10 Bahaya Orang Tua Membully Anak

Inilah Bahaya Jika Bunda Membully Anak. Tidak jarang ada Bunda yang membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak orang lain. Hal seperti ini hendaknya dihindari.

Misalnya membandingkan anak dengan anak tetangga dalam hal prestasi sekolah, yang akhirnya orangtua membully anaknya sendiri tanda sadar.

Bahaya Membully Anak
Photo: Pixabay.com

Contoh lainnya yaitu mengatakan anak pemalas, lalu dibandingkan dengan anak tetangga yang rajn belajar. Jikapun ingin memotivasi anak rajin belajar hendaknya dengan cara yang benar dan tanpa membully anak.

Bahaya Orang Tua Membully Anak


1. Anak Tidak Nyaman

Bully jelas membuat anak tidak nyaman, termasuk seorang anak merasa sangat tidak nyaman jika dibanding-bandingkan. Padahal anak harus tumbuh dengan perasaan aman dan nyaman.


2. Anak Merasa Tidak Dicintai

Bahaya orang tua membully anak yaitu bisa menyebabkan anak merasa tidak dicintai oleh orang tuanya. Kondisi ini dapat merenggangkan hubungan orangtua dan anak.

Anak-anak yang ketika dewasanya tidak dekat dengan orangtuanya, karena selama ini merasa kurang dicintai oleh orangtuanya.

3. Membahayakan Kejiwaan Anak

Bahaya membully anak adalah bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan kejiwaan anak. Dimana anak sangat rentan untuk terkena depresi dan beberapa gangguan mental di masa mendatang.

4. Anak Tidak Percaya Diri

Sering membully anak menyebabkan anak akan tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri dan juga takut untuk berbuat sesuatu.Sehingga dapat dikatakan bullying adalah hal yang sangat ditakuti anak.

5. Anak Rentan Terhadap Gangguan Psikis

Bahaya orang tua membully anak yaitu mengakibatkan anak mengalami tekanan berat, rasa gelisah, depresi dan gangguan tidur. Dampak buruk ini beresiko bisa terbawa hingga dewasa.

6. Anak Benci Orangtuanya

Jika anak sering dibully oleh orangtuanya, hal ini menyebabkan anak merasa tidak disayang, yang kemudian anak pun membenci dan tidak menghormati orang tuanya.

Segala perintah orangtua akan dilalaikan oleh sang anak. Setiap perkataan orangtua tidak didengarkan secara serius oleh anak.

7. Anak Merasa Tidak Aman

Bahaya membully anak adalah membuat anak merasa tidak aman. Dimana bakal seringkali muncul rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan.

Hal itu karena saat orangtua melakukan bullying pada anak, bakal meninggalkan luka, trauma dan kemurungan di hati anak.


8. Penurunan Prestasi

Bullying menyebabkan trauma di hati anak, serta menyebabkan kejiwaan anak tidak stabil. Dampaknya anak akan mengalami gangguan belajar dan penurunan konsentrasi karena rasa kecemasan yang kronis.

9. Anak Rentan Terhadap Gangguan Kesehatan

Bahaya membully anak adalah bisa menyebabkan anak terkena gangguan kesehatan. Dimana anak mudah mengalami sakit kepala, ketegangan otot ataupun sakit perut. Secara umum, anak-anak korban bullying terkena masalah kesehatan fisik dan mental.

10. Anak Gampang Terjatuh ke Pergaulan Buruk

Anak-anak korban bullying biasanya memiliki luka yang sangat besar di hatinya, terdapat rasa dendam kesumat dalam dirinya.

Dampaknya anak menjadi sangat rentan untuk menunjukkan sifat kekerasan, melakukan kenakalan remaja, terlibat aksi kriminalitas dan terjatuh ke lingkungan yang buruk.

Penutup

Terkadang dalam keadaan emosi, orangtua hendaknya tidak merendahkan keberadaan anak. Yang namanya anak-anak kemampuannya masih serba terbatas, belum mandiri dan belum banyak mengetahui sesuatu.

Terkadang masalah ekonomi mempengaruhi keharmonisan keluarga, sehingga seringkali yang menjadi sasaran emosi adalah anak-anak yang masih lemah.

Oleh karena itu, ingatlah bahwa kehadiran anak sebagai pelengkap keluarga, penerus generasi, serta harapan dan kebanggaan orang tua. Bukan untuk disakiti dan direndahkan.

Setiap anak itu unik, memiliki kelebihannya masing-masing. Sehingga ketika anak lemah terhadap suatu hal, namun pasti memiliki kelebihan dalam hal lainnya.

Jangan paksa anak untuk harus bisa seperti anak lainnya, lebih baik orangtua mencari tahu potensi apa yang dimiliki anak lalu mengembangkannya.

Selain itu, jangan paksa anak menjadi sosok yang sempurna, seseorang itu tidak perlu sempurna. Seringkali orangtua terlalu tinggi ekspetasinya terhadap anak, memaksa anak untuk bisa segala hal.

Jika orangtua ingin dihormati anak maka orangtua harusnya juga menghargai anak.

Beberapa contoh perkataan mem-bully anak:


“Dia aja yang masih kecil bisa melakukan itu, kok kamu enggak bisa, payah banget sih?”

“Masa Kamu begini aja nggak bisa”

“Kamu itu masih bau kencur, gak tau apa-apa”

 “Lihat dong dia, dia kalem banget, lah kamu nggak bisa diem seperti anak autis”

“Kamu itu biasanya apa sih? Gak ada yang kamu bisa!"

“Kamu harusnya pinter seperti si dia, begini aja ga paham-paham”

“Kamu badannya kerempeng banget sih, gak kaya dia yang badannya berisi”




Baca Juga: