12 Cara Meningkatkan Semangat Belajar Anak

Anak Belajar
Anak Belajar | Photo credit: Mediabakery.com

Yang namanya anak-anak, butuh selalu dimotivasi agar semangat dalam belajarnya. Anak-anak mudah sekali bosan yang membuatnya tidak mau belajar.

Orangtua harus berperan aktif untuk mengarahkan dan memotivasi anak. Ubahlah suasana membosanan saat belajar menjadi suasana yang menggembirakan.

Cara Memotivasi Anak Agar Rajin Belajar


1. Dukungan Intens

Cara agar anak rajin belajar yaitu berikan dukungan yang intens. Sangat penting untuk selalu memberikan dukungan agar anak semangat belajar. Ucapkan kalimat-kalimat yang memotivasi anak.

Lalu sediakan fasilitas belajar yang berkualitas. Hadiahkan anak meja belajar, kalau bisa yang tampilannya menarik (walaupun mungkin lebih mahal).

Kondisikan kamar atau ruangan belajar yang nyaman untuk anak. Pokoknya sediakan hal-hal penting yang dibutuhkan anak, sehingga proses belajarnya berjalan baik.

Menata kamar anak sehingga terasa nyaman ternyata memiliki pengaruh besar untuk tingkat kerajinan atau semangat anak dalam belajar.

Selain itu, jika anak melihat orangtuanya bersungguh-sungguh dan bersusah payah dalam menyediakan fasilitas memadai buat proses belajarnya, anak bakal merasa diperhatikan sehingga menjadikannya begitu senang dan berusaha untuk tidak mengecewakan orangtuanya.


2. Beritahu Manfaat Belajar

Cara memotivasi anak agar rajin belajar yaitu beritahu anak manfaat belajar, misalnya agar memperoleh nilai baik di sekolah, mempunyai masa depan lebih cerah, ataupun ilmu yang dipelajari akan berguna di dalam kehidupan.

Usahakan memberitahu tentang manfaat belajar dengan cara yang mudah dipahami anak, yakni sesuai kemampuan nalar atau tingkat berpikir anak.

Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti saat menasehati atau memberi tahu anak. Dengan memberitahu anak tentang tujuan dan manfaat belajar, diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar anak.

Selain itu, orang tua perlu berusaha untuk membantu menemukan cita-cita anak. Diskusi kan apa yang menjadi cita-cita si anak. Dapat pula menanyakan anak mengenai profesi atau pekerjaan yang ingin dilakukannya kala dewasa nanti.

Dengan punya tujuan hidup yang jelas dan cita-cita maka meningkatkan semangat belajar. Beritahu anak bahwa tanpa belajar seseorang tidak akan bisa menggapai cita-citanya.

3. Jangan Cuek

Dampingi anak (setidaknya sesekali) dalam proses peembelajarannya, jangan cuek. Orangtua hendaknya selalu ada saat dia mengalami kesulitan. Dampingi lah anak, berikan semangat, maka anak merasa sangat dihargai dan diperhatikan.

Orangtua memposisikan diri sebagai teman belajar, membantu anak ketika mengalami kesulitan. Anak merasa orangtuanya sangat baik karena mau menemani dirinya saat belajar.

Orangtua sah-sah saja membantu anak, tapi bukan berarti orangtua yang justru mengerjakan semua tugas anak, dimana anak cuma berleha-leha.

4. Komunikasi

Orangtua perlu rutin berkomunikasi dengan anak, tanyakan tentang kegiatan anak, misalnya saat di sekolah, nantinya anak akan banyak menceritakan pengalaman unik saat berada di sekolah.

Orang tua seharusnya mendengarkan cerita maupun curhatan anak dengan penuh perhatian, hal ini membuat anak merasa dihargai.

Jangan malas untuk membahas atau menanyakan tentang sekolah anak, hal ini membuat anak menyadari bahwa sekolah adalah hal yang sangat penting, sehingga anak akan bersungguh-sungguh dalam belajarnya.


5. Hadiah

Berikan reward saat anak berprestasi atau setidaknya saat mendapatkan nilai yang lumayan. Anak akan merasa dihargai dan senang, sehingga akan bersemangat dalam belajarnya.

Reward bisa berupa materi dan non-materi. Reward berupa materi misalnya dibelikan hadiah. Adapun reward non-materi misalnya memberikan pujian. Berikan reward juga saat anak melakukan usaha keras atau rajin belajar.

6. Disiplin

Disiplin hanya bisa diperoleh dengan latihan, oleh karena itu anak sejak dini harus dilatih disiplin. Salah satu jenis kedisiplinan yang perlu diajarkan pada anak yaitu menerapkan jam belajar. Dimana anak mematuhi waktu jam belajar.

Jika sudah masuk waktu belajar maka harus fokus untuk belajar, sehingga tidak boleh melakukan aktivitas lain seperti bermain game, nonton TV, browsing internet dll. Anak harus dilatih, jika sudah masuk waktu belajar maka jangan melakukan aktivitas lain.

7. Jadilah Teladan

Orangtua harus memberikan contoh yang baik pada anak. Seringkali seorang ayah melarang anaknya merokok, tapi si ayah sendiri malah merokok.

Jangan sampai ucapan dan prilaku bertentangan, sehingga wibawa orangtua jatuh di mata anak. Anak sangat memperhatikan gerak-gerik orangtuanya.

Orangtua yang memiliki sifat malas, kemungkinan besar akan memiliki anak yang pemalas juga. Hal itu karena anak mencontoh orang tuanya.

Jika orangtua kerjaannya suka nonton TV atau bermain smartphone, anak akan mencontohnya. Demikian juga, jika orangtua rajin membaca buku, anak akan sangat termotivasi untuk rajin membaca buku.

8. Suasana Belajar

Cara memotivasi anak agar rajin belajar yaitu perhatikan suasana sekitar. Kondisikan belajar yang nyaman, dimana ruangan (tempat anak belajar) suasana-nya mendukung sehingga anak semangat dan nyaman saat belajar.

Pastikan ventilasi udara yang memadai sehingga udara di dalam ruangan tidak terasa pengap, selain itu hindari penuh sesak oleh tumpukan barang di sekitar.

Orangtua juga wajib menghindari teriak-teriak di dalam rumah, hindari suka memarahi anak (apalagi ketika waktu belajarnya) karena akan bikin anak bad mood.

Selain menjaga kenyamanan lingkungan belajar, juga harus menjaga suasana hati anak agar selalu bersemangat.

9. Bakat Anak

Dorong anak pada bidang yang menjadi bakatnya. Orang tua jangan memaksa anak harus selalu mendapatkan nilai bagus pada setiap mata pelajaran. Yang penting, cari tahu bakat anak di bidang apa, setelah itu fokus pada bidang tersebut.

10. Berikan Perhatian

Saat anak pulang sekolah, jangan malas untuk menanyakan pengalamannya saat di sekolah, apakah ada hal menyenangkan yang ingin diceritakan, atau mungkin anak ingin curhat dan menceritakan tentang pengalaman yang tidak enak.

11. Reward dan Hukuman

Cara mendidik anak yang malas belajar yaitu terapkan reward dan hukuman. Disatu sisi perlu memberikan hadiah ketika anak rajin belajar, disisi lain perlu adanya penerapan hukuman jika lalai.

Hindari melakukan bentuk hukuman yang keliru (misalnya memukul), berikan hukuman yang mendidik misalnya anak diskors dilarang bermain game di smartphone selama 1-2 Minggu.

Berikan bentuk hukuman, yang dengan hukuman tersebut bisa “memaksa” anak agar mau belajar.

Anak tidak akan berani mengulangi kesalahannya, karena jika melakukan kesalahan hukumannya tidak boleh bermain gadget selama seminggu.

12. Tips Lainnya
  • Walaupun anak masih kecil (misalnya 3 tahun), usahakan anak terbiasa dengan yang namanya buku, walaupun belum mampu membacanya setidaknya anak melihat, memegang dan membuka buku.
  • Latih anak agar terbiasa membaca, sehingga saat sudah besar dirinya enggak lagi kaget pada yang namanya buku.
  • Jadilah orangtua yang suka membacakan cerita buku pada anak menjelang tidur.
  • Jangan kendor memberikan dukungan dan semangat pada anak supaya mau belajar.
  • Sering-seringlah melakukan tanya-jawab dengan anak. Apabila anak bertanya maka jangan malas untuk menjawabnya. Kegiatan tanya-jawab ini bakal menstimulasi kreativitas dan semangat anak.
  • Jika anak telah rajin belajar, maka dia perlu refreshing. Ajak anak berlibur sehabis ujian atau saat di akhir pekan. Setelah anak belajar keras mungkin akan mengalami kejenuhan, maka perlu adanya istirahat ataupun refreshing.




Baca Juga: