12 Manfaat dan Tujuan Bermain Bagi Tumbuh Kembang Anak

Bermain bukanlah hal yang sia-sia bagi anak, bahkan bermain merupakan hal yang sangat diperlukan untuk proses tumbuh-kembang anak yang optimal.

Biarkan anak bermain dan jangan terlalu sering melarang anak bermain, apalagi bermain adalah hal yang paling disukai anak-anak. Yang perlu diperhatikan adalah memastikan anak bermain dalam koridor yang aman.

Manfaat dan Tujuan Bermain Bagi Anak

Manfaat dan Tujuan Bermain Bagi Anak


1. Mengasah Kemampuan Berkomunikasi Anak

Manfaat bermain bagi anak bersama teman-temannya yaitu mengasah kemampuan berbicara, oleh karena itu jangan melarang anak jika dia ingin bermain bersama teman-temannya di luar rumah.

Saat bermain dengan banyak teman sebaya, pasti anak bakal mendapatkan banyak kosa-kata baru dari obrolan-obrolan yang dilakukan. Anak-anak yang sering bersosialisasi dengan lingkungannya biasanya memiliki kemampuan berbahasa di atas rata-rata.

Hanya saja dalam pergaulan anak di luar bersama teman-teman sebayanya, orangtua tetap perlu memperhatikan anak karena jangan sampai anak mengalami bullying.

Selain itu, lindungi anak dari paparan kata-kata kotor dan tidak pantas dari lingkungan luar. Selalu edukasi anak untuk bisa membedakan mana kata yang pantas dan tidak pantas untuk diucapkan.


2. Memperkuat Motorik Anak

Tujuan bermain bagi anak yaitu untuk memperkuat motoriknya. Saat bermain, biasanya anak bakal banyak bergerak sehingga secara otomatis akan melatih kemampuan motorik dan kekuatan fisiknya.

Anak-anak sejak kecil seharusnya sudah dibiasakan untuk banyak bergerak, berjalan, berlari dan melompat. Gerakan-gerakan dasar tersebut sangat penting agar fisik dan motorik anak berkembang dengan baik.

Selain itu penelitian juga menunjukan bahwa anak-anak yang sejak dini lebih aktif dalam aktivitas fisik akan tumbuh lebih cerdas, khususnya lagi pada anak laki-laki yang harus banyak bergerak.

3. Mengasah Kemampuan Anak dalam Kontrol Diri

Manfaat bermain yaitu dapat mengasah kemampuan anak dalam mengendalikan diri. Saat bermain bersama teman-teman biasanya anak bakal menemukan beberapa problematika dan perselisihan, hal ini bagus untuk melatih anak dalam mengontrol diri.

Jika anak tidak bisa mengendalikan dirinya dan bersikap buruk, maka teman-temannya akan menjauhinya. Dengan begitu, hal ini mau tidak mau bakal membuat anak berusaha untuk menjaga sikap dan mengontrol dirinya saat bermain bersama teman-temannya.

4. Mengasah Kognitif Anak

Tujuan bermain yaitu meningkatkan dan mengasah kognitif anak. Saat bermain biasanya anak bakal mendapatkan banyak pengalaman untuk dirinya, termasuk berbagai wawasan baru yang didapatkan dari kegiatan permainan dan sosialisasi.

Jadi jangan anggap remeh kegiatan bermain anak, apalagi saat anak bermain bersama teman-temannya, anak akan mendapatkan banyak hal berharga dari kegiatannya, termasuk wawasan dan kemampuan berpikirnya meningkat secara signifikan. Semakin bagus lingkungan anak, maka semakin besar peningkatan kognitif anak.


5. Mengasah Kreativitas Anak

Manfaat bermain dapat mengasah kreativitas anak. Kegiatan bermain (apalagi bersama teman-teman sebaya) akan memacu anak berpikir kreatif, anak juga mulai bisa menikmati aktivitas bermainnya.

Kreativitas pada dasarnya bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, tapi orangtua tetap bisa memacu berpikir kreatif anak.

Melalui permainan sebenarnya kreativitas anak bakal terwujud secara otomatis. Saat bermain, anak bakal terpacu untuk memahami bentuk permainan lalu mencari cara ampuh dan teknik terbaik untuk berhasil dalam permainan.

Berikan anak aktivitas bermain yang menantang sehingga permainannya tersebut secara efektif dapat memacu kreativitas dan imajinasi anak, serta memotivasi anak untuk menghasilkan ide-ide brilian. Adapun tugas orangtua sangat penting untuk memfasilitasi anak.

6. Sarana Menyalurkan Emosi

Proses tumbuh-kembang anak menjadi terhambat jika anak tidak berkesempatan menyalurkan emosinya secara sehat. Selalu ingat bahwa anak sedang dalam proses tumbuh-kembang sehingga perlu perlakuan khusus.

Tujuan bermain yaitu sebagai sarana menyalurkan emosi anak. Kuncinya yaitu anak harus mendapatkan aktivitas menantang dan menyenangkan untuk menyalurkan emosinya.

Orangtua bisa mengajak anak ikut outbond, manfaatnya akan membuat anak merasa seru, bahagia, lebih percaya diri, hilangnya rasa jenuh, serta melatih fisik dan motorik. Hal-hal ini sangat penting agar anak bisa menyalurkan emosinya secara sehat di masa emas tumbuh-kembang.

7. Mendorong Anak Paham Aturan

Dalam permainan terdapat peraturan yang harus dipahami dan ditaati. Tujuan permainan yaitu untuk membentuk moral anak dengan cara menaati aturan yang berlaku.

Dalam permainan, anak bakal dilatih untuk menjalankan aturan, bersikap sportif, tidak seenaknya sendiri, jujur, saling membantu dan menjadi rekan yang baik untuk teman-teman

Kegiatan bermain bersama teman-teman akan membangun keterampilan sosial yang lebih baik dalam diri anak. Hal ini penting sebagai bekal untuk pergaulan atau kehidupan sosial anak di masa depan.


8. Mengasah Kemampuan Memecahkan Masalah

Tujuan bermain yaitu mengasah kemampuan anak dalam pemecahan masalah. Ketika bermain biasanya muncul beberapa masalah, ini menjadi kesempatan bagi anak untuk belajar mengatasi masalah sejak dini. 

Kegiatan bermain menjadikan anak sering melatih dirinya untuk mencari solusi dari beberapa masalah yang muncul.

Apalagi jika dilakukan dengan teman-teman sebayanya untuk bersama-sama memecahkan masalah. Maka akan mengasah kemampuan team work anak, pemecahan masalah dan mengasah skill berkomunikasi anak. Hal ini nantinya dapat meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) anak.

9. Mengasah Kecerdasan Emosional (EQ) Anak

Tujuan permainan bersama teman-teman sebaya dapat meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) anak. Saat bermain di lingkungannya, anak bakal menemukan banyak anak-anak seumurannya yang memiliki karakter bermacam-macam. Ini akan memberikan pengalaman bagi anak untuk mengetahui berbagai macam karakter dan sifat orang lain sehingga mengasah kecerdasan emosional.

Anak secara otomatis akan belajar dan mencari cara menyikapi seseorang dengan benar sesuai dari karakter dan sifat orang tersebut. Interaksi adalah hal yang sangat penting di awal kehidupan anak, bertemu dengan teman baru nantinya menjadi kesempatan bagi anak untuk mengasah skill sosialnya.

Terlihat perbedaan jelas pada anak yang sejak kecil terbiasa bergaul dengan anak yang sejak kecil jarang bergaul. Anak yang sejak kecil terbiasa bergaul dan berinteraksi biasanya memiliki skill sosial yang jauh lebih baik.

10. Anak Tumbuh Sehat

Manfaat bermain akan membuat anak tumbuh sehat jika sering melibatkan aktivitas fisik, selain itu juga mengasah motorik halus dan kasar anak. Bermain akan membuat anak tumbuh sehat secara fisik dan psikis.

Psikolog anak mengatakan bahwa aktivitas bermain bagi anak dapat meredakan stres, mencegah depresi dan meningkatkan rasa percaya diri.

11. Menemukan Hobi Anak

Tujuan bermain dapat membuat anak menemukan hobinya dengan lebih mudah. Saat bermain, anak secara otomatis akan mengeksplorasi banyak hal, dari sini orangtua bisa mulai melihat apa yang menjadi bakat terpendam anak. Biarkan anak mengeksplorasi dunianya, amati kemana anak condong minat atau hobinya?

12. Memperkuat Mental Anak

Suatu saat anak bakal tumbuh besar dan masuk ke dunia pekerjaan, sehingga penting membangun mental anak yang kuat sejak dini. Ajaklah anak ikut outbond, selain seru dan menyenangkan, kegiatan ini juga berguna untuk membangun mental anak yang lebih kuat.

Kegiatan bermain membuat anak banyak berinteraksi dengan orang lain, pengalaman ini sangat penting agar anak terbiasa dan mampu mengeluarkan pendapatnya pada orang lain.

Dorong anak untuk berani berpendapat pada teman-temannya. Selain itu untuk membentuk mental anak yang kuat, maka bantu anak untuk memiliki keterampilan. Kalau bisa, keluarkan uang untuk les keterampilan anak.

Misalnya dalam permainan, jika anak memiliki keterampilan yang hebat untuk bermain sepak bola, basket, bola voli atau lainnya, maka hal ini membuat percaya diri anak meningkat secara drastis dan sangat bagus untuk perkembangan mentalnya.




Baca Juga: