Anak-anak juga dapat terkena masalah gangguan tidur. Apalagi di zaman
teknologi ini, dimana banyak anak-anak yang sudah mengenal dan memainkan
gadget selama berjam-jam, maka semakin rentan untuk mengalami susah tidur.
Jangan sampai masalah anak yang susah tidur ini diabaikan saja, karena
gangguan tidur dapat menghambat proses tumbuh-kembang anak.
Anak-anak sangat membutuhkan tidur yang nyenyak, mencukupi dan berkualitas
agar tumbuh-kembangnya optimal. Maka dari itu, sangat penting untuk tidak
meremehkan dampak buruk susah tidur.
Penyebab Anak Susah Tidur
1. Kurangnya Aktivitas Fisik
Anak-anak harus sering bergerak atau melakukan aktivitas fisik untuk
menyalurkan energinya yang sangat besar. Usahakan anak di pagi dan siang hari
cukup banyak bergerak, hal ini nantinya membuat anak lelah dan menjadi lebih
mudah untuk tidur.
2. Lapar atau Kekenyangan
Kondisi lapar pastinya bakal membuat anak rewel dan susah tidur. Demikian juga
sebaliknya, kekenyangan juga membuat anak tidak mau tidur. Sehingga perhatikan
jadwal makan anak, hindari jadwal makan yang terlalu dekat dengan jam tidur
anak.
3. Sering Begadang
Penyebab anak susah tidur yaitu karena anak dibiarkan sering begadang atau
tidur larut malam. Orangtua seharusnya melarang anak-anak begadang karena
mereka sedang dalam 'masa emas' proses tumbuh-kembang.
Kegiatan begadang akan merusak jam biologis tubuh anak, yang akhirnya itu juga
akan membuat keseharian anak menjadi tidur teratur, termasuk jam tidur anak
yang berantakan. Dampaknya anak beresiko tinggi mengalami gangguan tidur.
4. Anak Mengonsumsi Banyak Kafein
Anak juga bisa menjadi susah tidur karena asupan tertentu yang dikonsumsinya.
Terutama mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung tinggi kafein dapat
memicu anak mengalami susah tidur.
Oleh karena itu, menjelang waktu tidur hindari memberikan anak makanan atau
minuman berkafein seperti teh, kopi, minuman bersoda, susu cokelat, cokelat
batangan dan es krim.
5. Anak Trauma dengan Mimpi Buruk
Penyebab anak susah tidur yaitu karena trauma dengan mimpi buruk. Mimpi buruk
bisa membuat anak trauma dan ketakutan, yang akhirnya dapat menjadikan anak
terkena gangguan tidur.
Jika anak mengalami ketakutan seperti ini, maka orangtua perlu menemani anak
tidur. Hal itu karena rasa takut tidak bisa hilang secara instan, butuh
beberapa waktu hingga anak melupakan rasa takut/traumanya.
6. Suasana yang Berisik
Suasana yang berisik sudah pasti akan menyebabkan anak susah tidur. Oleh
karena itu, usahakan anak tidur dalam suasana yang kondusif, singkirkan segala
gangguan yang merusak fokus anak untuk tidur.
7. Anak Banyak Pikiran
Penyebab anak susah tidur yaitu bisa juga karena banyak pikiran. Anak-anak
juga bisa mengalami banyak pikiran atau masalah. Jadi tidak hanya orang dewasa
saja yang mengalaminya.
Misalnya anak stres karena sebentar lagi ujian, atau karena memiliki masalah
dengan temannya. Hal seperti ini dapat membuat anak banyak pikiran, hingga
akhirnya terkena gangguan tidur.
Dengan begitu, sangat penting orangtua untuk menjadi pro-aktif. Selalu ada
untuk memberikan dukungan atau support kepada anak, serta aktif untuk memantau
kondisi kehidupan sosial anak.
8. Mengalami Kondisi Tertentu
Anak susah tidur bisa disebabkan oleh kondisi tertentu, misalnya beberapa
gangguan kesehatan (seperti asma, pilek, demam dll) bisa menjadi penyebab anak
susah tidur. Untuk permasalahan kondisi ini, maka perlu bantuan dari ahli atau
dokter.
Perhatian: Sangat penting bagi para orangtua untuk tidak meremehkan
masalah insomnia pada anak, karena dampaknya yang membuat proses
tumbuh-kembang anak menjadi terhambat dan tidak optimal.
Gangguan tidur juga bisa menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, daya ingat,
kesehatan mental menurun, hingga anak mengalami kelelahan kronis.
Cara Mengatasi Anak Susah Tidur
- Di siang hari, pastikan anak melakukan aktivitas fisik yang mencukupi. Rasa lelah sangat bermanfaat untuk membantu anak cepat tidur.
- Hindari mengajak anak nonton film horor, karena dikhawatirkan membuat anak trauma dan ketakutan untuk tidur.
- Menjelang waktu tidur, jangan memberikan anak makanan atau minuman berkafein seperti teh, kopi, minuman bersoda, susu cokelat, cokelat batangan, es krim dsb.
- Kondisikan senyaman mungkin tempat tidur anak. Misalnya merapihkan tempat tidur sehingga anak menjadi lebih mood untuk tidur.
- Perhatikan suhu ruangan, jangan sampai membuat anak kegerahan karena akan membuat anak trauma dengan aktivitas tidur.
- Hindari anak bermain smartphone menjelang waktu tidur. Hal itu karena cahaya dari layar smartphone dapat menghambat proses tidur anak.
- Usahakan untuk tidak menaruh alat elektronik di ruangan tempat tidur anak. Misalnya TV, smartphone, laptop, tablet, playstation dan lainnya.
- Usahakan jam tidur anak konsisten, maksudnya anak tidur di jam yang sama dalam setiap harinya. Jam tidur yang konsisten akan membantu kelancaran proses tidur dalam setiap harinya. Dengan kata lain, anak bisa tidur lebih mudah dalam setiap harinya.
- Jauhkan anak dari kebiasaan begadang. Begadang menjadi penyebab jam tidur berantakan. Jam tidur yang berantakan mengakibatkan gangguan tidur.
- Di pagi atau siang hari, ajak anak ke taman. Sehingga mencegah anak seharian hanya di depan layar TV atau gadget.
- Jalankan pola kegiatan yang teratur, disiplin atau konsisten. Mulai dari waktu mandi anak, sarapan, bermain, istirahat siang, makan siang, makan malam dll. Pola kehidupan yang teratur ini nantinya memudahkan proses tidur.
- Lakukan beberapa ritual sebelum waktu tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki dll. Ritual tidur seperti ini menjadikan anak dapat tidur lebih cepat dan mudah.
- Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya. Oleh karena itu sekitar 30 menit sebelum tidur, cobalah lakukan hal ringan bersama anak. Misalnya membacakan buku cerita, mengobrol sembari bercengkrama, dll.
- Jika anak susah tidur malam karena cemas atau gelisah, maka ajak bicara anak mengenai apa yang membuatnya gelisah. Yakinkan anak bahwa Anda selalu ada untuknya, berikan pelukan sehingga anak jadi lebih nyaman.
- Jadikan anak merasa rileks dan santai mendekati waktu tidurnya, hindari melakukan aktivitas yang berat karena bakal membuat anak aktif kembali dan susah tidur.
Baca Juga: