mengajarkan rasa empati pada anak harus dilakukan sejak dini karena akan membekas di dalam hatinya. Orangtua merupakan role model bagi anak, segala prilaku dan sifat orangtua akan dijiplak oleh anak.

Anak-Anak
Photo credit: Adobe.com

Anak 5 tahun sudah mulai belajar memahami kondisi orang lain, pada usia tersebut ajaklah anak untuk terbiasa berinteraksi dan membantu orang lain, ini sangat bagus untuk perkembangannya. Libatkan anak dalam emotional talk, dengan melatih anak untuk bisa menyampaikan apa yang sedang dirasakannya.

Anak seharusnya sudah mulai diajarkan caranya memahami perasaan orang lain. Hatinya merasa kasihan saat melihat orang kesusahan atau saat temannya terjatuh dan dengkulnya berdarah, itu berarti anak punya rasa empati di dalam dirinya.

Untuk mengajari anak berempati, orangtua bisa mempraktekan-nya secara langsung pada anak dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya anak sedih karena mainannya hilang, orangtua bisa menunjukkan rasa empati dengan mengatakan, “Kamu sedih ya mainan kesukaan kamu hilang, kalau mainan kamu enggak ketemu-ketemu, hari minggu kita ke toko mainan, beli mainan kamu yang hilang itu...”

Anak akan merasa diperhatikan dan disayangi orangtuanya. Dengan diperlakukan seperti itu, anak mulai belajar caranya berempati. Lama-kelamaan anak akan menunjukkan sikap empati pada orang-orang, termasuk orangtuanya.

Anak bisa memahami perasaan orang lain, ini menjadi modal dasar agar anak memiliki sikap empati. Ajak anak untuk bersedekah, baik itu uang ataupun makanan. Jika ada pengemis, berikan uang pada anak, biarkan anak yang memberikan uang sedekah itu kepada pengemis.

Atau jika ada anak jalanan, belikan dua minuman botol untuk anak, bilang ke anak satu botol untuk dirinya sendiri dan satu botol lagi berikan ke anak jalanan itu. Itu menjadi praktek nyata cara melatih empati pada diri anak.

Latih Kemandirian Anak

Berikan tugas di rumah untuk anak. Tugasnya sederhana saja seperti merapihkan tempat tidur, menyapu, membereskan mainan atau barang-barangnya. Melatih kemandirian untuk melakukan tugas-tugas yang memang kewajibannya, ini sangat bagus untuk perkembangan anak dan dapat mengasah sikap empatinya.

Anak juga mulai memahami hal-hal yang penting dilakukan dan yang tidak. Sangat penting sejak dini mengenalkan rasa tanggung jawab pada anak.

Ajak Anak Melihat Lingkungan

Coba sesekali ajak anak berkeliling dan melihat orang-orang yang sedang kesusahan. Biarkan anak melihat langsung ada banyak anak seumuran dirinya yang harus tinggal di tempat-tempat tidak layak ditinggali.

Ajak anak dalam beberapa waktu tertentu melihat penderitaan atau kesusahan orang lain, ini akan melembutkan hatinya sejak kecil dan juga mengasah empatinya. Selain itu bisa juga pergi melihat-lihat panti asuhan, katakan pada anak tentang sedihnya anak-anak tersebut tidak punya orangtua.

Seharusnya anak usia 9 tahun sudah bisa memahami konsep empati. Pada usia 5 tahun, anak sudah bisa menyatakan perasaan tentang bagaimana dirinya ingin diperlakukan. Jangan sampai terlambat mengajarkan rasa empati pada anak sejak dini. Anak yang kuat rasa empatinya tentunya akan menyayangi orangtuanya.

Sediakan stiker bergambar macam-macam ekspresi seperti gembira, sedih, marah, dll.

Setiap hari minta anak memilih salah satu stiker yang menggambarkan perasaannya saat itu.

Misalnya anak memilih striker sedih, berarti anak memberitahu bahwa saat itu dirinya sedang sedih. jika memungkinkan cobalah bertanya pada anak mengapa dirinya sedih.

Jika anak mau bercerita tentang kondisi perasaan dirinya, maka orangtua dengarkan baik-baik cerita anak dan jangan berkomentar negatif.

Penutup

Penting diketahui bahwa melatih empati anak tidak bisa secara instan, maka usahakan untuk diajarkan sejak usia dini, sehingga anak dapat tumbuh menjadi seorang yang punya rasa empati.




Baca Juga: