6 Cara Menenangkan Anak Menangis dan Mengamuk

 Anak
Photo credit: Dreamstime.com | Ferenc Jeges-varga

Jika anak lagi ngambek bahkan sampai mengamuk, biasanya susah sekali dibujuk atau diajak kerja sama, alhasil orangtua harus legowo menghadapi berbagai tingkah anak.

Anak menangis bahkan sampai mengamuk, pasti ada penyebabnya. Biasanya yaitu suasana hati yang sedang buruk menjadi penyebab anak jadi cengeng. Selain juga ada faktor lainnya yang mendasari.

Cara Menenangkan Anak Menangis


1. Orangtua Harus Bersikap Tenang

Sebagian orangtua saat anak menangis, mengeluarkan ucapan dengan nada tinggi, akibatnya malah membuat anak semakin kencang tangisannya.

Jadi hal utama untuk bisa menenangkan anak yang sedang menangis, yaitu orangtua harus bisa tenang dan jangan sampai salah merespon.

Jika orangtua terlihat gelagapan, ini bisa bikin suasana awkward dan suasana hati anak makin buruk.

Adapun jika orangtua tampak tenang, ini bisa sangat membantu. Lalu cobalah menghibur anak (jika memungkinkan).

Jiwa yang tenang juga bisa menular. Jika orangtua bersikap tenang, maka sedikit-banyak pengaruhnya bisa bikin anak lebih tenang.

2. Cari Tahu Pemicu Anak Menangis

Cara menenangkan anak menangis yaitu orangtua harus tahu apa yang memicu anak menangis. Misalnya karena anak sedang kurang sehat, lapar, bosan, ngantuk dll. Dengan mengetahui pemicunya, akan lebih mudah untuk membujuk anak.


3. Tunjukan Kelembutan

Cara mengatasi anak nangis yaitu dengan menunjukan sikap yang lembut. Jika ingin mengajaknya bicara maka ucapkan kalimat dengan pelan-pelan.

Walaupun anak tidak langsung berhenti menangis, tapi sikap lembut membuat anak merasa nyaman dan merasa disayangi. Sehingga nantinya anak bakal lebih mudah untuk dibilangin dan diajak kerja sama.

Jangan sampai orangtua terpancing melihat anak yang sedang menangis dan mengamuk. Hindari berbicara pakai nada tinggi dalam kondisi 'mencekam' seperti itu, karena justru bikin anak semakin menjadi-jadi.

4. Alihkan Perhatian

Jika tampaknya anak bakal segera 'meledak' maka segera ambil tindakan yang diperlukan. Misalnya  alihkan perhatiannya pada sesuatu yang memikatnya.

Anak memiliki rentang atensi yang singkat, sehingga cenderung mudah untuk membuat perhatiannya teralihkan.

Perlihatkan hal yang menjadikannya tertarik. Atau bisa juga menukar suasana, dengan cara membawa anak ke tempat lain yang memberikan suasana fresh.

5. Berikan Anak Pemahaman

Anak perlu dipahamkan bahwa menangis bukan cara untuk cari perhatian. Peran orangtua penting sekali untuk memberikan pemahaman yang benar pada anak, termasuk tidak boleh berteriak dan mengganggu di tempat umum. Jangan biarkan anak terjatuh berkali-kali pada kesalahannya.


6. Hindari Mengomeli Anak

Memang, tingkah laku anak yang seperti ini bikin orangtua emosi. Tapi sebisa mungkin untuk tidak mengomeli anak jika tidak diperlukan.

Orangtua harus bisa berpikir jernih, dan jangan melakukan sesuatu atas dasar emosi. Respon berupa mengomeli akan membuat suasana hati anak semakin buruk. Akibatnya bikin kondisi semakin sulit, anak bakal semakin susah untuk dibujuk dan diajak kerja sama.

Cara Mencegah Anak Suka Mengamuk


Puji anak saat dia berperilaku baik. Ini membuat anak semakin bersemangat untuk berperilaku baik. Perlu diketahui oleh semua orangtua, bahwa anak-anak suka dipuji.

Anak akhirnya sadar bahwa orangtuanya senang melihatnya berperilaku baik, sehingga dia hanya ingin mencari perhatian orangtua dengan perilaku baik (anak tidak lagi cari perhatian dengan cara aneh-aneh).

Tentu menjadi berita bagus jika anak hanya mencari perhatian orangtuanya dengan cara positif, sehingga menghindari tindakan negatif dan agresif.

Pastikan anak merasa disayangi dan diperhatikan. Anak sering menangis dan mengamuk biasanya karena merasa tidak mendapatkan curahan kasih sayang dan perhatian.

Nah, tugas orangtua untuk memenuhi kebutuhan anak yang paling pokok ini. Buatlah anak merasa dicintai dan diharapkan keberadaannya.

Misalnya dengan setiap hari mengatakan 'i love you' pada anak, lalu memeluk dan mencium anak, mengapresiasi anak dll. Orangtua jangan hanya sibuk bekerja, pastikan setiap hari memiliki waktu berkualitas bersama anak.

Tingkatkan rasa percaya diri anak. Anak suka menangis biasanya karena kurang merasa percaya diri. Jika percaya diri anak ditingkatkan, maka sangat membantu agar anak tidak lagi cengeng.

Anak jadi percaya diri biasanya setelah berhasil menguasai suatu keterampilan. Dengan begitu, tugas orangtua adalah membantu anak untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang diperlukan.

Salurkan emosi anak secara sehat. Jika anak hobi berteriak, orangtua bisa menyalurkan emosi anak dengan pergi ke alam terbuka, tempat mandi bola, wahana permainan menantang, outbond dll. Sehingga anak bisa menyalurkan emosinya secara sehat (sembari bergembira ria).

Hindari memukul anak. Pokoknya hindari melakukan tindakan agresif pada anak, hal itu karena anak bakal mencontoh orangtuanya. Jika orangtua suka memukul anak, anak pun bakal menirunya. Saat ngambek nantinya anak bakal suka mengamuk, melempar benda dll.




Baca Juga: